Proyek Tol Bocimi Geser Makam Warga: 260 Kuburan di Nagrak Sukabumi Dipindah dalam 10 Hari

Sukabumiupdate.com
Sabtu 05 Jul 2025, 20:43 WIB
Proyek Tol Bocimi Geser Makam Warga: 260 Kuburan di Nagrak Sukabumi Dipindah dalam 10 Hari

Proses pemindahan jenazah menuju makam baru karena terdampak pembangunan Tol Bocimi Seksi III di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Proyek infrastruktur jalan tol berdampak pada lahan pemakaman warga. Di Kampung Leuwi Peti, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, 260 makam terpaksa dipindahkan akibat pembangunan Tol Bocimi Seksi III yang menghubungkan Parungkuda hingga Sukabumi Barat (Cibolang).

Relokasi makam dilakukan ke tiga titik pemakaman terdekat yaitu Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasir Kuwil, TPU Leuwi Peti, dan TPU Nagrak Hilir, dengan jarak terdekat sekitar 600 meter hingga satu kilometer dari lokasi awal. Proses pemindahan telah dimulai sejak Selasa (1/7/2025) dan ditargetkan rampung dalam waktu kurang lebih sepuluh hari.

Camat Nagrak Adang Sutianda membenarkan area pemakaman itu terdampak langsung oleh proyek tol. “Jumlah makam di sini 260, nanti dipindahkan,” ujarnya, Jumat (4/7/2025).

Ketua Panitia Pemindahan Makam Dadi Rusnadi menjelaskan pemindahan dilakukan bertahap. "Kita bentuk 26 kelompok, masing-masing terdiri dari sepuluh orang. Target per hari memindahkan 26 makam, dan hingga kini sudah 78 makam yang dipindahkan,” katanya.

Baca Juga: Tambang Tanah Merah untuk Proyek Tol Bocimi di Cibadak Sukabumi Belum Berizin

Ia menambahkan bahwa seluruh proses dikoordinasikan secara baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. “Kita komunikasikan dari awal dengan kepala dusun, RT, dan kuncen setempat. Tiap kelompok juga didampingi oleh satu koordinator,” jelas Dadi.

Sementara terkait biaya pemindahan, panitia menyediakan anggaran santunan atau uang kerahiman sebesar Rp 1,2 juta per makam, termasuk pembuatan nisan baru. Dana tersebut dikelola panitia dan bersumber dari pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek.

Sebagian jenazah yang telah lama dimakamkan ditemukan masih dalam kondisi kain kafan utuh, meski hanya tersisa tulang. "Ada makam tertua sekitar 50 tahun milik Pak Udin dan Bah Acin. Saat diangkat, kain kafannya masih menyatu, jadi kami double-kan agar tidak rusak," ungkapnya.

"Proses relokasi berjalan lancar tanpa kendala berarti. Masyarakat pun menunjukkan kerja sama yang baik demi kelancaran pembangunan tol strategis tersebut," kata Dadi.

Berita Terkait
Berita Terkini