SUKABUMIUPDATE.com - Bayi rewel adalah hal yang sangat wajar terjadi, terutama di masa-masa awal kehidupannya. Tetapi banyak orang mengira rewelnya bayi menandakan sifat “nakal” atau sulit diatur, padahal alasannya bisa sangat beragam. Mulai dari regresi tidur, lapar, perut kembung, ketidaknyamanan pada kulit, hingga sekadar membutuhkan pelukan. Justru, memahami cara menenangkan bayi adalah salah satu langkah penting untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Bayi yang merasa aman, hangat, dan nyaman akan lebih mudah tidur, lebih ceria, serta memiliki perkembangan emosional yang lebih baik. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui apa saja hal yang membuat bayi tidak nyaman, baik dari faktor internal seperti kesehatan dan suhu tubuh, maupun faktor eksternal seperti kebersihan pakaian, posisi menggendong, dan suasana sekitar.
Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk membantu bayi lebih tenang dan rileks.
Cara Menenangkan Bayi agar Tidak Rewel
1. Memberikan pijatan lembut
Pijatan adalah salah satu cara paling efektif untuk membantu bayi merasa aman. Sentuhan lembut orang tua dapat merilekskan otot, mengurangi ketegangan, dan menenangkan sistem saraf bayi. Selain itu, pijat bayi juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan buah hati.
Baca Juga: 4 Masalah Kulit yang Umum Dialami Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
2. Menjaga suhu tubuh dan lingkungan tetap nyaman
Bayi sangat sensitif terhadap suhu panas maupun dingin. Saat tubuhnya terlalu dingin, ia mudah menangis. Sebaliknya, terlalu hangat juga membuat tidak nyaman. Anda dapat membedong bayi dengan lembut untuk memberikan rasa hangat dan sensasi seperti saat ia berada di dalam rahim.
3. Mengayun bayi perlahan
Gerakan mengayun lembut sering memberi efek menenangkan karena menyerupai gerakan saat bayi berada di dalam kandungan. Anda dapat mengayun perlahan sambil memeluknya atau menggunakan gendongan yang nyaman.
Sambil mengayun, bicaralah dengan suara lembut atau nyanyikan lagu pelan. Sentuhan dan suara Anda bisa menjadi kombinasi yang sangat menenangkan bagi si Kecil.
4. Memutar suara yang menenangkan
Bayi memang belum memahami musik, namun ritme lembutnya dapat membuatnya rileks. Anda bisa memutar musik instrumental, suara hujan, gemericik air, atau white noise.
Suara-suara ini membantu meredakan stimulasi berlebihan dan membuat bayi merasa lebih aman. Hindari suara dengan tempo cepat atau volume keras agar bayi tidak terkejut.
5. Mengatur posisi tubuh bayi dengan tepat
Posisi yang salah saat menggendong atau menidurkan bayi bisa membuatnya tidak nyaman. Saat menenangkan bayi, Anda dapat menempatkannya pada posisi tengkurap di lengan atau di bahu Anda. Posisi ini membuatnya merasa hangat dan lebih rileks.
Baca Juga: Kaleidoskop 2025: 6 Makanan dan Minuman Paling Viral Sepanjang Tahun
Namun, saat bayi tidur, selalu kembalikan ke posisi telentang untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
6. Menjaga kebersihan tubuh dan pakaian bayi
Bayi mudah merasa tidak nyaman jika tubuhnya berkeringat, pakaian lembab, atau popoknya penuh. Periksa popok secara rutin dan gantilah segera jika sudah basah. Mandikan bayi dengan air hangat untuk membuatnya lebih segar dan rileks, terutama menjelang tidur.
Gunakan pakaian yang bersih, lembut, dan menyerap keringat. Kebersihan kulit yang terjaga juga dapat mencegah iritasi yang dapat memicu tangisan.
7. menolak bayi tidak sedang lapar atau terlalu kenyang
Kondisi perut adalah salah satu penyebab bayi rewel. Jika ia lapar, bayi akan menangis dan sulit ditenangkan. Namun, terlalu kenyang juga membuatnya tidak nyaman dan berpotensi menyebabkan gumoh.
Berikan susu atau ASI sesuai jadwal dan kebutuhan bayi. Amati tanda-tanda lapar seperti menggeliat, membuka mulut, atau menghisap jari.
Baca Juga: Kaleidoskop 2025: 5 Artis Pernikahan Paling Mewah dan Bikin Heboh Sepanjang Tahun, Ada Amanda Manopo
Dengan langkah-langkah ini, bayi akan lebih mudah merasa tenang dan orang tua pun bisa menjalani hari-hari lebih nyaman. Jika bayi tetap bertahan lama atau menunjukkan tanda-tanda sakit, konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk memastikan kondisinya.
Sumber: mayoclinic





