Update Kondisi Tektonik Sumber Gempa Sumedang, BMKG: Semakin Stabil

Jumat 19 Januari 2024, 09:21 WIB
Update Kondisi Tektonik Sumber Gempa Sumedang, BMKG: Semakin Stabil (Sumber : BMKG)

Update Kondisi Tektonik Sumber Gempa Sumedang, BMKG: Semakin Stabil (Sumber : BMKG)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis hasil monitoring Gempa Sumedang

Monitoring BMKG ini terhitung dilakukan sejak 31 Desember 2023 hingga 19 Januari 2024.

Hasil Monitoring Gempa Sumedang BMKG menunjukkan telah terjadi 23 kali gempa, dengan rincian:

  1. Gempa Pertama, M4,1 kedalaman 7 km pukul 14.35 WIB (Gempa Pembuka 1, tidak merusak)
  2. Gempa Kedua, M3,4 kedalaman 6 km pukul 15.38 WIB (Gempa Pembuka 2, tidak merusak)
  3. Gempa Ketiga, M4,8 kedalaman 5 km pukul 20.34 WIB. (Gempa Utama, merusak)
  4. Gempa berikutnya sebanyak 20 kali dengan kekuatan berkisar M1,4 s/d M4,5 adalah Gempa Susulan yang tidak merusak

Baca Juga: Terjatuh dari Kapal, ABK Asal Magelang Hilang di Perairan Sukabumi

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa episenter gempabumi tersebut berlokasi di darat tepatnya di Kota Sumedang dan sekitarnya.

Berdasarkan data aktivitas Gempa Sumedang, hasil monitoring BMKG menyebutkan bahwa aktivitas gempabumi yang terjadi di Sumedang secara umum tren magnitudonya semakin mengecil secara fluktuatif dengan frekuensi kejadian gempa yang semakin jarang terjadi. Bahkan, BMKG melaporkan, dalam 6 hari terakhir sejak tanggal 13 Januari 2024 aktivitas gempabumi di Sumedang nihil (tidak terjadi).

"Ini (Hasil Monitoring Gempa Sumedang) menjadi petunjuk, bahwa kondisi tektonik sumber gempa Sumedang tampak semakin stabil untuk kemudian menuju aman kembali" kata Daryono BMKG dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (19/1/2024).

Baca Juga: Terekam CCTV, Kurang dari 1 Menit Maling Gasak Motor di Lingsel Sukabumi

Wilayah Jawa Barat merupakan kawasan aktif gempabumi tektonik. Hal ini disebabkan karena wilayahnya yang berdekatan dengan zona tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia di Samudra Hindia. 

Aktivitas gempabumi di Jawa Barat banyak diakibatkan oleh aktivitas pergerakan Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia di zona subduksi dan patahan/sesar aktif di daratan. 

Sumber gempa patahan/sesar aktif di Jawa Barat cukup banyak, tersebar mengelilingi Sumedang diantaranya adalah: Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Sesar Tomo, Sesar Cipeles, serta beberapa sesar aktif lainnya yang belum terpetakan. 

Baca Juga: 8 Ciri Orang Tua Stres Karena Mengalami Tekanan Batin

Berdasarkan catatan sejarah gempabumi merusak yang bersumber dari Katalog Gempabumi Merusak BMKG, di wilayah Jawa Barat belum pernah terjadi gempa besar dengan magnitudo hingga mencapai kekuatan M7,0 yang bersumber dari sesar aktif di daratan. 

Oleh sebab itu, BMKG menghimbau kepada masyarakat khususnya di Sumedang untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh sengan informasi dan pemberitaan yang belum terverifikasi kebenarannya, seperti halnya informasi mengenai akan terjadinya gempa dengan kekuatan yang lebih besar di Sumedang dan lain-lain.

Masyarakat diharapkan untuk hanya percaya informasi mengenai gempabumi kepada Lembaga Resmi yang memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami, yaitu BMKG. Upaya ini dilakukan guna mencegah penyebarluasan hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.

Sumber: BMKG

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi23 Oktober 2024, 22:10 WIB

Banggar DPRD Sukabumi dan Pemda Sepakati RAPBD 2025, Fokus Pembangunan Infrastruktur

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi menggelar rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2025.
Rapat Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sukabumi sepakati RAPBD 2025 | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi23 Oktober 2024, 21:49 WIB

Kecewa, 16 Anggota Walk Out Saat Paripurna Pembentukan AKD DPRD Kota Sukabumi

Sebanyak 16 Anggota DPRD Kota Sukabumi dikabarkan tak kembali saat jeda istirahat sidang paripurna membahas pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) di ruang sidang Gedung DPRD Kota Sukabumi. Selasa (22/10/2024) malam.
Rapat paripurna pembahasan AKD di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Selasa (22/10/2024) | Foto : Dok. Sekwan
Inspirasi23 Oktober 2024, 20:53 WIB

Jejak Inspiratif, Sosok Wamen Pendidikan Dr. Fajar Dimata Guru dan Kakak Kelas di YASTI Sukabumi

Kemunculan nama Fajar Riza Ulhaq di jajaran Kabinet Merah Putih menjadi kebanggaan tersendiri bagi guru dan kakak kelasnya semasa sekolah tingkat menengah di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, Dr. Fajar merupakan alumni MTs YASTI
Dr. Fajar Riza Ulhaq, Wamen Pendidikan RI 2024-2029 (kiri), Haerudin (Guru MTs Yasti Cisaat Sukabumi) | Foto : Sukabumiupdate.com
Musik23 Oktober 2024, 20:00 WIB

Tinggal Menghitung Hari, NEVAEVA! Festival 2024 Batal Diselenggarakan

Festival musik yang akan mendatangkan musisi dari K-Hip Hop dan K-R&B yakni NEVAEVA! Festival 2024 secara resmi mengumumkan batal diselenggarakan.
Tinggal Menghitung Hari, NEVAEVA! Festival 2024 Batal Diselenggarakan (Sumber : Instagram/@nevaeva_indonesia)
Jawa Barat23 Oktober 2024, 19:58 WIB

Anggota DPRD Jabar Haji Aka Minta Negara Cari Solusi untuk Masalah Gurandil di Sukabumi

Hal ini lebih khusus disampaikan kepada Dinas ESDM Jabar.
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Yusuf Maulana mengikuti rapat kerja dengan mitra kerja Komisi IV di kantor BAPENDA Kabupaten Garut pada Selasa, 22 Oktober 2024. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 Oktober 2024, 19:29 WIB

Hilang Kendali di Tikungan Lalu Tabrak Warung, Pemotor Tewas di Simpenan Sukabumi

Mereka diduga kehilangan kendali sehingga terjatuh ke sebelah kiri jalan.
Lokasi kecelakaan tunggal di Jalan Cigaru-Kiara Dua, tepatnya di kawasan perkebunan Teh Cigaru, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (23/10/2024). | Foto: Istimewa
Food & Travel23 Oktober 2024, 19:00 WIB

5 Makanan Khas Kota Tangerang yang Unik dan Menggugah Selera

Tangerang memiliki segudang kuliner khas yang menggugah selera dan wajib dicoba.
Tangerang memiliki segudang kuliner khas yang menggugah selera dan wajib dicoba. (Sumber : Instagram/@laksatangerangcikimhua/@sumsum_pisangmas).
Entertainment23 Oktober 2024, 18:30 WIB

NCT DREAM Bakal Merilis Album Baru Bulan Dengan Formasi Lengkap

Kabar bahagia datang dari NCT DREAM yang akan comeback dengan merilis album terbaru bertajuk DREAMSCAPE pada 11 November 2024. Renjun akan berpartisipasi usai hiatus.
NCT DREAM Bakal Merilis Album Baru Bulan Dengan Formasi Lengkap (Sumber : Instagram/@nct_dream)
Life23 Oktober 2024, 18:00 WIB

Kumpulan Doa Minta Jodoh Terbaik untuk Laki-laki dan Perempuan, Yuk Amalkan

Berdoa meminta jodoh terbaik merupakan salah satu bentuk ikhtiar seorang hamba kepada Allah SWT.
Meminta jodoh yang terbaik adalah bentuk usaha untuk mendapatkan pasangan hidup yang bisa membimbing kita dalam menjalankan ibadah dan meraih ridho Allah. | (Sumber : Instagram/@dindahw)
Sukabumi23 Oktober 2024, 17:53 WIB

Satu Tewas! Pemotor Satria Kecelakaan Tunggal di Jalan Simpenan Sukabumi

Kecelakaan melibatkan pengendara dan penumpang sepeda motor Satria F 150.
Sepeda motor Satria F 150 yang kecelakaan tunggal di Jalan Cigaru-Kiara Dua, tepatnya di kawasan perkebunan Teh Cigaru, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (23/10/2024). | Foto: Istimewa