Popcorn Brain: Ketika Otak Kecanduan Main HP dan Dunia Nyata Jadi Terasa Membosankan

Sukabumiupdate.com
Senin 14 Jul 2025, 16:04 WIB
Popcorn Brain: Ketika Otak Kecanduan Main HP dan Dunia Nyata Jadi Terasa Membosankan

Terlalu lama bermain HP dapat memicu Popcorn Brain, kondisi ketika otak kesulitan fokus dan merasa dunia nyata jadi kurang menarik. (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Di era digital saat ini, penggunaan gawai seperti handphone (HP) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, tanpa disadari, kebiasaan menggunakan HP secara berlebihan dapat membawa dampak serius bagi fungsi otak dan kesehatan mental. Salah satu fenomena yang kini mulai banyak dibicarakan adalah Popcorn Brain, istilah yang menggambarkan bagaimana otak manusia berubah akibat kecanduan dunia digital.

Apa Itu Popcorn Brain?
Popcorn Brain adalah istilah yang pertama kali dikenalkan oleh David M. Levy, seorang ilmuwan komputer dari Washington University. Istilah ini menggambarkan kondisi ketika otak manusia terlalu terbiasa menerima stimulasi cepat dan terus-menerus dari perangkat elektronik, sehingga membuat kehidupan nyata terasa lambat, membosankan, dan kurang menarik.

Baca Juga: Fear of Missing Out (FOMO): Dampaknya pada Kesehatan Mental Remaja

Levy menyebut bahwa multitasking digital yang berlebihan membuat otak kita bekerja secara lompat-lompat, mengerjakan banyak hal tanpa keterhubungan, dan akhirnya kesulitan untuk fokus ketika harus menghadapi dunia nyata. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran pola kognitif yang diakibatkan oleh lingkungan digital.

Meski belum diklasifikasikan sebagai gangguan mental resmi oleh American Psychological Association atau American Psychiatric Association dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Popcorn Brain mulai diakui sebagai masalah psikologis nyata yang bisa mengganggu keseimbangan fungsi otak dan kehidupan sosial.

Gejala Popcorn Brain
Orang yang mengalami Popcorn Brain biasanya menunjukkan gejala-gejala berikut:
* Sulit berkonsentrasi
* Mudah terdistraksi
* Kesulitan menyimpan informasi
* Kesulitan mengikuti petunjuk berurutan (multi-langkah)
* Mudah merasa cemas
* Sulit mengendalikan emosi
* Selalu ingin mendapatkan stimulasi atau hiburan
Gejala ini muncul karena ketika seseorang terlalu sering menatap layar HP, otak terus-menerus dipaksa menerima informasi secara cepat dan banyak dalam satu waktu. Akibatnya, tekanan psikologis meningkat, dan kemampuan otak dalam mengelola informasi pun menurun. Bahkan, daya ingat bisa terganggu karena otak menjadi terlalu terbiasa dengan aliran informasi yang tidak terstruktur.

Baca Juga: 6 Kesalahan Orang Tua yang Jadi Penyebab Anak Kecanduan Main HP Sejak Kecil

Dampak Popcorn Brain
Popcorn Brain tidak hanya menurunkan fokus dan konsentrasi, tapi juga berdampak luas pada kesehatan fisik dan psikologis. Berikut beberapa dampak yang dapat ditimbulkan:
1. Gangguan Tidur
Penggunaan HP sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur, menurunkan kualitas tidur, serta memengaruhi produksi hormon melatonin yang penting untuk istirahat.
2. Stres dan Kecemasan
Beban mental dari informasi yang terus-menerus masuk membuat otak sulit beristirahat, sehingga meningkatkan risiko stres dan gangguan kecemasan.
3. Penurunan Kemampuan Mengambil Keputusan
Otak yang terbiasa multitasking cenderung tidak mampu mencerna informasi secara mendalam atau berpikir kritis, yang berdampak pada buruknya pengambilan keputusan.
4. Penurunan Interaksi Sosial
Terlalu fokus pada dunia digital dapat membuat seseorang terasing dari lingkungan sosial, memicu rasa kesepian, dan mengganggu hubungan interpersonal.

Menurut Aliah Singh, pendiri CultivaTeen Roots, remaja merupakan kelompok yang paling rentan terhadap Popcorn Brain. "Otak remaja belum menguasai seni mengelola emosi intens mereka. Menghabiskan waktu di media sosial menghilangkan kemampuan mereka dalam kehidupan nyata untuk membangun keterampilan sosial yang penting," ujarnya.

Studi dari Parents juga menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang terlalu sering menggunakan gadget, khususnya selama lebih dari 3 tahun, berisiko mengalami penurunan perkembangan kognitif dan kecerdasan verbal. Hal ini membuktikan bahwa paparan digital yang berlebihan bisa menghambat kemampuan berpikir, berbicara, dan bersosialisasi.

Baca Juga: Cegah Si Kecil Kecanduan Gadget: Yuk Terapkan 6 Cara Bijak Ini!

Realita Sosial: Dunia Nyata Jadi Terasa “Menegangkan”
Popcorn Brain juga menciptakan jarak antara individu dengan dunia nyata. Interaksi sosial langsung terasa jauh lebih menegangkan dibanding dunia digital yang serba instan dan bisa diatur sesuka hati. Aliah Singh menambahkan bahwa remaja yang terlalu lama bermain HP cenderung menarik diri karena merasa dunia nyata terlalu melelahkan dan tidak seasyik kehidupan digital mereka.

Popcorn Brain adalah peringatan nyata dari dunia digital bahwa otak kita bisa “kecanduan kecepatan.” Ketika terlalu terbiasa dengan arus informasi cepat dan serba instan, otak akan kesulitan berfungsi dengan tenang di dunia nyata. Gangguan konsentrasi, kecemasan, hingga isolasi sosial bisa muncul tanpa kita sadari.

Mengatur waktu penggunaan HP, memperbanyak interaksi langsung, dan memberi ruang bagi otak untuk beristirahat secara alami menjadi langkah penting agar kita tidak terjebak dalam efek jangka panjang Popcorn Brain.

Sumber : Mayo Clinic]Parents.com

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini