Hasil Polling Sukabumiupdate.com: 95% Tidak Puas 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Sabtu 07 Jun 2025, 17:46 WIB
Hasil Polling 100 Hari Kerja Bupati & Wakil Bupati Sukabumi. (Sumber : Sukabumiupdate.com).

Hasil Polling 100 Hari Kerja Bupati & Wakil Bupati Sukabumi. (Sumber : Sukabumiupdate.com).

SUKABUMIUPDATE.com - Program 100 hari kerja bagi kepala daerah terpilih bukanlah hal yang baru. Gagasan ini telah banyak diterapkan di berbagai negara dan wilayah sebagai bentuk komitmen awal pemerintah dalam merealisasikan janji-janji politik yang diusung saat kampanye.

Di Indonesia sendiri, sejumlah kepala daerah menggunakan momentum 100 hari pertama untuk memulai langkah-langkah nyata, seperti meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengurangi angka kemiskinan.

Program ini menjadi titik awal bagi Bupati dan Wakil Bupati untuk membuktikan bahwa arah visi dan misi kepemimpinan mereka mulai dijalankan. Dengan demikian, program 100 hari kerja menjadi bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan Visi Misi Daerah dalam lima tahun masa jabatan.

Baca Juga: Hasil Polling Sukabumiupdate.com 100 Hari Kerja Wali Kota Dan Wakil Wali Kota: 63% Tidak Puas

Bupati Sukabumi dan Wakil Bupati Sukabumi, Asep Japar dan Andreas, resmi memulai masa tugas mereka pada 20 Februari 2025, setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat. 

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Sukabumi di bawah kepemimpinan Asep Japar dan Andreas telah menetapkan 11 program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.

Program tersebut merupakan bagian dari janji politik pasangan “Sukabumi Mubarakah” saat Pilkada 2024, dengan visi mewujudkan Kabupaten Sukabumi yang maju, unggul, berbudaya, dan berkah.

Kesebelas program tersebut mencakup aspek pendidikan, kesehatan, pemberdayaan pemuda, perempuan, pesantren, pembangunan masjid, pertanian, UMKM, pariwisata, perumahan layak, ruang interaksi warga, dan infrastruktur.

Bupati Asep Japar menegaskan komitmennya untuk merealisasikan seluruh program tersebut selama masa kepemimpinannya, khususnya dalam bidang infrastruktur, kesehatan, ekonomi, pertanian, dan pariwisata.

Dalam konteks ini, masa 100 Hari Kerja dihitung sejak hari pelantikan pada 20 Februari dan berakhir pada 31 Mei 2025. Penetapan rentang waktu ini penting sebagai tolok ukur publik dan media dalam menilai capaian awal serta langkah-langkah strategis yang telah diambil.

Setelah masa 100 hari kerja berakhir, publik mulai mengajukan pertanyaan kritis, sejauh mana komitmen kampanye benar-benar diwujudkan dalam kebijakan dan tindakan nyata?

Masyarakat menanti bukti konkret, bukan sekadar narasi atau simbolisasi politik, apakah janji-janji tersebut telah mulai menjelma menjadi program yang dirasakan langsung dampaknya, atau masih tertahan di tataran wacana saja?

Berdasarkan hal tersebut, sukabumiupdate.com (SU) melakukan jajak pendapat (polling) kepada para pembaca SU melalui fitur polling di feeds Instagram @sukabumiupdatecom.

Polling sukabumiupdate.com tersebut bertajuk  "Puaskah Anda dengan 100 Hari Kinerja Bupati & Wakil Bupati Sukabumi?". Polling sukabumiupdate.com ini dimulai pada hari Sabtu, 31 Mei 2025 dan berakhir pada hari Kamis, 5 Juni 2025 pukul 13.00 WIB.

Hasil Polling sukabumiupdate.com Tentang Kinerja 100 Hari Kerja Bupati & Wakil Bupati Sukabumi

Hasil Polling 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi. | Sukabumiupdate.comHasil Polling 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi. | Sukabumiupdate.com.

Postingan polling sukabumiupdate.com tentang “Puaskah Anda dengan 100 Hari Kinerja Bupati & Wakil Bupati Sukabumi?” ini mendapat atensi cukup banyak dari warganet. Hingga Kamis, 05 Juni 2025, di media sosial instagram/@sukabumiupdatecom, sebanyak 3.422 akun telah menyukai postingan Polling Kinerja 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, dengan 1.873 komentar, 221 kali dibagikan dan 77 kali disimpan.

Kemudian, ada 22,5 ribu akun yang telah berpartisipasi dalam Polling sukabumiupdate.com tersebut, diantaranya 95% pengguna atau sekitar 21.375 akun memilih "Tidak Puas" dan 1.125 akun lainnya (5%) memilih "Puas".

Polling sukabumiupdate.com diantaranya 95% pengguna memilih Polling sukabumiupdate.com diantaranya (95%) pengguna memilih "Tidak Puas" dan (5%) memilih "Puas.

Berikut persentase dan hasil Polling sukabumiupdate.com tentang “Puaskah Anda dengan 100 Hari Kinerja Bupati & Wakil Bupati Sukabumi?”:

  • 95% Warganet Tidak Puas dengan 100 Hari Kinerja Bupati & Wakil Bupati Sukabumi (21.375 pengguna)
  • 5% Warganet Puas dengan 100 Hari Kinerja Bupati & Wakil Bupati Sukabumi (1.125 pengguna)

Analisis Sentimen di Polling Sukabumiupdate.com

Analisa lanjutan juga dilakukan sukabumiupdate.com dengan menghimpun dan mengolah kata dan/atau kalimat tertentu dari komentar warganet hingga akhir periode polling. Persentase dalam analisis ini berdasarkan akumulasi komentar bersentimen puas dan tidak puas.

Hasil polling yang dilakukan oleh Sukabumiupdate.com menunjukkan bahwa mayoritas warga memberikan respons terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi selama 100 hari pertama masa jabatan mereka. 

Berdasarkan sentimen komentar dalam polling yang dilakukan oleh Sukabumiupdate.com, didapatkan bahwa 75% komentar bersentimen tidak puas, sementara hanya 25% yang menunjukkan kepuasan.

Analisa lanjutan dilakukan oleh redaksi Sukabumiupdate.com dengan menghimpun serta mengolah kata dan/atau kalimat spesifik yang muncul dalam komentar publik hingga akhir periode polling. Persentase tersebut merupakan hasil akumulasi dari klasifikasi komentar warganet ke dalam dua kategori besar: puas dan tidak puas.

Sentimen negatif paling dominan berasal dari kritik terhadap ketidakterlihatan hasil kerja nyata, kondisi jalan rusak, dan kebiasaan slogan “Ngopi” yang dinilai simbolik tanpa diiringi langkah konkret. 

Temuan ini menjadi sinyal kuat bahwa publik menginginkan perubahan nyata, bukan sekadar pencitraan, dan bahwa evaluasi terhadap program 100 hari kerja benar-benar mencerminkan ekspektasi akan kepemimpinan yang lebih responsif dan solutif.

Topik yang Paling Sering Muncul dalam Polling Kinerja 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi

Dalam analisis lanjutan terhadap hasil polling kinerja 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, terdapat sejumlah topik yang paling sering muncul dalam komentar warganet. Topik dominan adalah keluhan mengenai kinerja tidak terlihat, yang mencakup 40% dari total komentar. 

Ini menunjukkan bahwa sebagian besar warga belum merasakan dampak langsung dari program-program yang dijanjikan. Masalah infrastruktur, khususnya jalan rusak, menempati urutan kedua dengan 30% topik yang dibahas, menegaskan bahwa kondisi fisik layanan publik masih menjadi sorotan utama.

Selanjutnya, slogan “ngopi” dari Bupati Asep Japar muncul dalam 15% dan sebanyak 5% komentar membahas proses pemilihan Pilkada itu sendiri, yang kemungkinan besar menyiratkan kritik terhadap ekspektasi dari hasil pemilihan. 

Terakhir, 10% komentar mencakup permintaan akan tindakan nyata serta isu-isu lainnya, memperkuat sinyal bahwa masyarakat menginginkan kepemimpinan yang responsif, solutif, dan berdampak langsung. 

Temuan ini memperjelas bahwa harapan warga Kabupaten Sukabumi terhadap kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Asep Japar dan Andreas sangat tinggi, dan butuh langkah nyata untuk membangun kepercayaan publik.

Komentar Warganet Soal Kinerja 100 Hari Pertama Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi

Dari 1.873 komentar warganet, respons terhadap kinerja 100 hari pertama Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi mencerminkan spektrum penilaian yang cukup beragam. Sebagian warganet menyampaikan kepuasan mereka.

“Aneh Banget, Kerja Mereka Bagus Banget Loh Di 100 Hari Kerja Ini. Semua Bergerak On The Track Untuk Kabupaten Sukabumi Yang Lebih Baik, tulis akun @Alvxxx.

“Karak Ge 100 Poe Brew…ibarat Karak Beunta Panon Na ,Pastina 100 Poe Mah Can Katingali Atuh Brew. Tingali Keun We Hla Anan Da Moal Aya Nu Sampurna, kata akun @Asyihaxxx.

“Evaluasi Nya Jangan 100 Hari Kerja Atuh Karna Kabupaten Kita Terluas Kedua Dari Banyuwangi Yang Hampir 4ribu Hektar Jadi Belum Semua Tersentuh, Semoga Pemerataan Jalan Kabupaten Jadi Bagus, Saya Di Jalur Pariwisata Jalan Nya Aljug Aljugan Pak Hehe,” tulis akun @Deasyaxxxxxxxx.

Namun, tidak sedikit pula komentar yang menyiratkan kekecewaan dan kritik tajam. Banyak yang menyinggung soal janji perbaikan jalan yang tak kunjung terealisasi, hingga munculnya komentar satir yang menyebut bupati sebagai “Bupati ter-why”. 

“Tidaaaaaakkkkkkkkk! Saya Nobatkan Bupati Sukabumi Sebagai Bupati Ter Why,” ucap akun @Siraxxx.

“Mana Oiii Katanya Bulan Juni Perbaikan Jalan Pangleseran Cibatu, Nohhh Jalan Makin Ancur!!, lanjut kata akun @Ukuixxxx.

Sementara ada juga yang mempertanyakan legitimasi pencapaian kepuasan yang rendah, hanya di angka 5%, namun tetap berhasil terpilih. “Buset Kepuasan Cuma Di Angka 5%,95% Tdk Puas..ko Bisa Sih Dia Terpilih?,” tulis akun @Mufkxxx.

Secara keseluruhan, komentar-komentar tersebut memberi masukan penting bahwa masyarakat membutuhkan pemerataan pembangunan, transparansi atas janji yang disampaikan, serta langkah-langkah konkret yang menyentuh seluruh lapisan dan wilayah kabupaten, bukan sekadar simbolisme atau program seremonial. 

Warganet tidak hanya ingin dilibatkan dalam euforia pemilihan, tetapi juga dilibatkan dalam pengawasan dan evaluasi kinerja para pemimpin daerah.

 

Berita Terkait
Berita Terkini