Faktor Keturunan Jadi Penyebab Depresi dan Kecemasan? Cek Disini Penjelasannya

Rabu 15 November 2023, 23:53 WIB
Ilustrasi Depresi dan kecemasan yang dialami seseorang. (Sumber : Freepik/ @jcomp)

Ilustrasi Depresi dan kecemasan yang dialami seseorang. (Sumber : Freepik/ @jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Depresi dan kecemasan merupakan gangguan mental yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesedihan mendalam, sehingga menyebabkan terhambatnya kegiatan sehari-hari. Dan salah satu penyebab depresi dan kecemasan yaitu genetika atau faktor keturunan.

Jika salah satu anggota keluarga memiliki masalah kesehatan mental antara depresi dan kecemasan, kemungkinan besar yang lainnya juga akan mengalaminya. Akan tetapi, bukan berarti hal ini pasti akan dialami, meskipun tidak ada anggota keluarga yang mengalaminya, namun depresi dan kecemasan tetap dapat terjadi.

Karena yang terpenting adalah mendapatkan pengobatan untuk kondisi kesehatan mental apapun yang dialami, baik yang diturunkan dalam keluarga atau tidak. Jika memiliki anggota keluarga yang mengalami kecemasan, depresi, atau keduanya, penting untuk mengetahui tanda-tanda yang harus diwaspadai, apa yang harus dilakukan jika mulai mengidapnya, dan apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya.

Sebagian dokter melihat tanda-tanda bahwa kecemasan dan depresi merupakan faktor keturunan dari penelitian terhadap anak kembar. Kembar identik memiliki kumpulan gen yang sama, sedangkan kembar fraternal hanya memiliki separuh gen yang dimilikinya.

Mereka lebih mungkin mengalami kecemasan atau depresi, dibandingkan dengan saudara kembar fraternal. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ini mungkin terkait dengan gen tertentu, yang menjadikannya faktor keturunan.

Baca Juga: 11 Cara Mudah Melawan Depresi Tanpa Obat, Salah Satunya Ubah Cara Berpikir

Namun belum ditemukan satu gen pun yang menyebabkan depresi atau kecemasan. Jadi sulit untuk menjelaskan bagaimana kondisi ini diturunkan melalui gen. Kombinasi gen yang berbeda dari orang tua dapat mempengaruhi kemungkinan Anda mengalami kecemasan atau depresi. Namun dokter belum mengetahui kelompok gen mana yang menyebabkan kondisi ini.

Ingatlah bahwa sebagian besar kondisi medis tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik. Namun, lingkungan, gaya hidup, dan pengalaman pribadi juga berperan penting. Keluarga sering kali berbagi hal-hal tersebut, sehingga sulit untuk mengetahui apa sebenarnya peran genetika. Mungkin ada campuran risiko genetik dan hal-hal lain dalam kehidupan sehari-hari seseorang.

Apakah keluarga Anda memiliki hubungan genetik dengan kecemasan atau depresi?
Jika salah satu dari kondisi ini muncul pada seseorang sebelum usia 20 tahun, kemungkinan besar anggota keluarganya juga akan mengalami hal tersebut. Dalam kebanyakan kasus, semakin muda seseorang ketika mengalami kecemasan atau depresi, semakin besar pula kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh faktor keturunan.

Kecemasan dan depresi masih bisa bersifat genetik jika muncul pada anggota keluarga yang lebih tua. Namun seringkali, kondisi baru pada orang yang berusia di atas 20 tahun dikaitkan dengan peristiwa kehidupan yang menyakitkan atau penuh tekanan.

Anda lebih mungkin mewarisi kecenderungan kecemasan atau depresi jika anggota keluarga dekat mengidapnya, dibandingkan kerabat jauh. Jika Anda memiliki saudara kembar, orang tua, atau saudara kandung yang mengalami kecemasan atau depresi, kemungkinan besar akan tertular penyakit ini karena adanya hubungan dekat dengan mereka.

Maka dari itu, setiap orang harus mengetahui gejala kecemasan dan depresi, terutama jika kondisi ini diturunkan dalam keluarga. Jika Anda tahu apa yang harus diwaspadai, maka akan dapat dengan mudah mengenali kondisi ini sejak dini dan mendapatkan bantuan lebih cepat.

Setiap orang terkadang merasa sedih atau khawatir, dan itu normal. Akan tetapi, ketika hal itu terjadi berlarut-larut, boleh jadi keadaan itu menjadi sebuah kondisi yang menyerang mental, seperti depresi dan kecemasan.

Orang yang mengalami depresi biasanya merasa putus asa. Tanda-tanda lainnya adalah kurangnya energi, mudah tersinggung atau marah, perubahan berat badan yang signifikan, kehilangan minat pada hobi, perasaan bersalah yang kuat, perilaku ceroboh, dan masalah fokus. Gejala-gejala ini perlu berlangsung setidaknya selama 2 minggu untuk diagnosis depresi .

Sedangkan gangguan kecemasan memiliki banyak gejala yang mirip dengan depresi. Seseorang mungkin kehilangan energi dan kurang fokus pada kedua kondisi tersebut. Penderita kecemasan juga biasanya menjadi sangat gugup, panik, detak jantung menjadi lebih cepat, bernapas dengan cepat, sulit tidur di malam hari, mengalami masalah perut, atau menyadari bahwa mereka menghindari hal-hal yang menyebabkan mereka cemas.

Sumber: webmd

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi12 Mei 2024, 20:23 WIB

PKS Runner Raih Juara 3 Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas Sukabumi

Sejumlah pelari yang tergabung dalam PKS Runners mengikuti event Geopark Ciletuh Run 2024
PKS Runner raih juara 3 Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas Sukabumi | Foto : Ist
Sehat12 Mei 2024, 20:00 WIB

Menurunkan Kolesterol Tinggi: 5 Bahan Alami yang Harus Segera Anda Coba

Beberapa bahan alami yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Ilustrasi - Beberapa bahan alami yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. (Sumber : pexels.com/@Pixabay).
Sukabumi Memilih12 Mei 2024, 19:25 WIB

Caleg Terpilih Bisa Dilantik Belakangan Bila Mencalonkan Pilkada 2024, Begini Teknisnya

Calon anggota legislatif yang terpilih pada Pemilu 2024 bisa dilantik belakangan, bila yang bersangkutan maju Pilkada serentak yang digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari | Foto : Capture Youtube KPU RI
Sehat12 Mei 2024, 19:00 WIB

Rahasia Sukses Bebas dari Serangan Asam Urat, 5 Langkah Ini Cegah Kembali Kambuh

Dengan melakukan tips ini, Anda bisa mencegah serangan asam urat yang sering datang tiba-tiba.
Ilustrasi minum air putih - Dengan melakukan tips ini, Anda bisa mencegah serangan asam urat yang sering datang tiba-tiba. | (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi12 Mei 2024, 18:04 WIB

Pengelola Geopark: Longsor di Curug Cimarinjung Sukabumi Harus Segera Ditangani

Pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu sekaligus Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri menanggapi longsoran yang terjadi di sekitar wisata Curug Cimarinjung kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark Sukabumi.
Iyos Somantri, Wakil Bupati Sukabumi sekaligus pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa Selamat dalam Perjalanan, Agar Kita Senantiasa Dalam Lindungan Allah SWT

Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas
Bacaan Doa Selamat Perjalanan, Yuk Amalkan Sebelum Pergi Untuk Beraktivitas. (Sumber : Freepik.com /@fanjianhua)
Life12 Mei 2024, 17:00 WIB

Jangan Disepelekan, 7 Cara Membantu Meningkatkan Perkembangan Bahasa Pada Bayi

Dari mulai menyanyi dan membaca hingga terlibat dalam permainan drama, ada banyak cara berbeda yang dapat Anda lakukan untuk membantu perkembangan bahasa anak.
Ilustrasi -  membantu meningkatkan perkembangan bahasa pada bayi dengan membacakan buku. (Sumber : pexels.com/@Lina Kivaka).
Sukabumi12 Mei 2024, 16:53 WIB

Serikat Pekerja di Sukabumi Menolak Pencabutan Status UHC Non Cut Off

FSP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dengan langkah BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi yang mencabut status UHC Non Cut Off per 1 Mei 2024 bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi yang memerlukan pelayanan kesehatan.
FSP TSK SPSI Kabupaten Sukabumi menyatakan keberatan dengan langkah  BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi yang mencabut status UHC Non Cut Off | Foto : Ist
Sukabumi12 Mei 2024, 16:11 WIB

Rumah Panggung Milik Lansia Ludes Terbakar Di Jampangkulon Sukabumi

Kebakaran menghanguskan satu rumah panggung milik seorang lansia warga Kampung Panimbaan RT 005/005 Desa Nagraksari, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Rumah panggung ludes terbakar di Jampangkulon Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life12 Mei 2024, 16:00 WIB

2 Tanda Gangguan Bahasa Pada Bayi yang Harus Diketahui Orang Tua

Jika balita belum bisa berbicara dan Anda mencurigai adanya kesulitan dalam berbicara, maka bicaralah. Kunci untuk mengobati gangguan bahasa adalah intervensi dini.
Ilustrasi -  Tanda gangguan bahasa pada bayi yang perlu diketahui orang tua. (Sumber : Pexels/George Pak).