Dewan Uden: Kematian Balita Sukabumi Akibat Cacingan Bukti Negara Lalai Lindungi Anak

Sukabumiupdate.com
Kamis 21 Agu 2025, 10:44 WIB
Dewan Uden: Kematian Balita Sukabumi Akibat Cacingan Bukti Negara Lalai Lindungi Anak

Makam Raya (3 tahun) di Kampung Padangenyang RT 06/03 Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, pada 20 Agustus 2025. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Fraksi PKS Uden Abdunnatsir melontarkan kritik tajam atas tragedi meninggalnya balita bernama Raya (3 tahun). Ia menilai peristiwa ini bukan semata urusan nasib, melainkan bukti nyata kelalaian negara dalam melindungi generasi.

"Kasus ini adalah takdir Allah yang tidak bisa dipungkiri. Tapi kita juga tidak boleh bersembunyi di balik kata takdir. Ini alarm keras bahwa negara abai. Kalau dibiarkan, akan lahir banyak ‘Raya-Raya’ lain di negeri ini atau bahkan Sukabumi lagi,” tegas Uden kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, pemerintah terlalu sibuk mengejar pembangunan fisik, sedangkan kesehatan dan perlindungan anak terpinggirkan. Uden menyatakan perlu ada peningkatan pemahaman tentang perilaku hidup sehat di lingkungan masyarakat. Kemudian disempurnakan dengan hadirnya pemerintah daerah dan pihak terkait.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Uden Abdunnatsir saat berdiskusi dengan mitra kerja pada Rabu (5/3/2025) di ruang Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi. | Foto: IstimewaAnggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Uden Abdunnatsir saat berdiskusi dengan mitra kerja di ruang Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Baca Juga: Bangun Jalan Lingkungan di Kebonpedes Sukabumi, Dewan Uden Serap Aspirasi Masyarakat

"Kita tidak menyalahkan siapa pun. Kalaupun harus disalahkan, semua salah. Ini pelajaran untuk kita, bagaimana jangan terjadi lagi. Jangan terlalu fokus ke program pembangunan fisik, generasi yang akan datang harus juga diperhatikan, tentang kesehatannya, tumbuh kembang, dan perlindungan anak," kata dia.

"Karena ini merupakan bom waktu. Jika generasinya kurang diperhatikan, maka generasi yang akan datang akan tidak baik-baik saja, pertumbuhan dan perkembangannya terganggu karena kurang diperhatikan dari segi anggaran, kebebasan berekspresi, dan itu disebabkan ketidakpedulian terhadap anak," lanjut Uden.

Kritik itu menyusul kasus memilukan yang menimpa Raya, balita asal Kampung Padangenyang RT 06/03 Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Raya meninggal pada 22 Juli 2025 dengan tubuh dipenuhi cacing gelang. Kisah ini terungkap ke publik setelah komunitas sosial Rumah Teduh membagikannya.

Fakta di lapangan mengungkap penderitaan panjang Raya. Pada 13 Juli 2025 malam, ia dilarikan ke rumah sakit. Selain tuberkulosis, tubuh mungilnya melemah akibat demam, batuk, dan pilek. Sembilan hari Raya bertahan di rumah sakit tanpa identitas dan jaminan kesehatan, sehingga tagihan biaya menembus puluhan juta.

Sejak kecil Raya tumbuh di lingkungan kotor, bermain di tanah bercampur kotoran ayam di bawah rumah panggungnya. Kedua orang tuanya, Rizaludin alias Udin (32 tahun) dan Endah (38 tahun), mengalami gangguan mental, sehingga tak mampu mengurus dokumen maupun memastikan tumbuh kembang sang anak.

Berita Terkait
Berita Terkini