Dinkes Sukabumi Dorong KPM Desa Intervensi Stunting Berbasis Data

Sukabumiupdate.com
Kamis 22 Mei 2025, 20:40 WIB
Ade Nurjamilah, Tim Kerja Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi saat menjadi narasumber Pelantihan Peningkatan Kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM) tahun 2025 | Foto : Dinkes

Ade Nurjamilah, Tim Kerja Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi saat menjadi narasumber Pelantihan Peningkatan Kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM) tahun 2025 | Foto : Dinkes

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi ambil bagian dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM) tahun 2025 yang digelar selama dua hari, Rabu dan Kamis, 21–22 Mei 2025 di Hotel Augusta, Kecamatan Cicantayan.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh 58 desa dari total 381 desa di Kabupaten Sukabumi itu Dinas Kesehatan menjadi narasumber yang membahas pentingnya peran KPM dalam merancang intervensi penurunan stunting yang berbasis data dan kebutuhan nyata di lapangan.

Narasumber dari Tim Kerja Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Ade Nurjamilah, menyampaikan bahwa KPM harus mampu melakukan analisis mendalam terhadap permasalahan stunting di wilayahnya masing-masing.

“Harapan kami, para KPM dapat menganalisa secara akurat penyebab utama stunting di desa. Hasil analisa ini kemudian dibahas bersama tim penurunan stunting desa agar intervensi yang dipilih benar-benar relevan dan efektif,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (22/5/2025).

Baca Juga: Ketua DPRD Sukabumi Dorong Peran Bidan dalam Upaya Zero New Stunting

Ade juga menegaskan bahwa strategi penurunan stunting harus berfokus pada periode penting 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan disusun berdasarkan data riil di lapangan.

“Kami optimis, jika intervensi dirancang berdasarkan analisa yang tajam, maka hasilnya akan lebih maksimal. Kuncinya ada pada kekuatan data dan koordinasi di tingkat desa,” jelasnya.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi masih menunggu rilis resmi data stunting tahun 2024. “Sementara ini kami masih mengacu pada data tahun 2023 dengan angka prevalensi stunting sebesar 27 persen. Target RPJMN sendiri adalah 18 persen pada 2025 dan 14 persen pada 2029,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Dinas Kesehatan juga berpesan agar para KPM terus menjalin sinergi dengan bidan desa, puskesmas, serta perangkat desa lainnya.

“Koordinasi dan penyamaan persepsi sangat penting agar intervensi yang dilakukan sesuai dengan hasil analisa dan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (adv)

Berita Terkait
Berita Terkini