Macet Bocimi Parungkuda Sukabumi Kritis, Dibahas Kemenhub Jelang Libur Nataru 2026

Sukabumiupdate.com
Jumat 14 Nov 2025, 13:44 WIB
Macet Bocimi Parungkuda Sukabumi Kritis, Dibahas Kemenhub Jelang Libur Nataru 2026

Ilustrasi Kendaraan stug, macet di tol bocimi menuju exit tol parungkuda di 2024 (Sumber : warganet)

SUKABUMIUPDATE.com - Kemacetan di tol bocimi dan jalan arteri nasional Parungkuda Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menjadi bahasan pemerintah pusat dalam rapat akhir tahun dan persiapan libur Nataru 2026 di Jakarta, Kamis 13 November 2025. Kemacetan di Sukabumi utara ini seringkali viral karena terus terjadi setiap libur akhir pekan, sehingga harus diantisipasi saat musim libur panjang seperti akhir tahun.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan dalam rapat tersebut menyampaikan, bahwa kunci selama ini event libur panjang seperti nataru bisa ditangani dengan kolaborasi. Ini menjadi salah satu strategi dan langkah antisipasi untuk menyukseskan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026.

“Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci sukses mengelola pelayanan angkutan dan lalu lintas Nataru 2024/2025. Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri. Sinergi dan kolaborasi yang sudah kita tunjukkan pada tahun-tahun lalu sedianya bisa kita terus laksanakan, sehingga bisa melayani masyarakat dengan baik,” jelasnya.

Baca Juga: Sekda Herman Optimistis LPE Jabar Dapat Mencapai 5,5 Persen di Akhir Tahun Ini

Ditjen Perhubungan Darat unglap Aan, memproyeksikan jalan tol tetap akan menjadi pilihan utama masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru, seiring bertambahnya ruas jalan tol. Sebagai antisipasi, Ditjen Hubdat telah melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah titik krusial, seperti ruas Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) di Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

“Spot ini (Bocimi dan parungkuda) berpotensi mengalami kemacetan parah jika tidak dikelola dengan tepat,” tegasnya.

“Kami sudah sampaikan, di Parungkuda, di arterinya juga padat, di tol juga pasti padat karena kemungkinan masyarakat Jakarta akan menghabiskan libur Nataru. Kalau kita tidak dikelola dengan baik, ini akan berpotensi terjadi stuck di sana,” sambunga Aan.

Baca Juga: Tiga Jantung Jawa Barat Simpan Rahasia Debus, Ternyata Bukan Monopoli Sunda Banten!

Kemenhub mendorong pemanfaatan teknologi dan data real time untuk memprediksi pergerakan kendaraan sebagai tindakan antisipatif. Aan Ia enilai ini penting agar dapat segera melakukan rekayasa lalu lintas dan bukan hanya menunggu hingga lalu lintas benar-benar terhenti.

“Kalau saya lihat data dari JID (Jasamarga Integrated Digitalmap), kalo bisa dipergunakan dan diintegrasikan oleh seluruh anggota ATI sangat luar biasa, bisa memprediksi pergerakan kendaraan yang melewati tol,” ungkapnya.

Kemenhub minta semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru bisa mengantisipasi dan memitigasi puncak musim hujan. Ia menuturkan, BMKG memprediksi puncak musim hujan jatuh pada periode Desember-Januari sehingga perlu menyiapkan strategi mitigasi dan antisipasi yang matang.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini