SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 pemerintahan Kabinet Merah Putih. Acara yang digelar di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta ini menjadi momen evaluasi penting atas capaian 10 bulan pertama pemerintahan yang diwarnai langkah strategis serta sejumlah prestasi.
Dalam pengantarnya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam kepada jajaran menteri yang dianggap bekerja dengan solid dan kompak dalam mengawal kebijakan pemerintah. Ia menegaskan, “Ini menjelang 10 bulan pertama pemerintahan yang kita jalankan atas mandat dari rakyat Indonesia. 10 bulan ini kita rasakan bersama adalah 10 bulan yang sangat penuh dengan karya, dengan kerja, dengan prestasi.”
Baca Juga: Pengamat Minta Anies Baswedan Terima Tawaran Masuk Kabinet Prabowo
Presiden Prabowo mengibaratkan dirinya sebagai kapten kesebelasan yang memimpin tim dengan semangat kebersamaan. Ia memberikan penghargaan atas kerja keras para menteri dan staf kabinet yang telah menunjukkan dedikasi tinggi selama periode ini. “Saya sebagai Nahkoda, saya sebagai Presiden, saya sebagai pemimpin saudara-saudara, katakanlah saya sebagai Kapten Kesebelasan. Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja keras saudara-saudara. Dari hati saya paling dalam, saya menyampaikan penghargaan atas kerja keras saudara-saudara,” ujarnya penuh kehangatan.
Menurut Presiden, koordinasi antarmenteri selama ini berjalan dengan baik sehingga sejumlah target strategis dapat dicapai dalam waktu yang terbilang singkat. “Dalam waktu yang masih singkat, banyak sekali yang telah kita capai. Strategi-strategi yang sudah saya canangkan, ternyata mulai terasa dan terlihat bahwa strategi kita benar, kita berada di arah yang benar, kita berada di azimut kompas yang benar,” ucapnya optimis.
Baca Juga: 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Presiden Prabowo Minta Kibarkan Bendera Merah Putih
Selain itu, Presiden Prabowo juga mengapresiasi kinerja tim ekonomi yang mampu bergerak solid bersama kementerian dan lembaga terkait. Salah satu aspek penting yang mendapat sorotan adalah dukungan diplomasi yang dijalankan untuk menjaga kepentingan nasional Indonesia. Presiden menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah negosiasi dan perundingan tanpa emosi. “Kita negosiasi, kita berunding, kita tidak emosional, kita tidak terpancing. Kita mengerti bahwa kita punya kepentingan yang besar. Tugas pemerintah Indonesia adalah melindungi rakyat Indonesia, melindungi pekerja-pekerja kita dan keluarga mereka,” tegasnya.
Presiden Prabowo pun menekankan bahwa strategi transformasi bangsa yang telah dicanangkan sejak awal pemerintahan akan terus dilaksanakan dengan berlandaskan pada realisme, bukan semata idealisme. “Kondisi nyata ini tidak bisa kita hadapi dengan teori, dengan angan-angan. Idealisme benar, idealisme itu perlu, tapi yang utama yang bisa menyelamatkan kita adalah realisme. Kita harus dengan realistis melihat situasi dan kita ambil langkah-langkah,” pungkasnya.
Baca Juga: Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto, Langkah Politik Prabowo atau Demi Persatuan?
Sidang Kabinet Paripurna ke-8 ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah Kabinet Merah Putih untuk terus melanjutkan transformasi bangsa dengan fokus pada kerja nyata dan pencapaian yang terukur. Evaluasi yang dilakukan pun menjadi dasar penguatan strategi dan sinergi antar lembaga demi kemajuan Indonesia ke depan.
Sumber : Sekretariat Kabinet Republik Indonesia