SUKABUMIUPDATE.com – Seorang anak perempuan berusia 4 tahun di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, dengan polos menceritakan kepada ibunya peristiwa yang dialaminya. Dari cerita sederhana itu, terungkap kasus pencabulan yang dilakukan seorang pria dewasa yang masih dekat dengan lingkungan korban.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi melalui UPTD PPA Wilayah Utara segera memberikan pendampingan setelah laporan diterima.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD PPA Wilayah Utara, Yeni Dewi Endrayani, menjelaskan pihaknya menerima laporan pertama kali pada Kamis, 7 Agustus 2025. Selanjutnya, pada Jumat 8 Agustus 2025, ia membawa korban RSUD R. Syamsudin, SH (Bunut) untuk di visum.
Menyadari korban masih anak-anak usia PAUD, DP3A kemudian memberikan pendampingan psikologis pada Rabu, 13 Agustus 2025. Dari hasil asesmen, anak tersebut terlihat lebih shock dengan situasi di sekelilingnya ketimbang menyadari perbuatan yang menimpa dirinya.
Baca Juga: Diarpus Sukabumi Gelar Ujian Sertifikasi 30 Pustakawan dan Tenaga Perpustakaan
"Korban heran melihat keluarganya histeris. Ia justru bingung kenapa ibunya menangis. Namun, memang ada rasa takut yang muncul, terutama saat harus melewati rumah pelaku ketika hendak mengaji atau sekolah," kata Yeni kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (16/08/2025).
Untuk itu, DP3A mengingatkan orang tua agar tidak mengekspresikan kesedihan berlebihan di depan anak. "Kami meminta supaya reaksi dilakukan di belakang anak agar tidak menambah kebingungan," tuturnya.
Kini, pelaku telah diamankan Unit PPA Sat Reskrim Polres Kota Sukabumi. Menurut Yeni, pelaku merupakan orang terdekat yang sebelumnya sudah dipercaya anak. "Kasus seperti ini memang sering dilakukan oleh orang yang dikenalnya, bukan orang asing," ujarnya.
Selain pendampingan, DP3A menekankan pentingnya edukasi sejak dini tentang perlindungan diri. Anak-anak, kata Yeni, perlu memahami batasan tubuh yang boleh disentuh maupun tidak. "Untungnya, korban mau bercerita kepada ibunya. Karena seringkali anak diam, apalagi jika ada ancaman," ungkapnya.
Baca Juga: DPMD Sampaikan Aspirasi Pemekaran Sukabumi di Kunker DPD RI, Kesiapan Desa Jadi Catatan
Yeni berharap peristiwa ini tidak meninggalkan trauma berkepanjangan. "Perhatian dari orang luar tidak selalu buruk, tapi kewaspadaan harus tetap dijaga. Mudah-mudahan kejadian ini tidak berdampak pada psikologis anak di masa depan," pungkasnya. (adv)