SUKABUMIUPDATE.com - SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) merupakan serangkaian proses penerimaan murid yang saling terintegrasi guna mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi semua calon peserta didik.
Tujuan utama dari SPMB adalah memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh Murid untuk mendapatkan layanan pendidikan berkualitas yang dekat dengan domisilinya, tingkatkan akses dan layanan pendidikan bagi Murid dari keluarga ekonomi tidak mampu, penyandang disabilitas, prestasi Murid, dan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat dalam proses penerimaan Murid.
Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahap I Jawa Barat tahun 2025 telah dilaksanakan mulai tanggal 10 hingga 23 Juni 2025. Sementara SPMB Tahap II juga telah berlangsung dari tanggal 24 Juni hingga 1 Juli 2025.
Pada Penerimaan Murid Baru Tahap I tingkat SMA, jalur domisili memperoleh kuota sebesar 35%, jalur afirmasi 30%, dan jalur mutasi 5%. Sementara itu, untuk SMK, jalur domisili terdekat dialokasikan kuota sebesar 10%, jalur afirmasi 30%, jalur mutasi 5% dan persiapan kelas industri 20%.
Memasuki SPMB Tahap II , untuk SMA, tersedia jalur prestasi akademik dan prestasi non-akademik sebesar 30% yang penetapannya dilakukan oleh satuan pendidikan. Sedangkan di tingkat SMK, jalur prestasi akademik memiliki kuota 30%, dan jalur prestasi non-akademik memperoleh kuota sebesar 5%.
Namun Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 untuk tingkat SMA dan SMK menghadapi sejumlah permasalahan. Di Sukabumi saja, terjadi beberapa kasus yang berkaitan dengan masalah domisili, koordinat yang tidak sesuai. SPMB juga menghadapi tantangan dari sisi teknis. Sempat terjadi permasalahan yang diakibatkan server down.
Berdasarkan hal tersebut, sukabumiupdate.com (SU) melakukan jajak pendapat (polling) kepada para pembaca SU melalui fitur polling di feeds Instagram @sukabumiupdatecom.
Polling sukabumiupdate.com tersebut bertajuk "Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?". Polling sukabumiupdate.com ini dimulai pada hari Senin, 30 Juni 2025 dan berakhir pada hari Jumat, 4 Juli 2025.
Hasil Polling sukabumiupdate.com Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?
Hasil Polling Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?.
Postingan polling sukabumiupdate.com tentang “Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?” ini mendapat atensi cukup banyak dari warganet. Hingga Jumat, 04 Juli 2025, di media sosial instagram/@sukabumiupdatecom, sebanyak 96 akun telah menyukai postingan Polling Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?, dengan 19 komentar, 1 kali dibagikan dan 2 kali disimpan.
Polling sukabumiupdate.com diantaranya (75%) pengguna memilih "Jauh dari Harapan" (17%) memilih “Cukup Sesuai Harapan” dan (8%) memilih "Sudah Sesuai Harapan"..
Terdapat 363 akun yang telah berpartisipasi dalam polling tersebut. Berikut persentase dan hasil Polling sukabumiupdate.com tentang “Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?”:
- 75% pengguna memilih "Jauh dari Harapan"
- (17%) memilih “Cukup Sesuai Harapan”
- (8%) memilih "Sudah Sesuai Harapan".
Analisis Sentimen di Polling Sukabumiupdate.com
Analisa lanjutan juga dilakukan sukabumiupdate.com dengan menghimpun dan mengolah kata dan/atau kalimat tertentu dari komentar warganet hingga akhir periode polling. Persentase dalam analisis ini berdasarkan akumulasi komentar bersentimen positif, negatif dan netral.
Hasil polling yang dilakukan oleh Sukabumiupdate.com menunjukkan bahwa mayoritas warganet memberikan respons merasa kecewa terhadap sistem tersebut. Hasil polling mencatat 75% komentar bernada negatif, sementara 16,7% bersifat netral, dan hanya 8,3% yang positif.
Sebagian besar komentar menyoroti ketidakadilan dalam sistem SPMB, adanya dugaan permainan oknum, serta fasilitas yang dinilai buruk. Banyak yang berpendapat bahwa SPMB tidak menjamin siswa berprestasi dapat masuk ke sekolah unggulan karena kalah bersaing dengan peserta yang domisilinya lebih dekat.
Tak sedikit pula warganet yang menilai bahwa sistem penerimaan peserta didik di masa lalu dianggap lebih baik dibandingkan saat ini. Hasil polling ini mencerminkan keresahan masyarakat terhadap sistem seleksi pendidikan di Jawa Barat tahun 2025.
Topik yang Paling Sering Muncul dalam Polling Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?
Polling yang dibuat oleh Sukabumiupdate.com mengenai “Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?” menunjukkan tingginya ketidakpuasan masyarakat terhadap proses penerimaan peserta didik baru di Jawa Barat.
Warganet paling banyak membicarakan isu ketidakadilan jalur masuk, di mana siswa berprestasi kerap kalah bersaing hanya karena faktor jarak domisili. Selain itu, muncul pula keluhan soal adanya oknum yang bermain dalam proses seleksi, sehingga menimbulkan kecurigaan praktik curang.
Warganet juga melontarkan kritik terhadap perbandingan sistem lama dan sistem baru, menilai bahwa sistem sebelumnya dianggap lebih adil dan transparan. Persoalan lain yang sering diungkap adalah fasilitas dan infrastruktur sekolah yang dinilai belum memadai, serta adanya dugaan diskriminasi terhadap jalur mutasi yang dianggap menyulitkan siswa pindahan.
Komentar Warganet Soal Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?
Dari 19 komentar warganet yang mengikuti polling Sukabumiupdate.com terkait pertanyaan Apakah Sistem SPMB SMA dan SMK 2025 Sudah Sesuai Harapan?, terlihat adanya spektrum penilaian yang cukup beragam, meski mayoritas bernada kritis.
Sejumlah warganet terang-terangan menyatakan ketidakpuasan terhadap sistem yang dinilai masih menyisakan celah ketidakadilan. Seperti diungkap akun @ditazhXXX yang mengeluhkan jalur domisili dan prestasi masih kalah dibanding jalur “duit” karena adanya oknum bermain.
Senada, @kpsemXXX menilai usaha anak belajar keras terasa sia-sia karena tetap kalah dengan siswa yang rumahnya dekat sekolah, bahkan menyarankan penghapusan jalur domisili.
Keluhan soal adanya praktik oknum yang bermain juga diutarakan oleh @rizky\_binXXX, sedangkan @eviniXXX menyoroti buruknya infrastruktur dengan server yang sering down. Beberapa warganet, seperti @unieXXX dan @dapiXXX, justru merindukan sistem lama berbasis NEM atau tes, yang dianggap lebih adil karena murni menilai kemampuan siswa.
Kekecewaan serupa dilontarkan oleh @mom\_aruXXX yang merasa proses masuk sekolah kini semakin rumit, lambat, dan penuh ketidakpastian. Sementara @arusXXX dan @tiwumXX menyebut sistem SPMB 2025 sangat jauh dari harapan dan sangat mengecewakan.
Rangkaian komentar ini menunjukkan bahwa sebagian besar warganet masih memendam rasa kecewa terhadap sistem penerimaan peserta didik baru saat ini, yang dinilai belum berjalan sesuai harapan akan keadilan dan transparansi.