Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Senin 29 April 2024, 22:19 WIB
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau

Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau

SUKABUMIUPDATE.com - Ketika balita Anda bertingkah, respons yang tenang dan konsisten dari Anda akan mengajarkan mereka untuk bereaksi lebih tenang terhadap frustasi dalam hidup, kata Karen DeBord, PhD, spesialis perkembangan anak di North Carolina State University di Raleigh.

Ingatlah bahwa disiplin dan hukuman bukanlah hal yang sama. Menurut AAP, disiplin mengajarkan anak Anda bagaimana berperilaku melalui penguatan positif, ekspektasi yang jelas, dan kesabaran. Bagaimanapun juga, mempelajari bagaimana berperilaku membutuhkan waktu dan latihan. Namun, hukuman merupakan konsekuensi negatif. Meskipun benar bahwa hukuman dapat menjadi salah satu aspek disiplin yang baik, hukuman harus digunakan sebagai upaya terakhir.

Berikut cara efektif untuk menangani perilaku agresif yang umum terjadi pada anak. 

1. Tanggapi segera

 Penelitian menunjukkan bahwa orang tua atau pengasuh harus segera menangani perilaku agresif jika Anda menunggu sampai nanti, anak Anda mungkin akan melupakan apa yang telah mereka lakukan. Maka dari itu, Pastikan anak Anda memahami peraturan serta alasan di baliknya

2. Jangan gunakan ancaman

 Mengandalkan ancaman untuk mengendalikan perilaku anak tidak akan mengajarkan mereka mengapa perilakunya tidak pantas. Penelitian telah menunjukkan bahwa gaya pengasuhan yang berbasis rasa takut, seperti mengancam anak dengan konsekuensi seperti mengambil mainan atau pergi menyendiri dapat menyebabkan masalah kesehatan mental di masa depan, termasuk kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan alkohol.

 3. Jangan mengandalkan waktu istirahat

Mungkin Anda tergoda untuk menggunakan waktu menyendiri sebagai konsekuensi ketika balita Anda bersikap agresif, namun penggunaan waktu istirahat yang berlebihan akan membuat waktu istirahat menjadi tidak efektif.

 Menurut AAP, waktu istirahat bisa menjadi cara yang bagus untuk membantu anak menenangkan diri , namun sebaiknya digunakan sebagai upaya terakhir. 

4. Jangan biarkan anak mendapatkan apa yang diinginkannya

Perilaku agresif balita tidak boleh memberikan hasil yang diinginkannya, seperti mendapatkan mainan yang menarik. Jika tidak, mereka akan belajar bahwa bertindak buruk akan memberikan apa yang mereka inginkan.

5. Menghibur korban

Jika agresi ditujukan pada orang lain, selalu hibur anak yang terluka terlebih dahulu, kata Eileen Kennedy-Moore, PhD penulis buku What About Me? 12 Cara Mendapatkan Perhatian Orang Tua (Tanpa Memukul Adikmu). Itu karena Anda tidak ingin rasa sakit hati menjadi cara terbaik untuk mendapatkan perhatian Anda.

6. Namun tetap kenali perasaan Anak Anda

Menurut Dr. Kennedy-Moore, mengenali perasaan penyerang juga dapat membantu mereka menjadi tenang. Ketika anak-anak stres dan tidak memiliki keterampilan yang tepat untuk mengatur diri sendiri, mereka dapat bertindak agresif.

Untuk membantu anak Anda belajar bagaimana menenangkan diri, cobalah mengatakan sesuatu yang membenarkan perasaannya tetapi tidak menyetujui perilaku agresifnya.

7. Puji Anak Anda

Ingatlah untuk memuji anak Anda atas perilaku sosialnya yang baik. Setelah berkumpul secara baik-baik, Anda bisa berkata, "Kamu bermain sangat baik dengan temanmh hari ini. Aku benar-benar bahagia saat kamu berbagi mainan dengan begitu mudah dan rela."

8. Pantau tindakan mereka dengan teman sebaya 

Jika anak Anda sedang mengalami fase perilaku agresif, perhatikan baik-baik saat berinteraksi dengan teman sebayanya. Cobalah untuk melakukan intervensi ketika perilaku buruk akan terjadi. Katakan tidak dengan tegas, dan jauhkan anak dari situasi tersebut untuk membantunya menenangkan diri jika diperlukan.

9. Jangan agresif dalam menanggapi

Jangan pernah menghukum perilaku agresif anak Anda dengan lebih agresif seperti memukul. Dan jangan pernah memukul atau menggigit mereka untuk menunjukkan "seperti apa rasanya". Penelitian mendasar telah dengan jelas menunjukkan bahwa pesan yang diterima seorang anak dari hukuman fisik adalah bahwa memukul seseorang boleh-boleh saja asalkan dia lebih kecil dari Anda dan itu adalah kebalikan dari apa yang Anda coba ajarkan kepada anak Anda.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel16 Mei 2024, 20:00 WIB

9 Rekomendasi Cemilan Malam untuk Penderita Asam Urat, Tetap Sehat!

Pastikan untuk memperhatikan porsi dan memilih cemilan yang sehat dan seimbang untuk penderita asam urat.
Ilustrasi - Camilan sehat. Rekomendasi Cemilan Malam untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Antoni Shkraba)
Life16 Mei 2024, 19:30 WIB

10 Cara Membantu Anak Berteman dan Bersosialisasi, Yuk Bunda Ajarkan!

Membantu anak berteman baik dan bersosialisasi adalah hal yang penting dilakukan.
Ilustrasi - Membantu anak berteman baik dan bersosialisasi adalah hal yang penting dilakukan. (Sumber : Pixabay.com/@Bessi)
Jawa Barat16 Mei 2024, 19:17 WIB

Terkait Publisher Rights, AMSI Dorong Perusahaan Pers Bisa Terverifikasi Dewan Pers

Di tengah kehadiran Perpres Publisher Rights, AMSI mendorong perusahaan pers yang jadi anggotanya agar bisa terverifikasi oleh Dewan Pers.
Suasana diskusi bertema "Publisher Rights dan Keberlangsungan Ekosistem Bisnis Media Siber di Jawa Barat". (Sumber : Istimewa)
Life16 Mei 2024, 19:00 WIB

9 Cara Bersikap Cuek Agar Beban Hidup Tidak Membuat Pikiran Stres

Dengan mengimplementasikan beberapa strategi ini, Updaters dapat membangun sikap yang lebih cuek terhadap beban hidup dan mengelola stres dengan lebih efektif.
Ilustrasi. Bersikap Dingin. Cara Bersikap Cuek Agar Beban Hidup Tidak Membuat Pikiran Stres (Sumber : Freepik.com /@peoplecreations)
Sukabumi16 Mei 2024, 18:54 WIB

Bahagianya Petani Simpenan Sukabumi Dapat Bantuan Tandon Air, Setahun Jadi Bisa 2 Kali Panen

Gandeng TNI, PLTU Palabuhanratu bangun tandon air bagi petani di Simpenan Sukabumi.
Tandon air yang berlokasi di kampung Mariuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat16 Mei 2024, 18:30 WIB

8 Gerakan Yoga Asana untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Bisa Dilakukan Dirumah!

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke jika tidak ditangani. Namun, Anda dapat juga mengelolanya dengan lebih baik dengan melakukan asana yoga ini untuk mengendalikan kolesterol.
Ilustrasi Yoga - Kolesterol tinggi dapat dikelola lebih baik dengan melakukan asana yoga ini untuk mengendalikannya. (Sumber : pexels.com/@Elina Fairytale)
Sehat16 Mei 2024, 18:15 WIB

Apa Hubungan Diabetes & Darah Tinggi? Ini 3 Penyakit yang Disebabkannya

Salah satu penyakit yang menyumbang banyak angka kematian adalah diabetes dan darah tinggi. Sebab, kedua penyakit ini berkesinambungan satu sama lain sehingga perlu perhatian khusus agar tidak menimbulkan penyakit komplikasi
Waspada dengan komplikasi antara diabetes dan tekanan darah tinggi, kesehatan bisa buruk. (Sumber : freepik.com/@pikselmentah.com)
Life16 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa Mohon Perlindungan dan Keselamatan, Yuk Umat Muslim Amalkan

Berdoa mohon perlindungan dan keselamatan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Berdoa mohon perlindungan dan keselamatan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.| Sumber: Freepik.com (wayhomestudio)
Sukabumi16 Mei 2024, 17:51 WIB

Dinilai Hina Profesi Guru, Akun Facebook di Sukabumi Dipolisikan PGRI

PGRI Kabupaten Sukabumi melaporkan akun facebook yang dinilai hina profesi guru dan dikaitkan dengan kecelakaan bus SMK di Subang.
PGRI Kabupaten Sukabumi laporkan akun facebook Atep Romli yang dinilai hina profesi guru. (Sumber : Istimewa)
Sehat16 Mei 2024, 17:45 WIB

5 Ciri Gejala Asam Urat di Tumit, Simak Dengan Benar Agar Bisa Ditangani!

Banyak area sendi bisa terkena gejala asam urat. Salah satunya adalah tumit, karena sering menahan beban tubuh sehingga mudah untuk terserang penyakit menyerang sendi ini. Maka dari itu kenali ciri gelajanya agar bisa disembuhkan
Ilustrasi gejala asam urat di tumit ini yang harus segera diobati dengan tepat (Sumber : freepik.com/@schantalao)