Lebih dari Sekadar Balapan, Ini Cerita Seru di Balik Shredding Downhill Cidahu Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Minggu 27 Jul 2025, 22:59 WIB
Lebih dari Sekadar Balapan, Ini Cerita Seru di Balik Shredding Downhill Cidahu Sukabumi

Para peserta melintasi lintasan menantang dalam ajang Shredding Series Downhill seri kedua di BCL Bike Park, kawasan TNGHS, Desa Cidahu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Dok. Panitia)

SUKABUMIUPDATE.com – Sekitar 200 pembalap sepeda gunung dari berbagai daerah di Indonesia memeriahkan seri kedua Shredding Series Downhill 2025 yang digelar di BCL Bike Park, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Desa Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Minggu (27/7/2025).

Lintasan ekstrem yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut menyuguhkan tantangan berat. Jalur yang licin, curam, dipenuhi bebatuan dan akar pohon menjadi ujian fisik dan mental bagi para peserta. Sejak pagi, lokasi sudah dipadati pembalap dan penonton yang antusias menyaksikan balapan sepeda gunung bergengsi ini.

Salah satu peserta, Jimmy dari Bekasi, mengungkapkan pengalamannya usai menyelesaikan perlombaan. Ia merasa puas bisa menyelesaikan balapan, terlebih ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti lomba downhill.

“Race-nya cukup seru, terutama buat para penghobi master yang ingin merasakan euforia balapan. Alhamdulillah saya bisa finish dengan catatan waktu tercepat hari ini,” ujar Jimmy kepada sukabumiupdate.com.

Menurutnya, lintasan BCL cukup teknikal. Banyak belokan tajam serta jalur yang dipenuhi akar pohon menjadi tantangan tersendiri. Ia juga mencatat adanya perubahan karakter lintasan antara sesi latihan dan race final.

“Track dari kemarin latihan ke hari H itu berubah. Obstacle-nya sangat sulit, dan itu jadi tantangan sendiri buat kami di final. Karena waktu latihan mungkin masih bisa dilalui lebih mudah, tapi hari ini jadi lebih tricky,” katanya.

Baca Juga: Track Menantang Gunung Salak, Adrenalin Meningkat: Shredding Series BCL Bike Park Sukabumi

Jimmy juga menyampaikan ada momen yang paling menegangkan saat harus turun dari sepeda karena kehilangan keseimbangan di salah satu obstacle.

“Begitu melewati obstacle, saya sempat kepleset dan terpaksa turun kaki,” tuturnya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, ia menyiasati dengan pengaturan tekanan angin ban. “Karena tanahnya sedikit gembur dan banyak akar, tekanan ban gak bisa terlalu keras, tapi juga gak bisa terlalu empuk,” ungkapnya.

Ia mengaku kondisi fisik dan mentalnya dalam keadaan fit, terlebih ia sudah melakukan latihan penuh sehari sebelumnya. “Secara keseluruhan ini sesuai ekspektasi,” ucapnya.

Meski demikian, Jimmy berharap manajemen waktu pada penyelenggaraan ke depan bisa lebih ditingkatkan. “Sudah cukup oke karena memang ini khusus buat para penghobi. Tapi kalau bisa, waktu mulai lebih tepat lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Volunteer TNGHS, Budi, menyebut keterlibatan timnya dalam event ini menjadi pengalaman baru. Biasanya, mereka fokus pada kegiatan rescue, terutama untuk insiden pendakian atau kecelakaan kendaraan.

“Kami basic-nya pendaki, biasanya hanya bertugas sebagai relawan saat ada insiden. Tapi sekarang kami ikut bergabung di event balap sepeda ini. Intinya seru lah,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan utama dalam kegiatan ini adalah pengamanan lalu lintas kendaraan yang keluar masuk area TNGHS.

“Jalan di sini memang kecil, lalu lahan parkir terbatas. Jadi kami harus benar-benar fokus agar kendaraan yang naik dan turun gak saling menghambat,” kata Budi.

Ia menambahkan bahwa akses jalan menuju lokasi yang curam juga perlu menjadi perhatian. Meski begitu, ia optimistis event seperti ini bisa terus berkembang.

“Harapan saya, ke depannya event ini bisa menjadi agenda tahunan. Bahkan mungkin bisa didukung langsung oleh pemerintah daerah, karena ini bukan hanya sekadar kegiatan lokal, pesertanya datang dari berbagai daerah,” ungkapnya.

Dengan adanya ajang seperti ini, lanjut Budi, secara tidak langsung Sukabumi menunjukkan bahwa daerah ini memiliki lintasan potensial untuk olahraga mountain bike. "Secara tidak langsung bahwa sukabumi juga punya track untuk mountain bike," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini