Bukti Pengakuan Terhadap Islam, Museum Nasional Korea Buka Galeri Islam Permanen

Sukabumiupdate.com
Kamis 27 Nov 2025, 07:17 WIB
Bukti Pengakuan Terhadap Islam, Museum Nasional Korea Buka Galeri Islam Permanen

Museum Nasional Korea resmi membuka Galeri Seni Islam permanen dengan arsitektur memukau. Rasakan keagungannya di Lantai 3 (Sumber Foto: muslimcouncil.org.hk|Yonhap)

SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun Muslim merupakan minoritas kecil di Korea Selatan, geliat Islam semakin terlihat dan diakui, didorong oleh peningkatan migrasi pekerja asing, mahasiswa internasional, dan ekspatriat dari negara-negara Muslim. Pusat dari komunitas ini adalah Masjid Agung Seoul di Itaewon, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga pusat kebudayaan dan sosial.

Di samping itu, meningkatnya ketertarikan warga Korea sendiri (reverts) terhadap Islam, meskipun jumlahnya relatif kecil, telah mendorong peningkatan layanan yang ramah Muslim (Muslim-friendly)  terutama dalam hal makanan halal dan fasilitas ibadah di tempat umum. Perkembangan ini menunjukkan bahwa Islam tidak lagi tersembunyi, melainkan menjadi bagian yang diakui dari mosaik multikultural Korea, membutuhkan penyesuaian sosial dan infrastruktur dari pemerintah dan sektor swasta.

Di tingkat budaya dan edukasi, adanya Galeri Seni Islam permanen di Museum Nasional Korea merupakan tonggak sejarah penting yang mencerminkan kedewasaan budaya Korea dalam merangkul peradaban global. Langkah ini merupakan respons terhadap meningkatnya pertukaran budaya dan diplomatik dengan negara-negara Islam, serta kebutuhan edukasi publik.

Baca Juga: Siapa Sangka Orang di Balik Telegram Itu 'Dikit' Tapi Sanggup Menguncang Raksasa Silicon Valley, Lho!

Keajaiban abad ke-7 hingga ke-19 hadir di Seoul. Artefak langka dari Doha ini menjadi saksi Keajaiban abad ke-7 hingga ke-19 hadir di Seoul. Artefak langka dari Doha ini menjadi saksi "Perjalanan Kemegahan" seni Islam. Wajib lihat!(Sumber foto: muslimcouncil.org.hk|Yonhap)

Melalui pameran seni, manuskrip, dan arsitektur Islam, Korea membuka pintu bagi pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah, estetika, dan ilmu pengetahuan Islam. Galeri semacam ini membantu melawan stereotip, memupuk apresiasi, dan memfasilitasi dialog, menandai bahwa geliat Islam di Korea kini bergeser dari isu imigrasi ke isu penghargaan dan pengakuan budaya yang fundamental.

Dalam sebuah langkah signifikan yang menegaskan komitmen Korea Selatan terhadap dialog dan apresiasi budaya global, Museum Nasional Korea (NMK) secara resmi membuka Galeri Seni Islam Permanen pertamanya. Peresmian galeri ini, yang berlokasi strategis di lantai tiga Aula Pameran Permanen, bukan hanya sekadar penambahan koleksi, melainkan pembukaan jendela baru bagi publik Korea untuk menyelami salah satu peradaban seni terkaya di dunia.

Sebagai pameran debutnya, Galeri Seni Islam menyambut koleksi istimewa dari salah satu institusi seni terkemuka di Timur Tengah: Museum Seni Islam (MIA) di Doha, Qatar. Pameran gabungan khusus ini, bertajuk "Seni Islam: Sebuah Perjalanan Kemegahan" (Islamic Art: A Magnificent Journey), menyajikan 83 karya artefak bersejarah yang luar biasa.

Karya-karya ini mencakup rentang waktu yang menakjubkan, dari abad ke-7 yang menandai masa-masa awal Islam hingga abad ke-19, dan melintasi geografi dari Spanyol hingga Asia Tengah. Pameran kolaborasi ini akan memanjakan mata dan pikiran pengunjung selama 11 bulan penuh, hingga 11 Oktober 2026.

Baca Juga: KDM: Islam Harus Hadir dalam Perilaku dan Sistem Sosial Masyarakat

Galeri Seni Islam NMK menawarkan pengalaman imersif yang menjembatani Korea dengan peradaban globalGaleri Seni Islam NMK menawarkan pengalaman imersif yang menjembatani Korea dengan peradaban global(Sumber Foto: muslimcouncil.org.hk|Yonhap)

Galeri permanen ini dirancang untuk memandu pengunjung melalui tiga bagian tematik utama yang menjadi pondasi peradaban Islam:

  1. Seni Religi: Menghadirkan kekhidmatan spiritual melalui manuskrip Al-Qur'an dan benda-benda ritual seperti lampu masjid serta sajadah. Bagian ini menyoroti peran seni sebagai wahana ekspresi keimanan.
  2. Pertukaran Budaya: Menampilkan bagaimana seni Islam berkembang dan berinteraksi dengan budaya lain, menunjukkan warisan kolektif yang dihasilkan dari perdagangan dan migrasi. Artefak seperti keramik dan tekstil menjadi saksi bisu dari pertukaran lintas benua ini.
  3. Seni Keraton Islam dengan Manuskrip: Mengungkap keanggunan dan kemewahan yang berkembang di istana-istana, dari Persia hingga Mughal. Di sini, pengunjung dapat mengagumi karya tulis dan dekorasi yang menunjukkan ketelitian dan kreativitas para seniman istana.

"Koleksi dari Doha ini adalah harta karun yang menceritakan evolusi seni dan peradaban Islam selama lebih dari seribu tahun. Ini adalah kesempatan langka bagi masyarakat Korea untuk melihat kedalaman dan keindahan warisan global ini," ujar seorang kurator dalam pernyataan pers pembukaan.

Pengalaman mengunjungi galeri tidak berhenti pada artefak fisik. Desain arsitektur Galeri Seni Islam telah dipertimbangkan dengan cermat untuk meningkatkan pengalaman pengunjung. Dengan tata letak segi delapan dan atap kubah, galeri ini secara estetika mencerminkan elemen khas arsitektur Islam, menciptakan suasana yang indah, tenang, dan agung.

Baca Juga: Doa Memohon Dikuatkan Iman dan Islam Serta Dijauhkan dari Godaan Duniawi yang Haram

Di antara benda-benda fisik seperti astrolab (instrumen astronomi), perhiasan, dan tekstil, pengunjung juga akan disuguhkan pengalaman digital. Replika digital ruangan-ruangan bersejarah terkenal, seperti "Ruang Penerimaan Seorang Bangsawan di Damaskus", memungkinkan pengunjung merasakan nuansa ruang keraton dari jarak dekat, menjembatani kesenjangan waktu dan jarak.

Pembukaan Galeri Seni Islam ini adalah penanda penting bahwa Museum Nasional Korea semakin memposisikan diri sebagai museum global, tidak hanya melestarikan warisan Korea, tetapi juga secara aktif merayakan warisan kemanusiaan secara universal.

Untuk menikmati koleksi luar biasa ini, pengunjung dapat langsung menuju Museum Nasional Korea yang berlokasi di Seoul. Galeri yang baru dibuka, yaitu Galeri Seni Islam, berada di Lantai 3 Aula Pameran Permanen. Saat ini, galeri tersebut menampilkan pameran khusus bertajuk "Seni Islam: Sebuah Perjalanan Kemegahan," sebuah kolaborasi dengan Museum Seni Islam Doha. Pameran khusus ini dijadwalkan akan berakhir pada 11 Oktober 2026. Museum Nasional Korea buka setiap hari, namun jam operasionalnya bervariasi; museum tutup lebih malam pada hari Rabu dan Sabtu, yaitu pukul 21.00.

Galeri ini menandai era baru dalam investasi jangka panjang pada edukasi dan multikulturalisme, memastikan bahwa masyarakat Korea memiliki akses mudah untuk mempelajari peradaban IslamGaleri ini menandai era baru dalam investasi jangka panjang pada edukasi dan multikulturalisme, memastikan bahwa masyarakat Korea memiliki akses mudah untuk mempelajari peradaban Islam(muslimcouncil.org.hk|Yonhap)

Makna Galeri bagi Dialog Korea dan Dunia Islam

Pembukaan Galeri Seni Islam permanen ini melampaui sekadar pameran artefak. Ia menjadi katalisator penting bagi dialog dan pemahaman budaya antara Korea Selatan dan peradaban Islam yang lebih luas. Secara historis, Korea telah memiliki kontak perdagangan dan pertukaran tidak langsung dengan Dunia Islam melalui Jalur Sutra maritim dan darat, meskipun jarang diakui secara masif dalam narasi publik. Galeri ini berfungsi sebagai pengakuan formal dan edukasi publik terhadap sejarah pertukaran yang berkelanjutan.

Galeri ini secara khusus menyertakan bagian yang didedikasikan untuk "Pertukaran Budaya." Fokus ini sengaja dirancang untuk menyoroti bagaimana ide, teknologi (seperti astrolab), dan desain (seperti pola geometris) dari dunia Islam menyebar dan memengaruhi berbagai peradaban lain di Asia, termasuk yang akhirnya mencapai Semenanjung Korea. Melalui penempatan strategis ini, Museum Nasional Korea berupaya membongkar stereotip dan menunjukkan hubungan kemanusiaan yang terjalin erat melalui perdagangan dan ilmu pengetahuan, bukan hanya konflik.

Kehadiran 83 karya dari Museum Seni Islam di Doha (MIA), yang diakui sebagai koleksi kelas dunia, menjadi simbol nyata dari kerjasama antar-institusi budaya. Kolaborasi 11 bulan ini menunjukkan kemauan yang kuat dari kedua belah pihak, yaitu Korea dan Qatar, untuk berbagi kekayaan warisan. Langkah ini bukan hanya bersifat artistik, tetapi juga diplomatik, memperkuat hubungan antarnegara di tingkat budaya dan masyarakat.

Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Menguatkan Mental Saat Terpuruk: Penenang Jiwa dalam Islam

Museum ini dikenal sebagai lembaga utama dalam pelestarian sejarah dan kebudayaan Korea.Museum ini dikenal sebagai lembaga utama dalam pelestarian sejarah dan kebudayaan Korea.

Bagi publik Korea, galeri ini membuka mata terhadap realitas komunitas Muslim global yang memiliki keragaman seni dan ilmu pengetahuan yang mendalam, jauh dari representasi sempit yang mungkin dominan di media. Pengalaman imersif di ruang berarsitektur kubah dan segi delapan, ditambah dengan pameran tekstil, keramik, dan manuskrip, memungkinkan pengunjung untuk mengapresiasi keindahan estetik yang mendasari filosofi Islam, sehingga mendorong rasa empati dan apresiasi budaya yang lebih dalam.

Pembukaan Galeri Seni Islam di NMK bukan hanya sekadar acara museum, melainkan sebuah bukti nyata geliat dan pengakuan terhadap Islam dalam kebijakan kebudayaan Korea Selatan. Galeri ini menandai era baru dalam investasi jangka panjang pada edukasi dan multikulturalisme, memastikan bahwa masyarakat Korea memiliki akses mudah untuk mempelajari peradaban non-Barat yang berpengaruh besar sebuah kebutuhan yang meningkat seiring pertumbuhan komunitas Muslim.

Melalui pameran kolaboratif "Seni Islam: Sebuah Perjalanan Kemegahan," Seoul tidak hanya bertindak sebagai tuan rumah bagi artefak global, tetapi juga memposisikan dirinya sebagai simpul penting dalam jaringan dialog budaya global, secara aktif menjembatani Timur Jauh dengan Dunia Islam.

(Berbagai sumber)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini