Kenali 11 Penyebab Nyeri Lutut Setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya

Sukabumiupdate.com
Selasa 12 Agu 2025, 15:00 WIB
Kenali 11 Penyebab Nyeri Lutut Setelah Olahraga dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi nyeri lutut setelah olahraga (Sumber: pexels.com/@Anastasia Shuraeva)

SUKABUMIUPDATE.com - Nyeri lutut setelah olahraga adalah keluhan umum, terutama bagi mereka yang aktif bergerak. Namun, jika rasa sakit terus berlanjut atau memburuk, itu bisa menjadi tanda adanya kondisi medis yang perlu diwaspadai. Lutut adalah sendi yang kompleks dan rawan cedera akibat tekanan atau gerakan yang berulang. 

Berikut adalah penyebab nyeri lutut pasca olahraga serta penanganannya.

1. Radang Kantung Lendir (Radang Radang Radang)

Bursitis terjadi saat bursa atau kantong kecil yang berisi cairan pelindung sendi meradang akibat sirkulasi atau tekanan. Gejalanya meliputi nyeri saat disentuh, bengkak, dan rasa hangat di sekitar lutut. Umumnya disebabkan oleh kebiasaan tergeletak lama atau memutar aktivitas fisik.

2. Sindrom Gesekan Pita Iliotibial (ITBFS)

Cedera ini muncul saat pita jaringan dari pinggul ke lutut menyatu dengan tulang, sering dialami oleh pelari atau pesepeda. Gejalanya adalah nyeri di sisi luar lutut yang dirasakan saat siku atau menuruni jalan.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Melatih Self-love dan Meningkatkan Rasa Percaya Diri

3. Lutut Pelompat (Tendinitis Patella)

Dikenal sebagai cedera karena lompatan berulang, lutut pelompat sering dialami pemain basket atau voli. Gejala utamanya adalah nyeri di bagian bawah tempurung lutut dan rasa kaku saat menaiki tangga atau berlutut.

4. Robekan Ligamen

Ligamen seperti ACL dan MCL dapat robek saat sendi bergerak terlalu ekstrem, biasanya akibat benturan atau perubahan arah yang tiba-tiba. Gejalanya antara lain bunyi “pop”, nyeri tajam, dan pembengkakan cepat.

5. Robekan Meniskus

Meniskus adalah bantalan tulang rawan yang bisa robek saat Anda memutar lutut sambil menopang beban tubuh. Tanda-tandanya termasuk lutut terasa terkunci, nyeri, dan bengkak dalam 24 jam.

6. Osteoartritis

Osteoartritis merupakan kerusakan tulang yang rawan akibat penuaan atau penggunaan berlebihan. Gejalanya berupa kekakuan, nyeri saat berjalan, pembengkakan, dan suara “menggerus” pada sendi.

7. Lutut Pelari (Sindrom Nyeri Patellofemoral)

Cedera ini disebabkan tekanan berulang pada tempurung lutut. Nyeri biasanya muncul di lutut depan dan memburuk saat naik tangga, jongkok, atau duduk lama.

8. Keseleo dan Tarikan Otot

Gerakan mendadak atau teknik olahraga yang salah bisa menyebabkan otot tertarik atau ligamen terkilir. Ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerak.

Baca Juga: Kenapa Kita Sering Kentut Saat Jalan Kaki? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

9. Infeksi Sendi

Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan nyeri lutut, terutama jika disertai demam, kemerahan, dan sulit menggerakkan sendi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.

10. Dislokasi Tempurung Lutut

terjadi saat tempurung lutut keluar dari posisinya akibat benturan atau gerakan ekstrem. Gejalanya adalah nyeri hebat, pergeseran lutut terlihat, dan suara “pop”.

11. Patah Tulang Lutut

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh benturan keras, seperti jatuh atau kecelakaan. Gejala umumnya adalah nyeri tajam, bengkak, dan sulit berjalan.

Penanganan Awal di Rumah

Untuk nyeri ringan, Anda dapat melakukan:

  • Istirahat dari aktivitas berat
  • Kompres es pada lutut selama 15–20 menit
  • Gunakan perban elastis untuk menopang
  • Tinggikan posisi kaki saat berbaring
  • Minum obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jika diperlukan

Jika nyeri berlangsung lebih dari tiga hari, disertai bengkak hebat, demam, atau tidak bisa menopang lutut, segeralah konsultasi ke dokter. Penanganan lanjutan bisa meliputi fisioterapi, penggunaan alat bantu, atau tindakan medis lainnya sesuai diagnosis.

Baca Juga: Perubahan APBD 2025: DPRD Kota Sukabumi Tolak Skema Baru P2RW Dikelola Kelurahan

Nyeri lutut setelah olahraga dapat berasal dari berbagai kondisi, mulai dari cedera ringan hingga serius. Mengenali penyebab dan melakukan penanganan yang tepat sangat penting agar aktivitas harian tidak terganggu. Dengarkan sinyal bantuan tubuh Anda, dan jangan ragu mencari medis jika nyeri terus berlanjut.

Sumber: verywellmind

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini