SUKABUMIUPDATE.com - Jika Anda terbiasa hanya tidur empat hingga lima jam setiap malam, penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti stres, konsumsi kafein yang berlebihan, atau kondisi lingkungan tidur yang kurang mendukung.
Namun, apabila pola tidur singkat ini terjadi terus-menerus, hal itu bisa menjadi indikasi adanya gangguan tidur, misalnya insomnia, narkolepsi, sleep apnea, atau kondisi langka yang dikenal sebagai sindrom tidur pendek (Short Sleep Syndrome).
Apa itu Sindrom Tidur Pendek?
Berbeda dari kondisi kurang tidur biasa, penderita sindrom tidur pendek (Short Sleep Syndrome) hanya membutuhkan kurang dari enam jam tidur setiap malam, namun tetap mampu berfungsi secara normal tanpa menunjukkan gejala kurang tidur.
Apakah Tidur 4 sampai 5 Jam Setiap Malam Itu Baik?
Kurangnya waktu tidur bisa disebut juga insufisiensi tidur, hal ini terjadi saat Anda tidak memperoleh durasi atau kualitas tidur yang cukup untuk mendukung kesehatan, kewaspadaan, maupun kinerja sehari-hari.
Mengutip laman Very Well Health, National Sleep Foundation, orang dewasa disarankan tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam. Sementara itu, remaja dianjurkan tidur delapan hingga 10 jam per malam, sedangkan anak-anak usia sekolah memerlukan sekitar sembilan hingga 11 jam tidur setiap malam.
Meski demikian, tidak semua orang yang tidur kurang dari waktu yang direkomendasikan mengalami gangguan tidur atau langsung menunjukkan gejala kurang tidur.
Namun, sebuah studi tahun 2022 yang dipublikasikan dalam jurnal *PLoS One* mengungkapkan bahwa orang dewasa berusia 50 tahun ke atas yang tidur kurang dari lima jam setiap malam memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk terkena berbagai penyakit kronis dibandingkan mereka yang tidur tujuh jam. Pada usia 60 tahun, risiko ini meningkat menjadi 32%, dan saat mencapai usia 70 tahun, risikonya naik menjadi 40%.
Beberapa penyakit kronis yang terkait dengan kurang tidur antara lain:
• Diabetes
• Kanker
• Penyakit arteri koroner (PJK)
• Stroke
• Gagal jantung kongestif (CHF)
• Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
• Penyakit ginjal kronis (PGK)
• Penyakit hati
• Depresi
• Demensia
• Gangguan mental
• Penyakit Parkinson
• Radang sendi
Lalu mengapa Anda Mungkin Kurang Tidur?
Ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang kurang tidur, termasuk berbagai jenis gangguan tidur, seperti:
• Insomnia
• Insomnia akibat alergi makanan
• Insomnia yang dipicu konsumsi alkohol atau kafein
• Kebiasaan tidur yang buruk
• Jet lag
• Sindrom kerja shift
• Gangguan perilaku tidur REM
Selain gangguan medis, ada pula kebiasaan sehari-hari yang bisa membuat seseorang sulit tidur, misalnya:
• Stres dan rasa cemas
• Konsumsi berlebihan kafein atau alkohol sebelum tidur
• Olahraga intens menjelang waktu tidur
• Makan camilan larut malam
• Suhu kamar tidur yang terlalu panas atau terlalu dingin
• Lingkungan kamar tidur yang bising atau terlalu terang
• Jadwal tidur yang tidak teratur
• Konsumsi obat tertentu
• Masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi
• Penggunaan perangkat elektronik atau terpapar cahaya LED sebelum tidur
Bagaimana Kurang Tidur Mempengaruhi Tubuh Anda?
Kurang tidur bisa bersifat akut (jangka pendek) dan hanya terjadi selama satu atau dua malam. Kurang tidur akut biasanya dapat diperbaiki dengan tidur yang cukup pada malam-malam berikutnya.
Namun, bila kurang tidur menjadi kronis—terjadi terus-menerus atau berulang—hal ini dapat mengganggu kemampuan Anda dalam berfungsi secara normal dan menimbulkan berbagai masalah, antara lain:
• Koordinasi tubuh menjadi buruk
• Depresi
• Kesulitan belajar
• Gangguan memori
• Rasa kantuk berlebihan
• Kelelahan
• Mudah lupa
• Keinginan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat
• Mudah tersinggung
• Penurunan gairah seksual
• Hilangnya motivasi
• Suasana hati yang berubah-ubah
• Sulit berkonsentrasi
• Metabolisme melambat dan berat badan naik
• Waktu reaksi melambat
• Sistem kekebalan tubuh melemah