Rawat Masa Depan, Slamet Bawa Sukabumi Jadi Percontohan Rehabilitasi Lahan Lewat Agroforestri

Sukabumiupdate.com
Senin 28 Jul 2025, 11:32 WIB
Rawat Masa Depan, Slamet Bawa Sukabumi Jadi Percontohan Rehabilitasi Lahan Lewat Agroforestri

Anggota Komisi IV DPR RI drh Slamet dalam agenda Sosialisasi dan Bimtek soal Rehabilitasi Kawasan dan Lahan Melalui Agroforestri di Hotel Hexa Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jumat (25/7/2025). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Komisi IV DPR RI bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Upaya Rehabilitasi Kawasan dan Lahan Melalui Agroforestri di Kabupaten Sukabumi”.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Hexa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, itu dihadiri puluhan peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, petani hutan, hingga unsur pemerintahan desa yang berada di sembilan kecamatan se-wilayah VI Sukabumi.

Anggota Komisi IV DPR RI drh Slamet yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa pendekatan agroforestri merupakan solusi jangka panjang dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat.

“Agroforestri bukan hanya tentang penghijauan, tapi juga memberdayakan masyarakat. Kami ingin masyarakat bisa menjaga hutan sekaligus memperoleh manfaat ekonomi dari sistem tanam yang berkelanjutan,” kata dia dalam sambutannya di agenda pada Jumat (25/7/2025).

Baca Juga: Slamet Soroti TWA Tak Terurus: Konservasi Terancam, PNBP Hilang

Kemenhut RI melalui Bapedas Citarum hadir sebagai narasumber teknis. Mereka memaparkan berbagai strategi implementasi rehabilitasi lahan dengan pendekatan agroforestri, termasuk teknik penanaman, pemilihan komoditas, hingga pola kemitraan dengan masyarakat.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Komisi IV DPR RI dalam mendorong program-program pemulihan lingkungan hidup yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Kabupaten Sukabumi dipilih sebagai lokasi prioritas mengingat luasnya kawasan kritis yang perlu direhabilitasi secara terstruktur dan berkelanjutan. Kegiatan serupa juga berlangsung di wilayah IV Sukabumi pada 26-27 Juli 2025.

Selain sesi sosialisasi dan diskusi, peserta mendapatkan materi teknis yang aplikatif, sehingga diharapkan dapat langsung diterapkan di wilayah masing-masing.

Slamet menambahkan bahwa keberhasilan program agroforestri membutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat. “Kita tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kolaborasi dari semua pihak. Dengan pola agroforestri, kita tanam harapan, kita tumbuhkan masa depan,” katanya. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini