Data Sementara: 3 Korban Jiwa, 33 Desa di Bogor Disapu Banjir dan Longsor

Sukabumiupdate.com
Minggu 06 Jul 2025, 16:14 WIB
Data Sementara: 3 Korban Jiwa, 33 Desa di Bogor Disapu Banjir dan Longsor

Tim sar gabungan evakuasi korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bogor Jawa Barat (Sumber: bpbd bogor)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat banjir dan longsor terjadi di 33 desa dampak hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Sabtu malam, 5 Juli 2025. Dari data sementara ada 3 korban jiwa, satu sudah ditemukan dan dua lainnya masih dalam proses pencarian.

Dalam update informasi dampak bencana, Bupati Bogor Rudy Susmanto menuturkan ada 18 Kecamatan dan 33 Desa/kelurahan yang tergenang air. “Longsor di 21 titik dan 7 titik bencana banjir," ujar Rudy melalui keterangan tertulis Minggu, 6 Juli 2025.

Bupati memaparkan titik banjir pertama berada di Kecamatan Megamendung, yakni Desa Cipayung, Desa Cipayung Girang dan Desa Gadog. Kemudian Desa Sukamahi dan Desa Megamendung mengalami longsor yang menewaskan 1 korban jiwa yakni santri berusia 22 tahun. "Korban sempat dilaporkan hilang, saat ini telah berhasil dievakuasi," ujar dia melansir dari tempo.co.

Baca Juga: Warga Sukabumi Jadi Korban TPPO di Kamboja, Wawan Djuanda Ungkap Faktor Ekonomi dan Sulit Kerja

Titik banjir lainnya berada di wilayah Kecamatan Cisarua yakni Desa Kopo, Desa Tugu Utara, dan Desa Tugu. Di desa ini, juga terjadi longsor yang menyebabkan kerusakan pada 3 akses jalan dan 1 rumah warga. Selain itu, luapan air dari kawasan Rest Area Gunung Mas telah merendam pemukiman warga dan mengakibatkan 2 rumah rusak berat.

"Sementara Desa Ciburial menyebabkan dua korban jiwa, yang saat ini korban masih dalam proses pencarian," tutur Rudy.

Banjir yang melanda Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang dilaporkan menyebabkan sejumlah pecinta alam tidak bisa turun dari jalur pendakian dan masih dan saat ini sudah berhasil di evakuasi.

Baca Juga: Pemuda Jabar Lawan Dekadensi Moral dan Intoleransi, Wagub Erwan Singgung LGBT

Rudy menuturkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim Reaksi Cepat (TRC), Tim Mata Garuda telah dikerahkan ke seluruh titik terdampak untuk melakukan evakuasi, pendataan, dan penanganan darurat. Menurut dia, prioritas penanganan saat ini adalah keselamatan warga, serta memastikan kebutuhan dasar korban terdampak bencana segera terpenuhi.

“Penanganan darurat harus cepat. Kami pastikan keselamatan warga menjadi prioritas, termasuk penanganan logistik, pengungsian, dan pemulihan pasca-bencana,” ujar Bupati Bogor.

Pemerintah Kabupaten Bogor terus melakukan koordinasi intensif untuk mendirikan posko darurat, menyalurkan bantuan logistik, serta memberikan layanan medis bagi warga terdampak.

Baca Juga: Pigai Sebut Usulan Penangguhan Penahanan Tersangka Kasus Cidahu Sukabumi Bukan Sikap Resmi KemenHAM

Rudy mengimbau agar seluruh masyarakat di wilayah Bogor tetap waspada ihwal potensi banjir dan longsor susulan. “Segera hubungi layanan darurat 112 apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana,” katanya.

Sumber: Tempo.co

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini