BMKG Dorong Mitigasi Bencana, Sikapi Kajian Potensi Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa

Jumat 25 September 2020, 11:21 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono menyebut adanya potensi gempa kuat di zona megathrust di selatan Pulau Jawa hasil kajian para ahli kebumian ITB, yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature baru-baru ini, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. 

Ia menilai, perlu ada upaya serius dari berbagai pihak untuk mendukung dan memperkuat penerapan building code dalam membangun infrastruktur. Masyarakat juga diharapkan terus meningkatkan kemampuannya dalam memahami cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami.

BACA JUGA: Studi ITB: Gempa Selatan Jawa Bisa Picu Tsunami 20 Meter

"BMKG mengapresiasi hasil tersebut. Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case), dan ini dapat dijadikan acuan kita dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami," terang Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima sukabumiupdate.com, Jumat (25/9/2020).

"Kita akui, informasi potensi gempa kuat di zona megathrust memang rentan memicu keresahan akibat salah pengertian (misleading). Masyarakat ternyata lebih tertarik membahas kemungkin dampak buruknya daripada pesan mitigasi yang mestinya harus dilakukan," imbuhnya.

Masih kata Daryono, informasi potensi gempa kuat selatan Jawa saat ini bergulir cepat menjadi berita yang sangat menarik. Masyarakat awam pun menduga seolah dalam waktu dekat di selatan Pulau Jawa akan terjadi gempa dahsyat, padahal tidak demikian.

BACA JUGA: Dua Potensi Sumber Gempa Sukabumi, Megathrust di Laut dan ...

Ia menyebutkan, meskipun kajian ilmiah mampu menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust dan skenario terburuk, akan tetapi hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi.

"Maka dalam ketidakpastian kapan terjadinya, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah konkret untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa," katanya lagi.

Daryono menyampaikan, informasi hasil kajian ini hendaknya tidak mempertajam kecemasan dan kekhawatiran masyarakat.

"Tetapi harus segera direspon dengan upaya mitigasi yang nyata. Apakah dengan meningkatkan kegiatan sosialisasi mitigasi, latihan evakuasi (drill), menata dan memasang rambu evakuasi, menyiapkan tempat evakuasi sementara, membangun bangunan rumah tahan gempa, menata tata ruang pantai berbasis risiko tsunami, serta meningkatkan performa sistem peringatan dini tsunami," tandasnya.

BACA JUGA: Zona Megathrust Bergerak, Warga Ciracap Sukabumi Rasakan Guncangan Gempa

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman dalam wawancara Sabtu, 16 Maret 2019 lalu menegaskan bahwa potensi gempa tersebut bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

"Iya kita tahu itu. Diinventarisir dalam peta rawan bencana, termasuk gempa Kabupaten Sukabumi. Masyarakat Kabupaten Sukabumi ini memang hidup di atas kawasan rawan gempa dan bencana lainnya. Bukan nakutin, tapi kita perlu tahu, paham dan siaga," jelas Eka.

BACA JUGA: Sejarah Gempa Hingga 8,1 SR di Segmen Palabuhanratu, BPBD: Bukan Nakutin Tapi Perlu Siaga

Untuk itu, masih kata Eka, potensi gempa besar menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Program-program edukasi kebencanaan selalu ada di setiap tahun anggaran. Menurut Eka, tahun 2018 lalu simulasi yang melibatkan masyarakat secara luas difokuskan di pesisir selatan Sukabumi.

"Sesuai aturan, simulasi sudah sampai tahap desa, namun belum cukup. Ke depannya harus menyentuh lembaga, instansi, perkantoran, sekolah hingga rumah tangga. Yang perlu diingat itu Palabuhanratu ada pusat pemerintahan, kami (pemerintah daerah) tidak hanya diwajibkan paham mitigasi tapi juga harus belajar tetap eksis untuk memberikan pelayanan publik pasca gempa, tidak boleh lumpuh," sambungnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat15 Oktober 2024, 09:00 WIB

5 Cara Menghilangkan Stres Agar Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna

Menghilangkan stres dan menciptakan kehidupan yang lebih bahagia serta bermakna memang penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Ilustrasi - Menghilangkan stres dan menciptakan kehidupan yang lebih bahagia serta bermakna memang penting untuk kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan. (Sumber : pexels.com/@THIS IS ZUN)
Sukabumi15 Oktober 2024, 08:35 WIB

Siswa di Sukabumi Hadapi Bahaya Jembatan Rapuh Setiap Hari untuk Sekolah

Jembatan bambu ini memiliki panjang sekitar 15 meter dan tinggi 3 meter.
Kondisi jembatan di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Inspirasi15 Oktober 2024, 08:30 WIB

Info Loker Cikarang 2024, Lulusan Diploma Atau Sarjana Bisa Daftar!

Berikut Informasi lengkap Loker di Indofood untuk Penempatan ICBP - Noodle di Cikarang.
Ilustrasi. Analis. Info Loker di Cikarang, Lulusan Diploma Atau Sarjana Bisa Daftar. (Sumber : Pexels/Chokniti Khongchum)
Food & Travel15 Oktober 2024, 08:00 WIB

Bosen Cocol Cabe Bubuk? Ini 5 Ide Cara Makan Tahu Hoheng yang Viral

Nama Tahu Hoheng adalah plesetan dari "Tahu Goreng" yang dilafalkan saat memakannya dalam kondisi panas. Akibatnya, kata Goreng berubah menjadi Hoheng, dan viral di media sosial.
Ilustrasi. Makan Tahu Hoheng yang Viral Cocol Cabe Bubuk (Sumber : Istimewa)
Life15 Oktober 2024, 07:00 WIB

10 Tips Bagi Waktu Antara Keluarga dan Pekerjaan, Gunakan Weekend untuk Family Time!

Tips Bagi Waktu Antara Keluarga dan Pekerjaan: Pastikan untuk tidak melewatkan acara penting keluarga seperti ulang tahun, kegiatan sekolah anak, atau waktu makan malam bersama.
Ilustrasi. Tips Bagi Waktu Antara Keluarga dan Pekerjaan, Gunakan Weekend untuk Family Time! (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel15 Oktober 2024, 06:00 WIB

Resep Paha Ayam Teriyaki, Lauk Nasi Putih Paling Nikmat untuk Anak!

Dalam hidangan ini, paha ayam dipanggang, digoreng, atau ditumis hingga matang, kemudian dilumuri dengan saus teriyaki yang kental.
Ilustrasi. Paha Ayam Saus Teriyaki, Lauk Nasi Putih Paling Nikmat untuk Makan. (Sumber : Istimewa)
Science15 Oktober 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 15 Oktober 2024, Langit Sukabumi Potensi Berawan Sepanjang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 15 Oktober 2024.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 15 Oktober 2024. | Foto: Pixabay
Nasional14 Oktober 2024, 23:25 WIB

Siapa Veronica Tan, Diberi Tugas untuk Urusi Anak-Anak di Kabinet Prabowo?

Veronica Tan, hari ini mengunjungi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo meminta Vero untuk membantu urusan anak-anak dan masyarakat.
Veronican Tan | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih14 Oktober 2024, 22:44 WIB

Kerahkan Tim di 37 Kecamatan, GASAK 46 SC Siap Menangkan Iyos-Zainul di Pilkada Sukabumi

Gerakan Anak Sukabumi Anti Ketidakadilan (Gasak 46 SC) resmi mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi nomor urut 1, Iyos Somantri dan Zainul
Gasak 46 SC resmi mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri dan Zainul, Minggu (13/10/2024) | Foto : Istimewa
Nasional14 Oktober 2024, 21:44 WIB

Daftar Nama Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo, Ada Sri Mulyani Hingga Mantan Istri Ahok

Berikut daftar lengkap nama calon menteri yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya.
Presiden terpilih Prabowo Subianto. (Sumber Foto: Istimewa)