SUKABUMIUPDATE.com - Tinggal dan diam di dalam rumah seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman. Akan tetapi bagi sebagian orang, rumah justru bisa menjadi sumber munculnya alergi. Debu, bulu hewan, jamur, dan bahan kimia pembersih dapat memicu reaksi alergi. Untuk itu, penting melakukan penyesuaian di setiap ruangan agar rumah menjadi tempat yang sehat bagi semua penghuni.
Berikut tips praktis menjadikan rumah bebas alergi:
1. Kamar Tidur
Kamar tidur adalah tempat beristirahat yang harus bebas dari pemicu alergi. Sebaiknya jendela tetap biarkan tertutup supaya serbuk sari dan juga debu dari luar tidak masuk. Jika udara terasa panas, bisa nyalakan kipas angin atau AC dengan filter udara yang bersih dan terawat.
Hindari karpet dan tirai berbahan kain, karena mudah menyimpan debu dan kotoran. Gantilah dengan bahan yang lebih mudah dibersihkan seperti tirai bambu.
Jika memiliki hewan peliharaan di rumah, sebaiknya jangan biarkan mereka masuk ke dalam kamar tidur, terutama naik ke tempat tidur. Untuk penderita alergi tungau, cucilah sprei, bantal, dan juga selimut dengan air panas seminggu sekali.
Baca Juga: 3 Cara Mudah dan Efektif Mengatasi Stres Pada Ibu Rumah Tangga
2. Ruang Tamu
Ruang tamu juga perlu bebas dari debu dan juga bulu hewan. Untuk menghindarinya, lantai keras seperti keramik atau kayu lebih direkomendasikan daripada karpet karena ia mudah dibersihkan. Jika tetap menggunakan karpet, bersihkan dengan vacuum cleaner beberapa kali seminggu. Pindahkan furniture secara berkala agar area di bawahnya tidak luput dari pembersihan.
Bersihkan filter AC sebulan sekali dan periksa sistem ventilasi secara rutin. Jangan menggunakan humidifier kecuali benar-benar diperlukan, karena kelembaban berlebih bisa memicu tumbuhnya jamur dan bakteri.
3. Dapur
Selain menjaga kebersihan area memasak, penting juga memperhatikan bagian bawah wastafel yang sering luput dari perhatian. Area ini rentan menjadi tempat berkembang biaknya kecoa atau tikus, yang bisa menyebabkan alergen. Bersihkan secara berkala dan hindari menumpuk barang di area ini.
Gunakan produk pembersih yang tidak mengandung zat kimia mudah menguap (volatile), karena bisa mengiritasi saluran pernapasan. Setelah membersihkan dapur, pastikan ventilasi terbuka agar sirkulasi udara berjalan dengan baik.
4. Kamar Mandi
Setelah mandi, biarkan udara mengalir bebas dengan membuka pintu atau menyalakan kipas angin untuk mencegah kelembaban berlebih. Pel lantai dan lap area basah agar cepat kering. Jika terlihat adanya tanda-tanda jamur ataupun noda hitam pada dinding, periksa kemungkinan adanya kebocoran di sekitar noda tersebut.
Baca Juga: 15 Jenis Ikan Terbaik untuk MPASI Bayi: Kaya Nutrisi dan Aman Dikonsumsi
5. Lemari
Lemari seringkali dijadikan penumpukan barang yang jarang digunakan, seperti sepatu lama, kotak kardus, hingga pakaian yang sudah lama disimpan. Barang-barang ini bisa mengumpulkan debu dan memicu alergi. Rutinlah membersihkan dan menyortir isi lemari. Gunakan masker saat membersihkannya untuk menghindari paparan langsung terhadap debu.
6. Gudang
Gudang biasanya minim ventilasi dan pencahayaan, sehingga rawan lembab dan menjadi tempat berkembang biaknya jamur. Bersihkan gudang secara berkala. Gunakan masker dan juga sarung tangan saat membersihkan gudang yang kotor, atau minta bantuan orang lain jika memiliki alergi berat atau asma.
7. Ruang Cuci
Ruang cuci juga berpotensi lembab. Pastikan ada ventilasi yang memadai agar uap dari mesin cuci dan jemuran tidak menumpuk. Bersihkan debu dari pakaian secara rutin dan pastikan lantai tidak lembab untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Dengan perubahan dan perawatan sederhana pada setiap ruangan, Anda dapat menciptakan lingkungan rumah yang lebih sehat dan nyaman, serta meminimalkan risiko alergi bagi seluruh keluarga. Sudahkah Anda mulai melakukan langkah-langkah ini di rumah?
Sumber: Healthline