SUKABUMIUPDATE.com - Pernahkah kamu memperhatikan ada orang yang makannya lahap, porsinya besar, bahkan nggak pernah pilih-pilih makanan, tapi berat badannya tetap saja stabil? Kadang bikin iri, ya. Di sisi lain, ada orang yang sudah membatasi makan, bahkan sering melewatkan camilan, tapi berat badannya justru cepat sekali naik. Mengapa bisa begitu? Jawabannya ternyata tidak sesederhana makan sedikit atau banyak, tetapi berkaitan dengan beberapa faktor lain yang mempengaruhi tubuh seseorang.
1. Metabolisme Tubuh yang Cepat
Setiap orang memiliki kecepatan metabolisme yang berbeda. Metabolisme adalah proses tubuh mengubah makanan menjadi energi. Pada orang dengan metabolisme cepat, kalori yang masuk akan lebih cepat dibakar, bahkan saat mereka tidak sedang beraktivitas berat. Jadi meskipun makan banyak, makanan tersebut tidak tersimpan lama sebagai cadangan lemak. Inilah sebabnya ada orang yang tetap langsing meski porsinya besar.
Baca Juga: 7 Tips Efektif Mencegah Kenaikan Berat Badan Selama Musim Liburan
2. Aktivitas Fisik Sehari-hari
Kalau dipikir-pikir, mungkin orang yang makannya banyak justru lebih aktif bergerak dalam kesehariannya. Aktivitas sederhana seperti jalan kaki ke kantor, naik turun tangga, membersihkan rumah, atau bahkan hobi olahraga, bisa membuat tubuh membakar lebih banyak kalori. Aktivitas kecil yang konsisten seringkali lebih berpengaruh daripada olahraga berat sesekali. Jadi, jangan heran kalau mereka terlihat kebal dari kenaikan berat badan.
3. Pilihan Jenis Makanan
Bukan cuma soal seberapa banyak kita makan, tapi juga apa yang kita makan. Misalnya, seseorang bisa makan sepiring penuh nasi, lauk protein, dan sayuran, tetapi tetap seimbang kandungannya. Sementara orang lain makan dalam porsi kecil tapi isinya makanan cepat saji, gorengan, atau minuman manis tinggi gula ini jauh lebih mudah menambah lemak tubuh. Jadi rahasianya ada pada kualitas, bukan sekadar kuantitas.
Baca Juga: Apakah Pisang Bisa Menurunkan Berat Badan? Simak 5 Manfaatnya Berikut Ini
4. Pola Tidur yang Teratur
Tidur juga punya peran besar terhadap berat badan. Saat tidur cukup dan berkualitas, tubuh mengatur hormon lapar (ghrelin) dan hormon kenyang (leptin) dengan baik. Orang yang tidurnya cukup cenderung lebih terkontrol dalam makan, dan tubuh mereka lebih efisien mengolah energi. Sebaliknya, kurang tidur bisa bikin cepat lapar, craving manis atau gorengan, yang akhirnya memicu kenaikan berat badan.
5. Faktor Genetik dan Hormon
Selain kebiasaan sehari-hari, faktor genetik juga memainkan peran penting. Ada orang yang memang dari sananya memiliki tubuh dengan pembakaran energi lebih cepat. Begitu juga dengan faktor hormon, yang bisa memengaruhi bagaimana tubuh menyimpan lemak dan memproses makanan. Jadi meskipun pola makannya sama, hasilnya bisa berbeda pada tiap orang.
Makan banyak tapi berat badan nggak naik bukan berarti tubuh sepenuhnya kebal terhadap kegemukan. Ada kombinasi faktor seperti metabolisme cepat, aktivitas fisik yang lebih tinggi, pilihan makanan sehat, tidur cukup, dan tentu saja genetika. Kalau kamu ingin menjaga berat badan tetap stabil, jangan hanya fokus pada jumlah makanan yang dikurangi. Lebih penting untuk memperhatikan kualitas makanan, aktif bergerak setiap hari, serta menjaga pola hidup sehat secara keseluruhan.
Dengan begitu, meski makan dengan porsi cukup besar, tubuh tetap seimbang dan berat badan pun bisa lebih terjaga. Jadi, rahasianya bukan sekadar makan banyak atau sedikit, melainkan bagaimana kamu menjalani gaya hidupmu setiap hari.
Baca Juga: 9 Alasan Mengapa Berat Badan Kamu Bertambah dalam Semalam
Sumber: Berbagai Sumber