SUKABUMIUPDATE.com – Jumlah korban keracunan massal diduga akibat menyantap hidangan pada acara syukuran empat bulanan kehamilan salah satu warga di Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, terus bertambah. Hingga Minggu pagi (24/8/2025), tercatat sebanyak 138 warga melaporkan gejala keracunan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, menyebutkan dari total kasus tersebut, sebanyak 36 orang sempat dirawat, 102 orang hanya dilakukan tindakan observasi di Puskesmas Kabandungan, dan 9 orang harus dirujuk ke RSUD Sekarwangi.
"Sampai dengan pukul 06.00 WIB. Pasien yang dirawat tinggal 1 orang," kata Agus kepada sukabumiupdate.com, Minggu pagi.
Menurut Agus, kesembilan orang yang dirujuk ke RSUD Sekarwangi karena memiliki penyakit penyerta.
"Ada penyakit penyerta, insyaallah tertangani dengan baik," tuturnya.
Agus menjelaskan, lonjakan kasus mulai terlihat pada Sabtu 23 Agustus 2025 sekitar pukul 11.00 WIB. Menyikapi hal itu, tim medis Puskesmas Kabandungan yang terdiri dari dokter, petugas gizi, hingga surveilans lapangan langsung diterjunkan untuk menangani warga terdampak.
Baca Juga: Data Sementara 117 Orang, Keracunan Massal di Tugubandung Kabandungan Sukabumi
Dari hasil investigasi sementara, gejala keracunan muncul setelah warga menyantap sejumlah menu syukuran, di antaranya nasi, sambal, ayam bakar, lalapan, bumbu, hingga beberapa jenis kue. Sampel makanan sudah diambil untuk pemeriksaan laboratorium guna memastikan penyebab keracunan.
“Petugas kesehatan juga berkoordinasi dengan BPBD, Dinas Sosial, Forkopimcam, dan relawan agar penanganan lebih cepat serta memastikan pasien mendapatkan perawatan layak,” kata Agus yang turun langsung memantau situasi di Puskesmas Kabandungan.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 117 warga Kampung Tugu RT 03/02, Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan pada acara syukuran empat bulanan, Jumat malam (22/8/2025).
Informasi yang dihimpun, gejala mulai dirasakan warga sekitar pukul 23.00 WIB, tak lama setelah acara berlangsung. Puluhan orang mengeluhkan mual, muntah, pusing, hingga diare. Kondisi semakin ramai pada Sabtu pagi (23/8/2025), ratusan warga menunjukkan gejala serupa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara Adiwiguna mengatakan, bahwa acara syukuran digelar di rumah salah seorang warga sekitar pukul 20.00 WIB.
"Pagi harinya, Sabtu sekitar pukul 08.30 WIB, warga yang sakit segera dibawa ke Puskesmas Kabandungan. Hingga pukul 14.30 WIB, tercatat 21 orang sudah mendapat penanganan medis, dan jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 117 orang," ujarnya.
Sejumlah sampel makanan dan muntahan korban sudah diambil untuk diuji laboratorium. "Kami masih menunggu hasil uji lab untuk memastikan penyebab keracunan," jelas Agung.