Hasil Polling Sukabumiupdate: Mayoritas Warganet Nilai BSU Rp600 Ribu Tak Efektif Dongkrak Daya Beli

Sukabumiupdate.com
Senin 23 Jun 2025, 18:57 WIB
Hasil Polling Sukabumiupdate: Mayoritas Warganet Nilai BSU Rp600 Ribu Tak Efektif Dongkrak Daya Beli

Infografis Polling Efektifkah BSU Rp600 Ribu Dongkrak Daya Beli. (Sumber : Sukabumiupdate.com)

SUKABUMIUPDATE.com – Hasil polling publik yang digelar selama periode 16 hingga 23 Juni 2025 menunjukkan mayoritas warganet menilai Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600 ribu tidak efektif dalam mendongkrak daya beli masyarakat.

Sebanyak 79% peserta polling menyatakan BSU tidak efektif, sementara hanya 21% yang menilainya efektif. Polling ini diikuti oleh 617 akun dengan total interaksi mencapai 440, terdiri dari 203 like, 149 komentar, 82 share, dan 6 save.

Tak hanya dari hasil polling, dominasi pandangan negatif juga terlihat dalam analisis komentar yang masuk. Dari seluruh komentar, 72% bernada tidak setuju atau mengkritik program BSU, umumnya karena dianggap salah sasaran, rawan korupsi, serta tidak memberikan dampak signifikan terhadap kondisi ekonomi masyarakat.

Sebanyak 16% komentar bersifat netral, kebanyakan berupa pertanyaan teknis atau tidak menunjukkan posisi jelas. Sementara itu, hanya 12% komentar yang menyatakan dukungan atau penilaian positif terhadap program BSU tersebut.

Topik yang paling sering muncul dalam komentar warganet mencakup lapangan kerja (28%), salah sasaran (24%), dan korupsi (18%). Selain itu, isu lain seperti subsidi listrik/BBM (14%), kenaikan gaji (12%), serta layanan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan turut menjadi sorotan.

Sebagian warganet mendorong pemerintah untuk memprioritaskan penciptaan lapangan kerja, transparansi anggaran, dan perbaikan sistem distribusi bantuan sosial agar lebih tepat sasaran.

Infografis Polling Efektifkah BSU Rp600 Ribu Dongkrak Daya Beli.Infografis Polling Efektifkah BSU Rp600 Ribu Dongkrak Daya Beli.


Kata Warganet: Tak Tepat Sasaran, Lebih Baik Buka Lapangan Kerja

Beberapa warganet menyuarakan kritik tajam. Akun @vidoxxx menyebut program BSU ini tidak matang. Program dinilai kurang adil karena hanya menyasar masyarakat yang bekerja dan memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan.

“Bikin program tapi ga mateng. Gimana kabar yg ga kerja? Atau kerja upah minim tapi gada BPJS. Dari dulu bikin program bantuan ujungnya di korupsi.”

Sindiran juga disampaikan beberapa akun, salah satunya @feri.b.xxx. “Kebanyakan gak nyampe ke rakyat kecil, paling yang dapat aparatur pemerintah sama sodaranya," tulis akun @febri.b.xxx

Alih-alih bantuan langsung, banyak komentar menyarankan agar pemerintah lebih fokus membuka peluang kerja.

“Gak butuh BSU, butuh lapangan kerja aja,” tulis @affifsaxxx.

Hal senada diungkap @rudicxxx, “Harusnya buat lapangan kerja dan gunakan untuk subsidi BBM aja. Karena BBM murah maka akan berdampak murah pula ke seluruh daya beli.”

Beberapa komentar juga menyoroti kelompok yang tidak tersentuh bantuan, seperti buruh harian, petani, dan nelayan. “TDK merakyat skli yh. Karna para petani dan nelayan srta buruh2 biasa TDK dapat apa2 hnya bisa ngelus dada doang...,” tulis akun @andymaulanxxx.

Meski minoritas, ada pula warganet yang menyambut baik BSU. Akun @dianXXX menulis, “Sangat efektif apalagi klo besok cairnya mantap Aamiin lanjutkn😍.”

Komentar lain datang dari @rahadiaxxx yang mengatakan, “Geus puguh listrik mah Aya manfaatna, rata Kabeh kabagian.”

Sebagian penerima mengaku memanfaatkan bantuan untuk kebutuhan rumah tangga, terutama listrik.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini