SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Direktorat Hubungan Ekonomi Luar Negeri BMWET Elisabeth Weissenböck, mengungkapkan bahwa Austria tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja yang signifikan, terutama di sektor kesehatan, teknologi informasi, pariwisata, dan teknik.
Weissenböck menyampaikan bahwa Austria siap menyambut tenaga kerja profesional dari Indonesia, dengan menawarkan standar hidup tinggi dan lingkungan kerja yang kompetitif.
Hal tersebut disampaikan Elisabeth Weissenböck dalam acara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wina bekerja sama dengan Kementerian Federal Ekonomi, Energi, dan Pariwisata Austria (Bundesministerium für Wirtschaft, Energie und Tourismus/BMWET) dalam sesi informasi mengenai pengiriman tenaga kerja terampil dan profesional Indonesia ke Austria, yang berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wina, Kamis (15/5/2025).
Acara ini digelar secara hybrid dan menghadirkan lebih dari 100 peserta dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Kementerian Luar Negeri, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), serta asosiasi P3MI seperti APJATI, ASPATAKI, dan PERPEMINDO. Kegiatan ini menjadi langkah strategis menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengiriman Tenaga Kerja Terampil dan Profesional yang telah ditandatangani kedua negara pada tahun 2024.
Baca Juga: Gubernur KDM Gandeng Dua Kapolda MoU Tingkatkan Pengamanan Dukung Pembangunan
Dalam momen tersebut terungkap bahwa Austria diperkirakan membutuhkan sekitar 15.000 tenaga kerja dari luar Uni Eropa hingga tahun 2027, dan Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu dari enam negara prioritas dalam strategi nasional perekrutan tenaga kerja asing.
Kemitraan ini menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi secara maksimal, membuka akses tenaga kerja nasional ke pasar global, serta memperkuat kontribusi pekerja migran terhadap devisa dan pembangunan ekonomi nasional.
Wakil Duta Besar RI untuk Austria, A. Alfiano Tamala, menekankan pentingnya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan —baik pemerintah maupun sektor swasta— untuk menciptakan sistem penempatan tenaga kerja Indonesia yang aman, tertib, berkelanjutan, dan menjunjung tinggi etika kerja.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari pertukaran positif dan kolaborasi yang berkelanjutan antara Indonesia dan Austria dalam memperkuat mobilitas tenaga kerja terampil,” ujar Dubes Tamala seperti dikutip sukabumiupdate.com dari laman resmi Kemlu RI, Minggu (18/5/2025).
Diskusi juga mencakup ketentuan hukum ketenagakerjaan internasional, persyaratan visa dan izin tinggal, serta peran strategis Perwakilan RI dan perusahaan P3MI dalam memastikan proses penempatan yang transparan dan terlindungi secara hukum, serta membahas aspek teknis dan prosedural terkait skema Red-White-Red (RWR) Card, jalur legal yang dirancang khusus untuk memfasilitasi perekrutan tenaga kerja asing non-Uni Eropa.
Sumber : Portal Kemlu RI