Berangkat dari Sukabumi, Nelayan Hilang Ditemukan Tewas di Pulau Tinjel

Sukabumiupdate.com
Sabtu 02 Agu 2025, 09:50 WIB
Berangkat dari Sukabumi, Nelayan Hilang Ditemukan Tewas di Pulau Tinjel

Proses evakuasi jenazah Sumitra (43 tahun) di perairan Pulau Tinjel, Binuangeun, Banten. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Nelayan asal Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, yang hilang komunikasi selama beberapa hari saat melaut di perairan Agrabinta, Cianjur, ditemukan meninggal dunia di laut Pulau Tinjel, Binuangeun, Banten.

Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Asep Jeka membenarkan kabar itu. Korban bernama Sumitra (43 tahun), asal Kampung Gempol 1 Timur RT 03/07 Desa Sawarna. Ia melaut seorang diri dengan perahu jenis fiber bernama Barokah 02, berkapasitas 2 GT, milik Warsono (54 tahun), warga Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

“Korban berangkat pada 24 Juli 2025 pukul 06.00 WIB dari Ujunggenteng menuju perairan Agrabinta untuk menangkap ikan,” ujar Asep kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (2/8/2025).

Baca Juga: Mayat Bertato di Pantai Cimandala Sukabumi Ternyata Nelayan, Diduga Korban Laka Laut

Namun sejak 30 Juli 2025 pukul 16.00 WIB, komunikasi Sumitra dan pemilik perahu terputus. Merasa khawatir, Warsono memberi tahu keadaan itu kepada Asep Jeka, lalu melaporkan kehilangan tersebut ke Pos AL Ujunggenteng pada 1 Agustus 2025 pukul 13.00 WIB.

Kabar penemuan jenazah Sumitra diterima pada 1 Agustus 2025 sore dari tim Satpolairud dan Basarnas Banten. Jenazah ditemukan nelayan setempat di perairan Pulau Tinjel dan telah dievakuasi ke Binuangeun. Keluarga dan pemilik perahu sudah memastikan identitas korban.

"Dugaan sementara, saat terjadi hujan deras dan badai di tengah laut, korban berusaha memaksakan diri pulang ke Ujunggenteng. Saat hendak bersandar, perahu diduga dihantam ombak hingga terbalik dan terseret arus," ujar Asep.

Sejumlah barang milik korban seperti tiga jeriken bahan bakar ditemukan di spot pendaratan perahu Kalapa Condong, Ujunggenteng. Barang-barang tersebut telah dikenali dan diakui milik Sumitra oleh Warsono. Keluarga kini mempersiapkan pemulangan jenazah ke rumah duka.

Berita Terkait
Berita Terkini