SUKABUMIUPDATE.com - Tidur adalah kebutuhan dasar tubuh yang seringkali disepelekan. Banyak orang menganggap begadang atau tidur hanya beberapa jam per malam bukan masalah besar, padahal efeknya bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Kurang tidur bukan sekadar membuat kita mengantuk di siang hari, tetapi juga mempengaruhi otak, metabolisme, hingga meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2.
Konsentrasi dan Performa Otak Menurun
Salah satu dampak paling cepat terasa dari kurang tidur adalah menurunnya konsentrasi. Dikutip dari berbagai sumber sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang hanya tidur beberapa jam memiliki performa kognitif jauh lebih rendah dibandingkan yang tidur cukup. Kurang tidur membuat otak sulit fokus, memperlambat respon, serta mengganggu daya ingat. Tidak heran, orang yang kurang tidur lebih rentan membuat kesalahan saat bekerja maupun belajar.
Baca Juga: Sleep Apnea: Gangguan Tidur yang Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Termasuk Serangan Jantung
Risiko Diabetes Tipe 2 Meningkat
Bahaya kurang tidur bukan hanya soal otak, tapi juga metabolisme. Beberapa Riset menunjukan bahwa orang dewasa yang tidur hanya 3–5 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, meski pola makan mereka sehat. Kurang tidur terbukti mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin dan membuat kadar gula darah naik. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memicu resistensi insulin, yang menjadi awal terbentuknya diabetes tipe 2.
Pola Tidur Tidak Teratur
Selain durasi, keteraturan tidur juga berperan penting. tidur yang tidak teratur berhubungan dengan peningkatan risiko lebih dari 170 penyakit kronis, termasuk penyakit ginjal, gangguan metabolik, hingga Parkinson. Artinya, meski jumlah jam tidur terpenuhi, jika pola tidurnya berantakan, risiko kesehatan tetap meningkat.
Bahaya Tidur Terlalu Larut
Kebiasaan tidur setelah tengah malam juga perlu diwaspadai. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur larut malam menyebabkan fluktuasi gula darah lebih ekstrem, meskipun durasi tidur mencukupi. Hal ini meningkatkan risiko gangguan metabolik dan penyakit kronis seperti diabetes. Jadi, bukan hanya jumlah jam tidur, tetapi juga waktu tidur yang tepat sangat menentukan kesehatan.
Baca Juga: Rahasia Tidur Berkualitas: Dari Posisi Hingga Kebiasaan
Efek Jangka Panjang Kurang Tidur
Kurang tidur yang berlangsung lama akan menimbulkan efek domino. Hormon lapar (ghrelin) meningkat, sementara hormon kenyang (leptin) menurun. Akibatnya, orang yang kurang tidur lebih mudah lapar dan cenderung makan berlebihan, sehingga risiko obesitas meningkat. Obesitas sendiri kemudian menjadi faktor risiko tambahan untuk diabetes, penyakit jantung, hingga sleep apnea.
Cara Menghindari Bahaya Kurang Tidur
Untuk menjaga kesehatan, penting menerapkan pola tidur yang baik. Usahakan tidur 7–9 jam per malam dengan jadwal yang konsisten. Hindari kebiasaan tidur terlalu larut, batasi konsumsi kafein di sore dan malam hari, serta ciptakan lingkungan kamar yang nyaman dan tenang. Ingat, tidur cukup tidak bisa digantikan hanya dengan pola makan sehat atau olahraga.
Kurang tidur bukanlah hal sepele. Dari menurunnya konsentrasi hingga meningkatnya risiko diabetes tipe 2, dampaknya sangat luas terhadap kesehatan. Bahkan, tidur larut atau pola tidur yang tidak konsisten bisa memperparah risiko tersebut. Karena itu, tidur berkualitas harus menjadi prioritas, sama pentingnya dengan makan sehat dan berolahraga. Dengan tidur cukup, tubuh memiliki kesempatan untuk memulihkan diri, menjaga metabolisme tetap stabil, dan mencegah penyakit kronis di masa depan.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda Jika Hanya Tidur 6 Jam Sehari
Sumber: Berbagai Sumber