SUKABUMIUPDATE.com - Pondok Modern Assalam Sukabumi menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mendukung kebijakan pemerintah, serta menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, tertib, dan berkarakter.
"Sinergi antara lembaga pendidikan Islam dan aparat penegak hukum merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan nasional di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks," ujar Pimpinan Pondok, KH. Encep Hadiana, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, membangun bangsa tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak, melainkan butuh kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen bangsa. Termasuk lembaga pendidikan seperti pesantren, yang berperan penting dalam membentuk generasi unggul dan berkarakter.
"Kami menyambut baik sinergi ini sebagai bagian dari penguatan nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, serta pembinaan karakter generasi muda. Santri tidak hanya dituntut cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga harus memiliki wawasan kebangsaan yang kuat dan cinta tanah air," imbuhnya.
Baca Juga: Wagub Erwan Setiawan: Pesantren Mitra Strategis Bangun Jabar Istimewa
Encep Hadiana juga menyampaikan bahwa Pondok Modern Assalam Sukabumi akan mengirimkan sebanyak 150 santri dan santriwati untuk mengikuti World Muslim Scout Jamboree 2025, yang akan digelar pada 9–14 September 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.
"Ini adalah Jambore Islam pertama di dunia. Kami siap mendukung dan berpartisipasi aktif karena kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam moderat dan budaya Indonesia ke dunia internasional," jelasnya.
Jambore ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan 100 tahun Pondok Modern Gontor, serta wujud dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurut KH. Encep, keikutsertaan dalam kegiatan internasional ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya unggul di bidang keagamaan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam pembangunan karakter generasi muda Indonesia.
"Pramuka adalah organisasi yang terbuka dan netral dari kepentingan politik. Kami ingin para santri menjadi duta perdamaian dan persaudaraan lintas bangsa, sekaligus memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara dengan nilai toleransi tinggi dan budaya yang kaya," katanya. (ADV)