SUKABUMIUPDATE.com - Tidur yang cukup sekitar tujuh hingga sembilan jam setiap malam merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat digantikan. Namun, banyak orang terbiasa tidur terlalu sedikit atau bahkan berlebihan tanpa menyadari bahwa kebiasaan tersebut termasuk gangguan tidur.
Kurang tidur kerap dianggap sepele, padahal dampaknya dapat mempengaruhi kesehatan fisik sekaligus kondisi mental. Jika terjadi terus-menerus, tubuh dan otak kehilangan kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri, sehingga berbagai gangguan kesehatan dapat muncul di kemudian hari.
Dampak Kurang Tidur bagi Kesehatan Fisik dan Mental
1. Mudah Terserang Penyakit
Kurang tidur melemahkan sistem kekebalan tubuh. Saat tidur, tubuh memproduksi sel dan protein yang berfungsi melawan infeksi. Jika waktu istirahat tidak terpenuhi, tubuh lebih rentan terserang penyakit seperti flu, demam, maupun infeksi lainnya. Akibatnya, seseorang lebih mudah sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Baca Juga: Ringan Dikerjakan, Besar Pahalanya: 8 Amalan yang Mudah Dilakukan Sehari-hari
2. Penurunan Daya Ingat
Tidur berperan penting dalam proses konsolidasi memori. Ketika tubuh kekurangan istirahat, otak kesulitan menyimpan informasi baru dan mempertahankan fokus. Kondisi ini dapat diibaratkan seperti mesin yang bekerja berlebihan hingga mengalami overheat. Akibatnya, seseorang menjadi lebih pelupa, sulit berkonsentrasi, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami informasi.
3. Tubuh Lebih Mudah Lelah
Kurang tidur membuat tubuh tidak melakukan pemulihan secara optimal. Aktivitas yang seharusnya ringan pun terasa berat, dan stamina mudah menurun. Dalam jangka panjang, kelelahan yang terus-menerus dapat mengganggu performa kerja maupun aktivitas harian, serta meningkatkan risiko cedera karena kurang fokus.
4. Mempercepat Penuaan Dini
Kekurangan tidur dapat memicu munculnya tanda penuaan lebih cepat, terutama pada area wajah. Lingkar mata menggelap, kulit tampak pucat, dan garis halus mulai muncul. Hal ini terjadi karena kurang tidur meningkatkan hormon stres yang dapat merusak kolagen, yaitu protein penting yang menjaga elastisitas kulit.
Baca Juga: Jangan Asal Pilih Skincare! Cara Merawat Kulit Sesuai Jenisnya agar Tetap Sehat dan Terlindungi
5. Memicu Depresi
Kualitas tidur yang buruk berkaitan erat dengan gangguan kesehatan mental, termasuk depresi. Kurang tidur membuat otak sulit mengolah informasi, meningkatkan rasa penat, serta memicu emosi negatif. Di sisi lain, depresi juga dapat menyebabkan sulit tidur. Jika tidak segera ditangani, keduanya dapat membentuk siklus yang saling memperburuk.
6. Kenaikan Berat Badan
Begadang seringkali memicu lapar pada malam hari, terutama keinginan mengkonsumsi makanan tinggi gula atau lemak. Pada malam hari, metabolisme berjalan lebih lambat sehingga tubuh cenderung menyimpan kalori sebagai lemak. Kebiasaan ini dapat menyebabkan berat badan naik dengan cepat jika berlangsung terus-menerus.
7. Penurunan Fokus dan Produktivitas
Otak yang kurang beristirahat tidak bekerja secara optimal. Hal ini membuat sulit berkonsentrasi, lambat memproses informasi, dan mudah melakukan kesalahan. Jika terjadi pada pekerja atau pelajar, tentu dapat memengaruhi performa dan prestasi.
8. Emosi Tidak Stabil
Kurang tidur membuat seseorang lebih mudah marah, sensitif, dan sulit mengendalikan perasaan. Emosi yang tidak stabil ini sering kali berakar dari kelelahan fisik dan mental. Jika dibiarkan, hubungan sosial juga dapat terganggu.
9. Gangguan Kesuburan
Tidak banyak yang menyadari bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi hormon reproduksi. Pada pria, kualitas sperma dapat menurun jika jam tidur tidak terpenuhi. Pada wanita, gangguan tidur dapat memengaruhi siklus menstruasi dan proses ovulasi, sehingga peluang kehamilan bisa berkurang.
10. Menurunnya Gairah Seksual
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele! 8 Penyebab Mata Panda dan Cara Efektif Mencegahnya
Ketika tubuh lelah dan otak tidak berfungsi optimal, gairah seksual ikut menurun. Kondisi ini dapat mengganggu keharmonisan pasangan, terutama jika terjadi dalam jangka panjang.
Gangguan tidur dapat dipicu oleh banyak faktor, antara lain depresi, rasa sakit akibat penyakit, efek samping obat, olahraga terlalu malam, konsumsi kafein atau gula berlebihan, lingkungan tidur yang bising, serta kebiasaan menggunakan gadget sebelum tidur. Selain itu, pola tidur yang tidak teratur maupun stres berkepanjangan juga berkontribusi besar terhadap kualitas tidur yang buruk.
Sumber: healthline





