Tempat Persembunyian dan Goa Siluman: Asal-usul Desa Nyalindung Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 13 Okt 2025, 09:12 WIB
Tempat Persembunyian dan Goa Siluman: Asal-usul Desa Nyalindung Sukabumi

Para Kades yang pernah menjabat dan Peta Desa Nyalindung Kabupaten Sukabumi | Foto : Dok. Desa Nyalindung

SUKABUMIUPDATE.com - Ada banyak sejarah yang melatarbelakangi keberadaan sebuah daerah salah satunya Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung. Berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.

Kepala Desa Nyalindung, Asep Supriadi, mengatakan Desa Nyalindung berdiri tahun 1936, awal mulanya merupakan sebuah desa yang begitu luas, namun seiring perkembangan zaman terjadi pemekaran menjadi beberapa desa hingga menjadi akhirnya menjadi sebuah kecamatan.

Desa Nyalindung merupakan wilayah yang bertipologi perbukitan dan dataran. Setelah pemekaran pada tahun 1974 menjadi 3 Desa (Nyalindung, Mekarsari dan Kertaangsana). Maka kuas wilayah desa nyalindung menjadi hanya 1.150 Ha.

Kini Kecamatan Nyalindung terdiri dari 10 desa, yaitu Cisitu, Nyalindung, Kertaangsana, Mekarsari, Bojongkalong, Bojongsari, Sukamaju, Wangunreja, Neglasari, Cijangkar.

Kades Asep Supriadi, menuturkan, Nyalindung diambil dari kata "nyalindung" dalam bahasa sunda yang berarti tempat sembunyi. "Konon, di zaman Belanda tempat ini (nyalindung) dikenal sebagai tempat persembunyian warga pribumi dari para penjajah," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/10/2025)

Baca Juga: DPR Geram ‘Debt Collector’ Makin Beringas, OJK Didesak Hapus Aturan Penggunaan Jasa Penagih Utang

Dengan ketinggian tanah sekitar 900 mdpl, Nyalindung jadi tempat yang baik bagi tumbuhnya tanaman teh, jopi dan rempah-rempah, sehingga dulunya banyak perkantoran Belanda yang mengelola hasil bumi di Nyalindung.

Dalam wawancara sebelumnya dengan tokoh setempat yang kini sudah almarhum, Mohammad Djuin (82 tahun). mengungkapkan bahwa leluhur masyarakat Nyalindung berasal dari suku Bugis Makassar yang mengembara lalu memiliki keturunan.

"Menurut cerita orang tua saya dulu, leluhur di Nyalindung ini adalah Uyut Lurah atau Raksa Praja yang bernama asli Unrus merupakan seorang lelaki keturunan Bugis Makassar," ungkap warga Kampung Kebontengah, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung ini.

Menurut Abah, Uyut Unrus ke Nyalindung datang pada tahun 1418 Masehi kemudian menikah dengan wanita asal Sagaranten dan memiliki 10 orang anak.

"Keturunan Uyut Unrus saat ini menyebar di seluruh pelosok Nyalindung dan sebagian Purabaya, karena dahulu sebagian daerah Purabaya itu masuk ke dalam wilayah Nyalindung," sambung Abah yang piawai bermain silat dan ahli patah tulang ini.

Baca Juga: Lulusan Lama dan Batas Satu Tahun yang Tak Adil

Abah Djuin menjelaskan bahwa talaga warna dan goa siluman merupakan tempat yang tidak bisa lepas dari sejarah terbentuknya Nyalindung.

"Talaga Warna dahulunya adalah tempat pertapaan, bahkan waktu abah kecil di tempat itu banyak di temukan batara karang (sejenis mumi yang di percaya sebagai petapa yang tubuhnya mengecil)," sambungnya.

Sementara itu goa siluman menjadi bagian sejarah penjajahan di tanah air karena menjadi tempat bersembunyi para pejuang kemerdekaan saat itu.

"Di tahun 1982 Abah pernah membuktikan bahwa keangkeran goa siluman hanya mitos, abah mengajak unsur pemerintah untuk masuk ke dalam goa dan alhamdulillah hingga saat ini goa tersebut dapat di kunjungi," ungkap nya.

Menurut dia, seluruh daerah memiliki sumber daya alam yang melimpah dan mesti dilestarikan karena alam dan manusia seperti gula dan manisnya. Demikian juga dengan sejarah.

"Manusia dan alam tak bisa dipisahkan, sejarah dan Jaman seperti garam dan asinya. Biasakan melihat dengan dua mata," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini