Mengenali Pemicu Kambuhnya Asam Urat dan Bagaimana Anda Mengelolanya

Rabu 03 April 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi - Tidak semua orang menyadari pemicu asam urat yang sama, namun ada beberapa makanan yang menjadi kambuhnya penyakit ini. (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography).

Ilustrasi - Tidak semua orang menyadari pemicu asam urat yang sama, namun ada beberapa makanan yang menjadi kambuhnya penyakit ini. (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography).

SUKABUMIUPDATE.com - Pemicu asam urat tertentu dapat meningkatkan risiko kambuhnya penyakit dan gejalanya, seperti nyeri sendi dan peradangan. Alkohol, dehidrasi, makanan kaya purin (seperti daging organ), makanan dengan sirup jagung fruktosa tinggi, stres, dan faktor-faktor lain dapat berkontribusi terhadap serangan asam urat.

Pemicu Asam Urat

Berbagai faktor dapat memicu gejala asam urat dan beberapa orang memperhatikan bahwa faktor-faktor tertentu berdampak langsung pada kehidupan mereka, sementara faktor-faktor lain meningkatkan risiko kambuhnya penyakit.

Meskipun para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami apa yang memicu serangan asam urat, kadar asam urat yang tinggi (produk limbah dalam darah Anda) diketahui berkontribusi. Pada kadar tinggi, asam urat lebih cenderung mengkristal di sendi dan menyebabkan nyeri.

Baca Juga: Latihan Fisik Ramah Asam Urat untuk Mencegah Rasa Sakitnya Muncul Kembali

Beberapa faktor yang dapat memicu timbulnya asam urat juga meningkatkan kadar asam urat seperti berikut ini, sebagaimana dikutip dari verrywellhealth:   

Alkohol dan Dehidrasi

Alkohol adalah salah satu pemicu asam urat yang paling umum. Sebuah penelitian melaporkan bahwa penderita asam urat yang mengonsumsi satu hingga dua porsi alkohol memiliki peningkatan risiko kambuh sebesar 36% dalam 24 jam berikutnya dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. 

Mereka memiliki peningkatan risiko sebesar 51% jika mereka mengonsumsi lebih dari dua porsi. Secara historis, para ilmuwan percaya bahwa minuman keras memiliki risiko yang lebih signifikan dibandingkan dengan anggur dan bahwa bir tampaknya memiliki risiko yang paling signifikan. 

Baca Juga: Asam Urat di Jempol Tangan: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko dan Cara Mengobatinya

Alkohol juga menjadi masalah karena meningkatkan risiko dehidrasi. Dehidrasi adalah salah satu pemicu potensial serangan asam urat, baik karena kelebihan alkohol, asupan air yang buruk, keringat berlebih, muntah, atau penyebab lainnya. 

Makanan Kaya Purin

Mengonsumsi makanan tinggi purindapat meningkatkan risiko serangan asam urat. Purin adalah komponen standar DNA Anda (polimer yang membawa informasi genetik) dan dipecah menjadi asam urat. Secara umum, makanan hewani merupakan salah satu sumber purin terkaya. Contohnya meliputi:

  • Daging: Beberapa sumber purin tertinggi adalah daging organ (misalnya roti manis atau hati ayam), daging merah, daging olahan (misalnya potongan daging dingin), dan beberapa potongan daging unggas.
  • Makanan Laut: Jenis makanan laut tertentu juga tinggi purin, termasuk ikan teri, trout, tuna, salmon, sarden, dan kerang. Makanan laut kalengan, kering, atau olahan juga cenderung mengandung lebih banyak purin. 

Baca Juga: Cara Menghentikan Sakit Asam Urat di Malam Hari Agar Anda Bisa Tidur Nyenyak

Kacang-kacangan, buncis, dan sayuran mengandung purin dalam jumlah yang relatif tinggi, meskipun biasanya tidak memicu kambuhnya penyakit.

Makanan atau Minuman Tinggi Fruktosa

Makanan atau minuman manis , terutama yang tinggi fruktosa, bisa memicu gejala asam urat. Mengonsumsi gula tambahan jenis apa pun dapat memperburuk peradangan, dan fruktosa, khususnya, dapat meningkatkan kadar asam urat dan risiko asam urat. 

Baca Juga: Mengapa Gula Buruk untuk Penderita Asam Urat? Simak Disini Penjelasannya

Fruktosa ditemukan secara alami dalam madu, agave, dan banyak buah-buahan. Sirup jagung fruktosa tinggi, yang digunakan dalam banyak makanan olahan dan minuman manis, mengandung fruktosa yang sangat tinggi. Misalnya, sering ditemukan pada produk seperti:

  • Makanan yang dipanggang
  • Selai kacang
  • Makanan ringan
  • Soda
  • Minuman olahraga atau energi

Meskipun buah utuh mengandung fruktosa, kebanyakan penderita asam urat tidak mengalami kambuhnya penyakit setelah mengonsumsi buah. 

Baca Juga: Asam Urat di Lutut: Gejala, Penyebab dan Pengobatan untuk Menghilangkan Rasa Sakitnya

Meskipun rekomendasi diet untuk asam urat secara tradisional berfokus pada penurunan asupan purin dari sumber hewani, mengonsumsi makanan yang terlalu tinggi karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana seperti roti putih dan pasta, juga dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat. 

Stres

Stres tubuh dapat memicu asam urat. Misalnya, serangan asam urat lebih mungkin terjadi setelah operasi, penyakit, aktivitas fisik yang tidak biasa, cuaca yang terlalu hangat atau dingin, atau stres emosional. Diet ketat, yang juga membuat tubuh stres, merupakan pemicu potensial lainnya. 

Faktor Risiko

Faktor lain juga meningkatkan risiko asam urat. Misalnya saja, penyakit ini lebih sering terjadi pada individu berusia lebih tua (di atas 65 tahun), orang yang berjenis kelamin laki-laki saat lahir, dan orang yang memiliki jaringan adiposa (lemak) dalam jumlah yang lebih banyak. Memiliki varian gen tertentu juga tampaknya meningkatkan risiko terkena asam urat.

 

Baca Juga: Bebas dari Tinggi Purin, 8 Pilihan Minuman yang Membantu Melawan Asam Urat

Mengelola Asam Urat demi Mengurangi Resikonya

Meskipun Anda mungkin tidak dapat mencegah serangan asam urat di kemudian hari, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi risikonya.

  • Hindari alkohol: Usahakan hindari alkohol karena minuman ini bisa memicu kambuhnya asam urat. 
  • Tetap terhidrasi: Minumlah banyak air, terutama jika Anda kehilangan cairan karena alasan apa pun, seperti keringat berlebih atau sakit.
  • Kurangi makanan tinggi purin: Makan makanan yang menekankan sayuran, protein nabati (misalnya kacang-kacangan dan tahu), dan biji-bijian. Daging bisa menjadi bagian dari diet Anda, tetapi batasi ukuran porsi dan jumlah porsi Anda. Hindari makanan tertentu yang menurut Anda memicu kambuhnya penyakit Anda.
  • Batasi makanan tinggi gula: Hindari makanan olahan bila bisa, terutama batasi makanan dan minuman dengan sirup jagung fruktosa tinggi. 
  • Tetap aktif dan kelola stres: Melakukan hobi, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, mempraktikkan spiritualitas, dan menghabiskan waktu di alam terbuka dapat membantu mengurangi stres.
  • Pertimbangkan pengobatan: Bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang obat penurun asam urat.
  • Kelola kondisi kesehatan lainnya: Tanyakan kepada dokter apakah obat Anda dapat meningkatkan risiko kambuhnya asam urat.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 April 2024, 07:00 WIB

5 Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya, Kamu Sering Melakukannya?

Ketahui Beberapa Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya, Coba Cek Apa Kamu Sering Melakukannya?
Ilustrasi. Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Food & Travel30 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Suji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 6 Langkahnya

Beberapa penelitian menunjukkan daun suji memiliki efek positif pada pengelolaan kadar gula darah, sehingga dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.
Ilustrasi - Cara Membuat Air Rebusan Daun Suji untuk Gula Darah. (Sumber : Instagram/@jeanettejuwono)
Science30 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 30 April 2024, Siang Hari Hingga Malam Potensi Diguyur Hujan

Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024.
Ilustrasi Hujan. Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024. (Sumber : Pixabay)
Internasional30 April 2024, 01:55 WIB

Novel A Mask, the Color of the Sky Karya Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Basim Khandaqji yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel,  lahir di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 1983, dan menulis cerita pendek hingga penangkapannya pada 2004 ketika berusia 21 tahun.
Penulis Palestina, Basim Khandaqji | Foto : Ist
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau