SUKABUMIUPDATE.com - Pada masa menyusui dan awal MPASI, kesehatan pencernaan bayi sangat bergantung pada apa yang ia konsumsi bahkan pada apa yang dikonsumsi ibunya.
Salah satu masalah yang sering muncul adalah perut kembung. Kondisi ini terasa membuat bayi tidak nyaman, rewel, susah tidur, hingga sulit menyusu.
Karena itulah, penting bagi ibu memahami makanan apa saja yang dapat memicu gas berlebih baik melalui ASI maupun makanan langsung saat bayi mulai MPASI.
Makanan dan Minuman yang Sering Menyebabkan Bayi Kembung
Baca Juga: Bisa Menstabilkan Gula Darah? Ini 10 Khasiat Air Kunyit untuk Tubuh
Beberapa makanan memang mengandung senyawa tertentu yang mudah menghasilkan gas ketika dicerna. Saat dikonsumsi ibu menyusui, senyawa ini bisa mempengaruhi ASI dan membuat bayi sensitif mengalami kembung. Begitu juga ketika bayi sudah mulai makan makanan padat.
Berikut daftar makanan yang perlu diperhatikan:
1. Kacang-kacangan
Kacang polong, lentil, dan kacang merah memiliki oligosakarida sejenis karbohidrat yang sulit diurai tubuh sehingga menghasilkan gas saat fermentasi di usus. Bila ibu mengkonsumsi terlalu banyak, sebagian efeknya dapat dirasakan bayi melalui ASI. Pada bayi MPASI, hindari pemberian kacang utuh dan perkenalkan dalam bentuk lebih halus dalam porsi kecil.
2. Sayuran tinggi gas
Brokoli, kol, dan kembang kol dikenal sebagai sayuran yang bisa memicu gas. Kandungan serat dan sulfur di dalamnya cukup tinggi sehingga mudah menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut bayi. Bila bayi menunjukkan tanda kembung setelah Anda mengonsumsi sayuran ini, kurangi porsinya. Saat MPASI, pastikan sayur dimasak hingga sangat lembut.
Baca Juga: Doa Mensyukuri Hujan: Mengingat Nikmat Allah yang Turun dari Langit
3. Kentang dan jagung
Dua bahan makanan ini memiliki pati yang cukup mudah difermentasi bakteri usus sehingga menghasilkan gas. Konsumsi berlebihan oleh ibu menyusui bisa membuat bayi lebih rentan kembung. Pada bayi MPASI, jagung dan kentang boleh diberikan, tetapi awali dengan porsi kecil dan lihat respons bayi.
4. Buah tinggi sorbitol
Beberapa buah seperti pir, aprikot, dan plum mengandung sorbitol gula alami yang kerap menimbulkan gas dalam sistem pencernaan. Pada sebagian bayi, sorbitol dapat menyebabkan perut terasa penuh dan berbunyi. Bila ingin memberikan sebagai MPASI, pilih buah yang matang, kupas kulitnya, dan dihaluskan terlebih dahulu.
5. Oatmeal
Oatmeal dikenal sebagai makanan tinggi serat larut yang umumnya baik untuk pencernaan. Namun, pada sebagian bayi yang sistem cernanya masih sangat sensitif, oatmeal dapat memicu gas lebih banyak. Ibu menyusui masih boleh mengonsumsi oatmeal, tetapi sebaiknya tidak terlalu banyak.
6. Produk susu sapi
Susu sapi maupun produk turunannya bisa menyebabkan perut kembung pada bayi, terutama bila bayi memiliki intoleransi laktosa atau pencernaannya belum matang. Jika si Kecil menunjukkan reaksi kembung setelah Anda mengonsumsi produk susu sapi, cobalah mengurangi atau menggantinya dengan alternatif lain.
7. Sayuran mentah
Sayuran yang dimasak kurang matang misalnya kol atau brokoli yang masih keras lebih sulit dicerna dan bisa menimbulkan gas saat dikonsumsi bayi. Pastikan sayuran benar-benar matang dan lembut sebelum diberikan sebagai MPASI.
8. Sereal instan tinggi gula atau serat
Tidak semua sereal bayi cocok untuk pencernaan yang masih berkembang. Produk yang mengandung gula tambahan atau serat terlalu tinggi bisa membuat perut bayi kembung atau sembelit. Pilih sereal dengan komposisi sederhana dan sesuai usia.
Penyebab Lain Perut Bayi Kembung
Baca Juga: Jangan Sampai Menyesal! Ini 3 Cara Bijak Mengelola Emosi Sebelum Memarahi Anak
Tidak semua kembung berasal dari makanan. Beberapa faktor berikut juga sangat berpengaruh:
- Menyusu terlalu cepat atau terlalu banyak: Saat bayi menyusu terburu-buru, ia lebih banyak menelan udara.
- Posisi menyusui kurang tepat: Pelekatan yang tidak sempurna membuat udara ikut masuk bersama ASI.
- Tidak bersendawa: Udara yang terjebak di perut menyebabkan bayi rewel dan sulit tidur.
- Pencernaan bayi belum matang: Bayi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan makanan baru.
- MPASI terlalu dini atau porsinya terlalu besar
- Pemberian makanan yang terlalu berat dapat membuat sistem cerna bayi bekerja lebih keras.
Sumber: alodokter





