SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu dini hari (6/7/2025) sekitar pukul 02.15 WIB, memicu bencana banjir dan tanah longsor di beberapa titik di Desa Bojongasih.
Derasnya curah hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan meluapnya aliran air serta terjadinya longsor di sekitar permukiman warga. Dua wilayah yang terdampak yaitu Kampung Cileungsir RT 07 RW 01 dan Kampung Garduh RT 06 RW 02.
“Jenis kejadian merupakan gabungan antara banjir dan tanah longsor. Hujan deras yang berlangsung cukup lama menyebabkan tanah bergerak dan air meluap, bahkan salah satunya dipicu oleh kegiatan cut and fill lapang bola,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Parakansalak, Jujun Juaeni.
Baca Juga: Istri Para Tersangka Insiden Cidahu Sukabumi Temui KDM, Minta Suami Mereka Bebas dari Hukum
Jujun meyampaikan, sebanyak 9 Kepala Keluarga (KK) atau 44 jiwa dilaporkan terdampak akibat banjir. Beberapa rumah yang mengalami dampak banjir di antaranya milik Bapak Ace (7 jiwa), Bapak Denih (4 jiwa), Ibu Amel (5 jiwa), Bapak Tatang (8 jiwa), Bapak Ubad (4 jiwa), dan Bapak Ujang Hendar (7 jiwa).
Sementara itu, kata Jujun, tiga rumah lainnya terdampak tanah longsor, yaitu milik Ibu Kokom (3 jiwa), Ibu Een (4 jiwa), dan Bapak Ujang (3 jiwa). Satu kepala keluarga atas nama Budi Yulianto bahkan terancam jika hujan susulan kembali terjadi.
Tak hanya merusak rumah warga, banjir juga menggerus tiga kolam ikan milik warga. Akibatnya, ikan-ikan di kolam tersebut hanyut terbawa arus dan menyebabkan kerugian tambahan bagi para pemiliknya. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kami terus memantau karena potensi cuaca ekstrem masih tinggi,” tuturnya.
Baca Juga: Peserta SPMB Protes Tes Terstandar, Disdik Jabar: Tak Ada Soal Tanpa Jawaban
Upaya penanganan darurat telah dilakukan. P2BK Parakansalak bersama Pemerintah Desa Bojongasih, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Tagana, dan Kasatgas Linmas langsung melakukan assessment dan koordinasi lapangan.
Adapun kebutuhan mendesak saat ini meliputi material bronjong, karung, dan normalisasi saluran drainase guna mencegah kerusakan lanjutan. Penanganan sementara sudah dilakukan, dan situasi saat ini masih dalam proses penanganan darurat.
“Kami imbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi beberapa hari ke depan, termasuk hujan disertai angin dan petir,” pungkasnya.