Protes Proyek Tol Bocimi Seksi 3: Sopir Angkot dan Ojol Blokir Jalan di Nagrak Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 14 Jul 2025, 17:31 WIB
Protes Proyek Tol Bocimi Seksi 3: Sopir Angkot dan Ojol Blokir Jalan di Nagrak Sukabumi

Ilustrasi progres pembangunan tol bocimi seksi 3 (Cibadak-Cisaat) (Sumber : kanal youtube edwar widodo)

SUKABUMIUPDATE.com - Jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki serta lalu lalang truk proyek Tol Bocimi di siang hari memicu kemarahan sopir angkutan umum dan pengemudi ojek online. Puluhan dari mereka menggelar aksi blokir jalan di kawasan Jelegong, Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Senin (14/7/2025), sebagai bentuk protes atas kondisi yang dinilai membahayakan keselamatan dan mengganggu penghasilan mereka.

Aksi dimulai sejak pagi, dengan massa aksi yang tergabung dalam Paguyuban Sopir Angkutan Nagrak–Cibadak memarkirkan angkot mereka secara berjajar di sekitar area proyek tol. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat dan terjadi kemacetan di ruas jalan utama tersebut.

Salah satu sopir angkot, Misbah, mengatakan kondisi jalan yang rusak parah mempercepat kerusakan kendaraan mereka. Selain itu, proyek pembongkaran gorong-gorong dekat rel kereta api juga menyebabkan kemacetan parah beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Kepala Dinas Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi Truk Sampah DLH Sukabumi

“Enggak ada perbaikan dari pihak tol dan PU. Mobil kami makin rusak. Gorong-gorong juga dibongkar, kemarin macet total. Kita pulang mau bawa apa?,” ujarnya.

Misbah menambahkan bahwa penumpang juga merasakan dampaknya. “Angkot kalau goyang karena jalan rusak, penumpang bisa kejedot jendela. Bahkan dua hari lalu, tiga motor jatuh dan harus dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Ketua Paguyuban Sopir Nagrak–Cibadak, Uwok, menegaskan bahwa tuntutan mereka sederhana, yaitu perbaikan jalan dan pembatasan jam operasional truk proyek.

Baca Juga: Pernyataan Kapolsek Cidahu Viral Pasca Perusakan Rumah Retret, Ini Kata Kapolres Sukabumi

“Kita cuma mau jalan diperbaiki. Truk proyek jangan jalan siang-siang, harusnya malam dari jam 6 sore sampai jam 5 pagi. Kalau hujan, tanah dari truk bikin jalan licin, motor sering jatuh,” ucap Uwok.

Menanggapi tuntutan tersebut, pihak PT Waskita sebagai pelaksana proyek Tol Bocimi menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti. Kesepakatan yang dicapai antara lain perbaikan jalan, pengaturan ulang jam operasional truk, pelarangan konvoi panjang, dan pembersihan jalan dari tanah yang membuat licin.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini