Lulusan Lama dan Batas Satu Tahun yang Tak Adil

Sukabumiupdate.com
Minggu 12 Okt 2025, 20:21 WIB
Lulusan Lama dan Batas Satu Tahun yang Tak Adil

Ilustrasi Pencari Kerja (Sumber: Ilustrasi oleh AI)

Oleh : Hamidah, M. pd (Praktisi Pendidikan)

Program Magang Nasional menjadi harapan baru bagi banyak lulusan muda Indonesia. Melalui program ini, pemerintah ingin menjembatani dunia pendidikan dan dunia kerja, agar para fresh graduate tidak menganggur terlalu lama. Namun di balik niat baik itu, muncul satu persoalan yang perlu dipikirkan kembali: pembatasan kelulusan maksimal satu tahun.

Sekilas, aturan ini tampak logis. Pemerintah ingin memberi kesempatan pertama bagi lulusan baru agar mereka segera beradaptasi dengan dunia kerja. Namun realitanya, di luar sana banyak lulusan lama yang justru masih berjuang keras untuk mendapatkan pekerjaan pertama. Mereka bukan malas, bukan tidak kompeten, mereka hanya kalah oleh sistem yang terlalu sempit dalam memberi peluang.

Baca Juga: Terungkap, Identitas Mayat Mengambang di Sungai Cikaso Sukabumi Ternyata ODGJ Asal Waluran

Bayangkan seseorang yang sudah melamar puluhan kali selama dua atau tiga tahun. Setiap kali gagal, bukan karena tidak punya kemampuan, tetapi karena kalah saing, atau karena perusahaan hanya mau menerima pelamar “baru lulus”. Kini ketika ada program magang nasional, mereka kembali tersisih karena sudah lewat satu tahun sejak kelulusan. Mereka terjebak di tengah: belum punya pengalaman kerja, tapi sudah tidak dianggap “fresh graduate”.

Padahal, jika tujuan program ini adalah memberikan pengalaman kerja kepada yang belum berpengalaman, seharusnya batas kelulusan tidak menjadi penghalang. Banyak lulusan lama yang masih sangat layak diberi kesempatan, bahkan mereka punya keunggulan dalam hal kedewasaan, ketekunan, dan semangat pantang menyerah setelah gagal berkali-kali.

Baca Juga: Atap Kelas Ambruk, Anggota DPRD Sukabumi Soroti Siswa Belajar di Ruang Guru

Sistem seharusnya lebih inklusif, tidak sekadar melihat tahun ijazah, tapi juga melihat niat dan kesiapan seseorang untuk belajar. Dunia kerja terus berubah, dan kesempatan untuk berkembang tidak seharusnya dibatasi oleh angka tahun kelulusan.

Pemerintah sudah melakukan langkah baik dengan Magang Nasional. Namun akan lebih baik lagi jika program ini dikembangkan menjadi jembatan kedua, bukan hanya untuk yang baru melangkah, tetapi juga bagi mereka yang telah lama berjuang namun belum menemukan pijakan. Karena pada akhirnya, yang dibutuhkan negeri ini bukan hanya lulusan baru yang cepat bekerja, tapi juga generasi gigih yang tidak berhenti berharap meski sering ditolak.

Berita Terkait
Berita Terkini