SUKABUMIUPDATE.com - Gempa darat yang merusak dan menimbulkan korban jiwa seperti Cianjur dan Turki serta Suriah menjadi pelajaran penting bagi warga Sukabumi Jawa Barat. Karena wilayah ini punya sesar atau patahan aktif pemicu gempa bumi darat yang melintasi banyak pemukiman dengan prediksi potensi kekuatan hingga VIII MMI (Modified Mercalli Intensity).
Pemerintah melalui Kementerian PUPR saat ini tengah mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk mengosongkan wilayah yang dilintasi sesar Cimandiri dari pemukiman warga. Ini adalah salah satu upaya untuk mengantisipasi korban jiwa dan luka dari potensi kerusakan oleh gempa sesar Cimandiri.
Para ahli gempa menyebut cimandiri adalah salah satu sesar aktif tertua di Jawa Barat. Membentang dari Laut Palabuhanratu, menyusuri banyak kecamatan di Kabupaten Sukabumi, kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur hingga Bandung Barat, dengan prediksi panjang kurang lebih 100 kilometer.
Baca Juga: Gempa Turki, Deretan Artis Indonesia dan Luar Negeri yang Ikut Berduka
Sesuai namanya, patahan aktif ini memang berada di sekitar aliran Sungai Cimandiri. Para ahli gempa membagi sesar darat cimandiri di Sukabumi menjadi 3 segmen, yaitu Cibuntu, Padabeunghar dan Baros.
Ahli Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Supartoyo, ST MT, menegaskan bahwa Sukabumi rawan gempa bumi dan tsunami. Tsunami akibat zona megathrust atau penunjaman lempeng benua di samudra hindia selatan Jawa Barat, .
Sukabumi juga rawan gempa merusak karena keberadaan sejumlah sesar aktif di darat, salah satunya Cimandiri. Penyelidik Bumi Madya jebolan ITB ini menerangkan bahwa Sesar Cimandiri memiliki tiga segmen yaitu Cibuntu dengan panjang 17,2 km M max 6,5 Mw, segmen Padabeunghar dengan panjang 12,78 km M max 6,4 Mw dan segmen Baros dengan panjang 16,36 km M max 6,5 Mw.
Baca Juga: Bantu Korban Gempa, Yayasan Al-Maghfirah BPJAMSOSTEK Bangun Madrasah di Cugenang
Dalam seminar yang digelar BPBD Kota Sukabumi pada Selasa 31 Januari 2023, Supartoyo menyebut ada potensi bahaya gempa bumi pada masing masing segmen berupa bahaya guncangan, bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan.
“Skenario dengan nilai M max pada segmen Cibuntu, Padabeunghar dan Baros, akan berpotensi menghasilkan guncangan gempa bumi hingga skala VIII MMI pada daerah sekitar segmentasi Sesar Cimandiri,” jelasnya.