SUKABUMIUPDATE.com - Tidur merupakan bagian penting dari proses pemulihan tubuh yang tidak dapat digantikan oleh aktivitas apa pun. Pada saat tidur, tubuh melakukan regenerasi sel, menstabilkan hormon, serta memperkuat sistem kekebalan. Karena itu, waktu tidur yang cukup yakni sekitar 7 hingga 8 jam per malam bagi orang dewasa menjadi kebutuhan dasar untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental.
Sayangnya, kurang tidur kini menjadi masalah umum yang dialami banyak orang, baik karena beban pekerjaan, stres, maupun faktor gaya hidup seperti penggunaan gawai hingga larut malam.
Ketika pola ini terjadi terus-menerus, berbagai gangguan kesehatan dapat muncul dan berpotensi memburuk seiring waktu.
Kurang tidur bukan hanya membuat tubuh terasa lelah, tetapi juga mengganggu fungsi organ secara menyeluruh. Dampaknya terlihat pada penurunan kemampuan kognitif, perubahan suasana hati, hingga meningkatnya risiko penyakit kronis. Pada anak-anak dan remaja, tidur juga berperan penting dalam proses pertumbuhan. Karena itu, memahami bahaya kurang tidur dapat membantu seseorang memperbaiki kebiasaan demi menjaga kualitas hidup.
Baca Juga: Waspada! Asma pada Usia Dewasa Bisa Tingkatkan Risiko Demensia, Ini Penjelasannya
Dampak Serius Kurang Tidur bagi Kesehatan Tubuh
1. Penurunan Daya Ingat dan Kemampuan Konsentrasi
Kurang tidur menyebabkan otak tidak memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan energi. Kondisi ini mengakibatkan menurunnya tingkat konsentrasi, kewaspadaan, serta kemampuan memproses informasi. Penelitian menunjukkan bahwa mengemudi dalam keadaan mengantuk karena kurang tidur setara bahayanya dengan mengemudi dalam kondisi mabuk.
Selain itu, kurang tidur juga mengganggu proses pembentukan memori sehingga seseorang lebih mudah lupa, bahkan berpotensi mengalami gangguan kognitif jangka panjang.
2. Risiko Depresi dan Gangguan Kecemasan
Kurangnya durasi tidur berkaitan erat dengan meningkatnya gejala depresi dan kecemasan. Orang yang tidur kurang dari enam jam per malam memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem.
Hubungan antara depresi dan insomnia bersifat dua arah, depresi dapat menyebabkan gangguan tidur, sementara kurang tidur dapat memperburuk depresi dan kecemasan.
3. Kerusakan Kulit
Kurang tidur dapat mempengaruhi elastisitas kulit. Dalam jangka pendek, seseorang mungkin mengalami mata bengkak dan kulit tampak kusam. Namun jika terjadi terus-menerus, kadar hormon kortisol yang meningkat akan memecah protein yang menjaga kekenyalan kulit. Akibatnya, muncul lingkaran hitam di bawah mata, garis halus, dan penuaan dini.
Baca Juga: Waspadai Asma pada Anak: Kenali Gejala, Pemicu, dan Cara Penanganannya
4. Risiko Obesitas
Tidur berperan dalam mengatur hormon pengendali nafsu makan, yaitu leptin dan ghrelin. Kurang tidur menurunkan leptin (hormon penekan lapar) dan meningkatkan ghrelin (hormon pemicu lapar). Inilah alasan seseorang lebih sering merasa lapar ketika kurang tidur. Jika berlangsung lama, nafsu makan yang tidak terkontrol dapat memicu kenaikan berat badan hingga obesitas.
5. Penurunan Gairah Seksual
Durasi tidur yang tidak memadai dapat menurunkan kadar hormon seksual, termasuk testosteron, hingga sekitar 10 persen. Kondisi ini dapat berpengaruh pada menurunnya hasrat dan energi seksual, baik pada pria maupun wanita.
6. Meningkatnya Risiko Stroke
Orang yang terbiasa tidur kurang dari enam jam per malam memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke. Kurang tidur menyebabkan tekanan darah tidak stabil serta mempengaruhi sistem saraf, yang dalam jangka panjang dapat memicu gangguan pada pembuluh darah otak.
7. Risiko Diabetes
Kurang tidur berkaitan dengan meningkatnya resistensi insulin, yaitu kondisi saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, kadar gula darah meningkat dan risiko terkena diabetes tipe 2 menjadi lebih besar.
8. Risiko Kanker
Beberapa penelitian menemukan bahwa tidur yang terlalu sedikit dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker kolorektal. Hal ini diduga berkaitan dengan gangguan hormon serta melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat kurang tidur.
Baca Juga: Pentingnya Tidur Berkualitas: Tanda, Penyebab, dan Cara Memperbaikinya
9. Kerapuhan Tulang dan Nyeri Sendi
Kurang tidur dalam jangka panjang dapat mengganggu proses pembentukan serta kepadatan tulang. Penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur yang pendek terkait dengan penurunan kepadatan mineral tulang dan meningkatnya risiko osteoporosis. Selain itu, sistem kekebalan yang melemah dapat menyebabkan tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan pada sendi.
10. Meningkatnya Risiko Kematian
Dampak paling serius dari kurang tidur adalah meningkatnya risiko kematian akibat komplikasi penyakit kronis. Orang dengan pola tidur tidak teratur memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, yang dapat berujung pada komplikasi fatal.
Sumber: healthline





