SUKABUMIUPDATE.com - Di era digital, banyak orang tanpa sadar menghabiskan waktu berjam-jam menggeser layar ponsel, membaca berita buruk atau konten negatif yang memicu kecemasan. Kebiasaan ini dikenal sebagai doomscrolling, yaitu dorongan terus-menerus untuk mencari informasi yang membuat pikiran semakin kacau. Meski terlihat sepele, doomscrolling dapat memberi dampak besar pada kesehatan mental, kualitas tidur, dan produktivitas.
Agar kebiasaan ini tidak semakin menguasai hidup, penting untuk memahami penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.
Apa Itu Doomscrolling?
Doomscrolling adalah kebiasaan terus menggeser media sosial atau situs berita untuk mencari informasi negatif, meskipun informasi tersebut membuat perasaan semakin sedih, tegang, atau khawatir. Banyak orang melakukannya dengan alasan ingin tetap mengikuti perkembangan terbaru, padahal paparan konten negatif secara berlebihan justru meningkatkan stres dan ketakutan.
Mengapa Kita Terjebak Doomscrolling?
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang sulit berhenti:
Baca Juga: 6 Cara Aman Mengatasi Pilek pada Bayi 0-6 Bulan Tanpa Obat
- Kecemasan dan Ketidakpastian. Saat dunia terasa tidak aman, orang cenderung terus memantau berita untuk mendapatkan rasa kontrol, meski akhirnya justru menambah stres.
- Algoritma Media Sosial. Platform digital dirancang untuk membuat pengguna terus menggulir. Berita negatif biasanya lebih memancing perhatian.
- Rasa Ingin Tahu. Banyak orang merasa perlu mengetahui segala sesuatu, termasuk informasi buruk, meski itu tidak berdampak langsung pada hidup mereka.
Gejala Doomscrolling yang Perlu Diwaspadai
Jika kamu mulai merasakan hal-hal berikut, bisa jadi doomscrolling sudah mempengaruhi keseharianmu:
- Perasaan cemas setelah membaca berita
- Sulit tidur atau susah menenangkan pikiran
- Emosi mudah naik turun, merasa putus asa atau tidak berdaya
- Sulit fokus pada tugas
- Terobsesi memantau berita, bahkan saat tidak membutuhkannya
- Menghabiskan waktu berlebihan di media sosial
Gejala-gejala ini sebaiknya tidak diabaikan dan perlu ditangani sejak awal.
Dampak Doomscrolling Pada Kesehatan Mental
Kebiasaan doomscrolling dapat memicu berbagai masalah mental, seperti:
- Meningkatkan Pikiran Negatif. Membaca berita buruk berulang kali membuat otak terjebak dalam siklus ketakutan dan kekhawatiran.
- Memperburuk Kondisi Mental yang Ada. Jika kamu memiliki depresi atau gangguan kecemasan, doomscrolling bisa memicu kambuhnya gejala.
- Meningkatkan Kecemasan dan Kepanikan. Paparan terus-menerus terhadap konten menakutkan dapat memicu overthinking hingga serangan panik.
- Mengganggu Tidur. Menggunakan ponsel sebelum tidur meningkatkan kecemasan dan membuat kualitas tidur menurun.
- Meningkatkan Hormon Stres. Doomscrolling memicu pelepasan kortisol dan adrenalin, membuat tubuh terasa tegang, lelah, dan mudah marah.
-
Baca Juga: Mengapa Kepala Bayi Bisa Tampak Lonjong? Penyebab dan Cara Mengembalikannya
Cara Mengurangi Doomscrolling
Kebiasaan ini dapat dikendalikan dengan beberapa langkah sederhana:
- Buat Batasan Waktu Bermedia Sosial. Atur jam khusus untuk membaca berita dan hindari scrolling saat sedang stres.
- Jauhkan Ponsel Sebelum Tidur. Simpan ponsel di meja jauh atau di luar kamar untuk mencegah dorongan membuka media sosial.
- Fokus pada Konten Positif. Ikuti akun yang memberi informasi bermanfaat, hiburan ringan, atau edukasi. Blokir atau mute akun yang sering menimbulkan kecemasan.
Alihkan dengan Kegiatan Menenangkan. Membaca buku, journaling, berjalan ringan, atau melakukan hobi dapat membantu mengurangi dorongan untuk doomscrolling.
Sumber: Cleveland Clinic





