SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit kuning pada bayi memang umum terjadi, terutama pada minggu pertama setelah lahir. Namun, tidak semua kasus bersifat ringan. Ada beberapa tanda tertentu yang menunjukkan bahwa kondisi bayi kuning sudah masuk kategori berbahaya dan membutuhkan pertolongan medis segera.
Penyakit kuning atau jaundice terjadi saat kadar bilirubin dalam darah bayi meningkat hingga menyebabkan kulit serta bagian putih matanya tampak kekuningan. Banyak bayi baru lahir mengalami kondisi ini dan pulih tanpa perawatan khusus. Meski demikian, beberapa gejala bisa menjadi sinyal bahwa kadar bilirubin sudah terlalu tinggi dan mengancam kesehatan bayi. Itulah sebabnya orang tua perlu memahami tanda-tanda bahaya yang harus segera ditangani dokter.
Tanda Penyakit Kuning yang Berbahaya pada Bayi
1. Warna Kuning Muncul Sebelum Bayi Berusia 24 Jam
Jika rona kuning terlihat pada kulit atau mata bayi dalam waktu kurang dari 24 jam setelah lahir, orang tua harus segera waspada. Munculnya warna kuning terlalu cepat biasanya berkaitan dengan masalah kesehatan serius, seperti infeksi, gangguan fungsi hati, atau ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi.
Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Menguatkan Mental Saat Terpuruk: Penenang Jiwa dalam Islam
2. Warna Kuning Menjalar ke Seluruh Tubuh
Pada bayi yang kondisinya masih tergolong ringan, warna kuning umumnya tampak hanya di wajah dan area dada atas. Namun bila warnanya menyebar ke perut, punggung, lengan, kaki, bahkan telapak tangan atau telapak kaki, ini menandakan bilirubin sudah sangat tinggi. Penyebaran warna kuning yang luas merupakan tanda bayi membutuhkan penanganan medis segera. Bila tidak ditangani, kadar bilirubin yang tinggi dapat merusak sel otak dan mengganggu organ lain.
3. Bayi Tampak Sangat Lemas
Bayi kuning yang tidak berbahaya biasanya tetap aktif, mau minum, dan responsif. Namun jika bayi tampak sangat lemah, jarang bergerak, atau sulit dibangunkan meski sudah digendong atau digoyang, kondisi tersebut perlu diwaspadai. Gejala ini menandakan bilirubin sudah mengganggu sistem saraf. Bila tidak segera ditangani, risiko kerusakan otak permanen bisa meningkat.
4. Bayi Menolak Menyusu
Gangguan pada kemampuan menyusu juga perlu diperhatikan. Bayi yang tiba-tiba tidak mau menyusu, sulit menghisap, tampak tidak bertenaga, atau minum jauh lebih sedikit dari biasanya dapat menunjukkan tanda bahwa kadar bilirubinnya sudah sangat tinggi. Kurangnya asupan cairan juga membuat risiko dehidrasi meningkat dan dapat memperparah kondisi penyakit kuning.
5. Bayi Sangat Rewel
Bayi kuning normal biasanya tidak menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan. Namun jika bayi menangis terus-menerus, tampak gelisah, atau sulit ditenangkan, kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya peningkatan bilirubin yang cukup parah. Bila gejala rewel disertai bayi sulit menyusu atau tampak lemas, orang tua harus segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Baca Juga: Bisa Menstabilkan Gula Darah! Ini 5 Manfaat Pare untuk Tubuh
6. Terjadi Kejang
Kejang adalah tanda yang sangat berbahaya pada bayi kuning. Gerakan tidak terkontrol seperti tubuh kaku, gemetar, atau kejang mendadak menunjukkan bahwa kadar bilirubin sudah menyerang otak. Kondisi ini termasuk darurat medis dan bayi harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mencegah kerusakan permanen bahkan risiko kematian.
7. Urin Berwarna Gelap dan Tinja Pucat
Urin bayi sehat umumnya berwarna bening atau kuning muda, sedangkan tinjanya berwarna kuning kehijauan. Jika urin tampak gelap seperti teh atau tinja berwarna sangat pucat hingga keputihan, ini dapat menunjukkan gangguan pada hati atau saluran empedu. Gejala ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera mendapatkan pemeriksaan dokter.
Sumber: Mayo Clinic





