Puluhan Siswa Setiap Hari Tempuh Jalan Rusak Bangbayang Sukabumi: 20 Tahun Tak Tersentuh Aspal

Sukabumiupdate.com
Selasa 19 Agu 2025, 22:00 WIB
Puluhan Siswa Setiap Hari Tempuh Jalan Rusak Bangbayang Sukabumi: 20 Tahun Tak Tersentuh Aspal

Puluhan siswa saat melintasi jalan rusak di Bangbayang Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Setiap pagi, puluhan anak sekolah di Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, harus menapaki jalan rusak penuh lumpur. Jalan kabupaten ruas Cibugel - Bangbayang itu sudah puluhan tahun belum tersentuh aspal. Rasa getun (sesal) bercampur kecewa menghantui warga, terutama para orang tua yang setiap hari menyaksikan anak-anak mereka berjuang menuju sekolah.

Pengajar di MI Cijambe sekaligus Ketua BPD Desa Bangbayang, Dede Setiana, menyebut kondisi ini sudah terlalu lama dibiarkan.

“Sejak saya mengajar di sini tahun 2005, sampai sekarang jalannya tidak pernah benar-benar diperbaiki. Kalau musim kemarau masih bisa dipaksakan pakai motor, tapi kalau hujan, anak-anak harus jalan kaki, lepas sepatu, sandal melintasi hutan, kebun, parit, sampai sungai kecil. Bahkan kadang sekolah harus diliburkan kalau cuaca terus menerus hujan, karena ada beberapa titik jalan rawan longsor. Ya, itu demi keselamatan mereka,” ujar Dede kepada sukabumiupdate.com, Selasa (19/8/2025).

Baca Juga: Ironi Desa Cianaga Sukabumi: Subur Tanahnya, Rapuh Warganya

Pemandangan anak-anak berjalan kaki di atas lumpur sudah menjadi hal biasa. Beberapa di antaranya bahkan masih duduk di kelas satu. “Jumlah semua siswa ada 70 orang, ada sekitar 25 anak setiap hari jalan kaki cukup jauh. Dari kampung terjauh seperti Cilinjing dan Cilantung, ada 10 siswa kelas 1 yang harus menempuh 3 sampai 4 kilometer,” jelas Dede yang tinggal di Kampung Tonjong RT 013/003 Desa Bangbayang.

Bagi anak-anak MI Cijambe, menumpang kendaraan yang lewat menjadi solusi darurat. Saat cuaca memungkinkan, mereka naik engkreg, sepeda motor modifikasi yang bisa memuat hingga enam orang sekaligus.

“Kalau engkreg lagi dipakai, anak-anak terpaksa jalan kaki bersama kami. Anak kelas satu kadang harus digendong sejauh satu - dua kilometer sebelum ada jemputan dari orang tuanya. Apalagi kalau melintasi jembatan kecil atau jalan curam hampir setiap hari anak yang paling kecil digendong,” tambahnya.

Ironisnya, jalan yang membentang sekitar 24 kilometer ini hanya di aspal di bagian ujung dan titik awalnya. Sementara di ruas tengah, yang menjadi jalur utama warga dan pelajar, masih berupa tanah bercampur batu dan lumpur.

“Indonesia sudah merdeka 80 tahun, tapi akses jalan kabupaten ke wilayah desa kami seperti ini. Baru di aspal 8 kilometer, sisanya masih tanah. Kami merasa dianaktirikan,” ucapnya dengan nada kecewa.

Baca Juga: Ketua DPRD Sukabumi Sebut Kasus Balita Meninggal karena Cacingan Alarm Keras bagi Pemda

Menurut Dede, warga Bangbayang berharap suara mereka tidak lagi sekadar menjadi catatan pinggiran.

“Kami atas nama anak-anak yang sedang belajar menuntut ilmu, memohon kepada Bupati Sukabumi Pak Asjap dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, tolong perhatikan jalan Cibugel–Bangbayang ini. Jangan biarkan generasi kami terus terhambat hanya karena akses jalan yang tidak layak,” tegasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini