SUKABUMIUPDATE.com - Mouth breathing, atau kebiasaan bernapas melalui mulut, adalah fenomena yang sering dianggap sepele, tetapi sebenarnya memiliki dampak signifikan pada kesehatan.
Meski bernapas melalui mulut adalah mekanisme alami dalam situasi tertentu, seperti saat hidung tersumbat, kebiasaan ini dapat menjadi masalah serius jika berlangsung dalam jangka panjang.
Apa Itu Mouth Breathing?
Mouth breathing adalah kondisi di mana seseorang lebih sering bernapas melalui mulut daripada hidung, baik saat terjaga maupun tidur.
Idealnya, manusia bernapas melalui hidung, karena hidung berfungsi sebagai filter alami untuk menyaring debu, kotoran, dan bakteri, serta menghangatkan dan melembapkan udara sebelum masuk ke paru-paru.
Melansir toothsignature.com, dalam jangka pendek, bernapas melalui mulut biasanya tidak menunjukkan dampak yang signifikan terhadap kesehatan. Namun, jika menjadi kebiasaan jangka panjang, hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak merugikan, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Secara klinis, anak-anak yang sering bernapas melalui mulut dapat menunjukkan tanda-tanda seperti wajah adenoid, bibir yang tidak menutup dengan sempurna, bibir yang tampak pendek dan tebal, dagu yang terlihat mundur, ujung hidung yang mengarah ke atas, bentuk wajah yang sempit dan panjang, ekspresi wajah kosong atau tampak "bengong," serta jembatan hidung yang terlihat datar.
Baca Juga: Self Awareness, 8 Cara Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Emosional Diri
Penyebab Mouth Breathing
Merangkum berbagai sumber, berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang bernapas melalui mulut:
- Hidung Tersumbat yang disebabkan oleh alergi, sinusitis, atau flu.
- Struktur Wajah atau Rahang yakni Kelainan anatomi seperti septum hidung yang bengkok atau rahang kecil.
- Adenoid dan Tonsil Membesar, yaitu membatasi saluran udara melalui hidung.
- Kebiasaan atau Gangguan Pola Tidur, seperti sleep apnea atau mendengkur kronis.
Cara Mengatasi Mouth Breathing
Jika memiliki kebiasaan bernapas melalui mulut, ada langkah-langkah yang dapat membantu mengatasinya, diantaranya:
1. Identifikasi Penyebab
Konsultasikan dengan dokter untuk menemukan penyebab utama mouth breathing, seperti alergi atau kelainan anatomi.
2. Terapi atau Pengobatan
Gunakan dekongestan, semprotan hidung, atau obat alergi jika penyebabnya adalah hidung tersumbat. Pada kasus yang lebih parah, pembedahan mungkin diperlukan.
3. Latihan Pernapasan
Latihan seperti Buteyko breathing atau yoga dapat membantu melatih kembali kebiasaan bernapas melalui hidung.
4. Gunakan Humidifier
Menjaga kelembapan udara di ruangan dapat membantu mengurangi mulut kering akibat mouth breathing.
5. Perawatan Ortodontik
Jika mouth breathing menyebabkan atau disebabkan oleh masalah struktur wajah dan rahang, konsultasikan dengan ortodontis untuk solusi seperti kawat gigi atau alat pembantu lainnya.
Sumber: berbagai sumber: