SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, menjenguk GS (16 tahun), pelajar remaja asal Kampung Tipar, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, yang menjadi korban persekusi atau amuk massa hingga mengalami luka fisik dan trauma.
Kunjungan dilakukan pada 11 Agustus 2025 sore ke rumah korban, mewakili Bupati Sukabumi Asep Japar. Eka hadir bersama Camat Cikidang, Kabid SD, Kabid Kurikulum SMP, dan perwakilan TNI/Polri. "Pak Bupati sangat prihatin atas kejadian ini dan mohon maaf tidak bisa hadir langsung karena ada kegiatan lain," ujar dia, Selasa (12/8/2025).
Maksud kedatangannya, Eka ingin memastikan korban mendapat perhatian serius dari apsek kesehatan, terutama karena GS mengalami banyak memar di kepala dan mata sehingga memerlukan penanganan medis khusus. "Informasinya hari ini korban dibawa orang tuanya ke RSUD Palabuhanratu untuk pengobatan. Saya juga sudah menghubungi dr Rika di rumah sakit, dan beliau siap siaga di IGD untuk menangani korban," jelasnya.
Baca Juga: Polres Sukabumi Periksa 10 Saksi, Penyidikan Kasus Remaja Korban Amuk Massa di Cikidang
Peristiwa persekusi ini terjadi pada 8 Agustus 2025 dini hari ketika GS hendak mengantarkan dompet dan KTP milik ayahnya yang akan bekerja ke Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Kondisi sekarang penglihatan masih kabur, kepala pusing, dan di wajah masih ada bengkak. Kena pukulan benda atau apa gak tahu ya, karena belum tahu dipukulnya pakai apa. Kalau melihat kayak gini, saya sebagai ayahnya sangat waswas juga melihat kondisi anak," kata ayah korban pada 11 Agustus 2025.
Sang ayah berharap anaknya bisa mendapatkan perawatan terbaik, sebab kondisi ekonomi serba pas-pasan. "BPJS ada, sudah dicek aktif, tapi saya minta yang terbaik untuk pengobatannya. Saya kerja serabutan, kadang ada kerjaan, kadang enggak, atau sampai berbulan-bulan nganggur. Rumah yang ditempati ini pun rumah orang tua saya," ujarnya.
Sebelumnya, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi telah memeriksa sepuluh saksi dalam perkara ini. "Hari ini progres naik sidik. Pemeriksaan sedang berjalan, dan sudah ada sepuluh orang yang diperiksa," kata Kasatreskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono, Selasa. (ADV)