SUKABUMIUPDATE.com – Kasus dugaan keracunan massal di Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi terus dipantau pemerintah daerah setempat.
Hingga Minggu (24/8/2025) pukul 12.00 WIB, jumlah warga terdampak tercatat sebanyak 138 orang, dengan 18 pasien masih menjalani perawatan, terdiri dari 17 orang di RSUD Sekarwangi Cibadak dan 1 orang di Puskesmas Kabandungan.
Plt Camat Kabandungan, Budi Andriana, menjelaskan bahwa sebagian besar korban telah dipulangkan setelah mendapatkan penanganan medis.
“Dari total 138 orang, sebanyak 120 sudah dipulangkan, 1 orang masih dirawat di Puskesmas, dan 17 dirujuk ke RSUD Sekarwangi Cibadak. Sampai saat ini tidak ada laporan korban meninggal dunia,” ungkap Budi kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Data Sementara 117 Orang, Keracunan Massal di Tugubandung Kabandungan Sukabumi
Sementara itu Bupati Sukabumi, Asep Japar, menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menurunkan tim Dinas Kesehatan bersama seluruh unsur terkait untuk mempercepat penanganan kasus ini.
“Langkah yang saat ini kita lakukan adalah menurunkan tim dari Dinas Kesehatan beserta seluruh unsur terkait agar penanganan kasus ini bisa dilakukan dengan cepat, termasuk untuk warga yang dirujuk ke RSUD Sekarwangi. Saya pastikan semua biaya kesehatan telah dijamin dan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Sukabumi,” tegas Asep Japar dikutip dari akun instagram pribadinya.
Asep Japar menambahkan, selain fokus pada penanganan medis, pemerintah daerah juga memastikan langkah investigasi berjalan.
“Saat ini selain melakukan penanganan kepada korban keracunan, tim juga tengah melakukan pengecekan dan pengambilan sampel makanan untuk mengetahui penyebab keracunan atas peristiwa ini,” jelasnya.
Seperti diketahui, dugaan keracunan massal ini terjadi usai acara syukuran empat bulanan kehamilan salah satu warga pada Jumat malam (22/8/2025). Hidangan yang disajikan antara lain nasi, ayam bakar, sambal, lalapan, hingga kue. Tak lama setelah acara, warga mulai merasakan gejala mual, muntah, pusing, dan diare. Jumlah korban kemudian terus bertambah hingga mencapai 138 orang.