Cuaca Ekstrem Terjang 9 Kecamatan di Sukabumi, Puluhan Rumah dan Fasilitas Umum Terdampak

Sukabumiupdate.com
Rabu 07 Mei 2025, 05:15 WIB
Rumah warga rusak diterjang angin kencang di Sukabumi | Foto : Dok P2BK

Rumah warga rusak diterjang angin kencang di Sukabumi | Foto : Dok P2BK

SUKABUMIUDATE.com - Hujan deras disertai angin kencang kembali melanda wilayah Kabupaten Sukabumi pada Selasa, (6/5/2025). Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sedikitnya sembilan kecamatan terdampak akibat cuaca ekstrem tersebut.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menyampaikan bahwa laporan sementara yang masuk menunjukkan berbagai kerusakan terjadi, mulai dari rumah warga, tempat ibadah, fasilitas pendidikan, hingga akses jalan yang tertutup pohon tumbang.

“Berdasarkan hasil pemantauan sementara, kejadian bencana alam akibat cuaca ekstrem terjadi di sembilan kecamatan, dengan total puluhan rumah dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Namun, kami bersyukur tidak ada laporan korban luka maupun korban jiwa,” ujar Daeng

Sembilan kecamatan ini, yakni di Kecamatan Cidahu, tepatnya di Kampung Bojongpari, RT 03/RW 03, Desa Jayabakti, angin kencang menyebabkan awning Masjid Agung At-Taqwa mengalami kerusakan.

Baca Juga: Dinas PU Sukabumi Rekonstruksi Jalan Parungkuda–Bojongpari, Fokus Perbaikan Titik Rusak

Sementara di Kecamatan Caringin, tepatnya di Kampung Peundeuy, RT 02/RW 08, Desa Seuseupan, mengakibatkan dua unit rumah warga setempat rusak yang diisi empat jiwa dan di Kampung Jaura, RT 01/RW 01, Desa Mekarjaya, dilaporkan 1 unit madrasah tertimpa pohon jenis jengjeng dengan panjang kurang lebih 20 meter dan diameter sekitar 40 centimeter

Sedangkan di Kecamatan Nagrak, tepatnya di Kampung Cireundeu Lebak, RT 02/RW 05 dan RT 03/RW 06, Desa Girijaya, rumah milik Pak Edem mengalami kerusakan dengan kategori sedang pada bagian atapnya, dan di rumah milik Pak Anang atap dan dinding kamar mandi rusak sedang.

Angin kencang yang menerjang di Kecamatan Kadudampit, tepatnya di Padangeyang, RT 14/RW 04, Desa Cipetir, pohon tumbang menutupi jalan desa, menghambat akses kendaraan roda dua dan empat.

“Sedangkan di Kecamatan Sukabumi, tepatnya di Kampung Selatamiang, RT 017/RW 06, Desa Sukajaya, pohon bambu tumbang menimpa 4 unit rumah warga,” tuturnya.

Di Kecamatan Parungkuda, Kampung Pasir Eurih, RT 05/RW 06, Desa Parungkuda, angin kencang dikaporkan merusak rumah milik Pak Asep Hidayat (56) yang diisi 1 KK  dengan jumlah jiwa 4, akibat tertimpa pohon.

Baca Juga: BPBD Sukabumi Edukasi Siswa Pesisir Cisolok soal Mitigasi Bencana

Di Kecamatan Parakansalak, Kampung Pasirkuda, RT 35/RW 06, Desa Sukakersa, pohon jati putih tumbang sepanjang sekitar 20 meter dengan lingkar kurang lebih 30 sentimeter dan menimpa 1 rumah warga, rusak sedang. Dan di Kampung Lebak Picung, RT 01/RW 08, Desa Lebaksari, pohon tumbang menimpa kabel listrik, menutup akses jalan desa dan merusak 1 tiang lampu penerangan.

Sedangkan di wilayah Kecamatan Cicurug, tepatnya di Kampung Cibeber Hilir, RT 01/RW 08, dilaporkan 13 rumah warga dengan jumlah jiwa 58 orang mengalami kerusakan pada bagian atap dan di Kampung Lembak Jaya, RT 03/RW 07, sebanyak 3 rumah terdampak rusak sedang dengan jumlah jiwa 14 orang. Serta di Kampung Lebak Sari, RT 04/RW 08, dilaporkan 4 rumah terdampak rusak sedang dengan jumlah jiwa sebanyak 10 orang.

Diberitakan sebelumnya, Kecamatan Ciambar juga terdampak cukup parah akibat angin puting beliung yang terjadi pada hari yang sama.

Baca Juga: Disdagin Sukabumi Terima Kunjungan Dua Pemkot, Bahas Tata Kelola Pasar

Peristiwa itu terjadi di Desa Cibunar Jaya dan Desa Munjul, dengan kerusakan tersebar di Kampung Panagan, Kampung Ciwarung, Kampung Pasir Kerak, dan Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI). Petugas P2BK Ciambar, Dedi Supianto, menyebut bahwa sekitar 20 hingga 30 rumah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap dan plafon yang tersapu angin.

“Kalau untuk sementara ini jumlah rumah yang rusak belum terdata secara rinci, tapi diperkirakan ada 20–30 rumah yang rusak. Khususnya yang paling parah itu di Perumahan BMI. Kebanyakan atap rumah berterbangan, dan plafon ambruk.

Berita Terkait
Berita Terkini