Sukabumi Siap Hadapi Bencana, BPBD Gandeng PMI dan Jepang Wujudkan Sekolah Tangguh

Sukabumiupdate.com
Senin 05 Mei 2025, 12:52 WIB
Pertemuan BPBD Kabupaten Sukabumi bersama PMI dan Palang Merah Jepang. | Foto: Istimewa

Pertemuan BPBD Kabupaten Sukabumi bersama PMI dan Palang Merah Jepang. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai upaya membangun daerah tangguh bencana di Kabupaten Sukabumi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menunjukkan keseriusannya dengan mendukung penuh program School and Community Resilience (SCR), hasil kolaborasi Palang Merah Indonesia (PMI) dengan Palang Merah Jepang (Japanese Red Cross Society/RCJS).

Program ini menyasar dua sektor yakni lembaga masyarakat dan lembaga pendidikan. Melalui sosialisasi yang digelar di PMI Kabupaten Sukabumi pada Jumat (2/5/2025), pihak-pihak terkait mulai menyusun langkah konkret untuk mendukung implementasi program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di tiga wilayah prioritas yaitu Cisolok, Simpenan, dan Cisaat.

"Dukungan kami tidak sebatas seremonial. Koordinasi dengan satuan pendidikan, Dinas Pendidikan, hingga Kantor Cabang Dinas (KCD) akan segera kami lakukan demi kelancaran program ini," ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Agung Koswara Adiwiguna pada Senin (5/5/2025).

Baca Juga: BPBD Kabupaten Sukabumi Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Cibadak

Program SPAB akan dijalankan selama tiga tahun dengan pendanaan dari RCJS. Fokusnya adalah memperkuat kapasitas sekolah dan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana, baik dari sisi infrastruktur maupun budaya sadar risiko.

Agung menilai kolaborasi ini sangat strategis, mengingat Jepang memiliki pengalaman panjang dan teknologi canggih dalam penanggulangan bencana. "Kami yakin, dukungan RCJS akan memberikan dampak signifikan, tidak hanya untuk sektor pendidikan, tapi juga dalam membangun budaya sadar bencana di tengah masyarakat," ucapnya.

Agung mengungkapkan BPBD Kabupaten Sukabumi telah lebih dulu merintis berbagai program ketangguhan seperti Desa Tangguh Bencana di Citepus dan simulasi bencana di sejumlah sekolah. "Target utama kami jelas yakni meminimalisir korban jiwa saat bencana terjadi. Dengan sinergi lintas lembaga dan dukungan internasional, kami optimistis Sukabumi bisa lebih siap, lebih sigap, dan lebih tangguh," katanya. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini