SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi memastikan penaganan Muhammad Abi Rahman Saputra (19 tahun), seorang remaja pengidap penyakit langka osteogenesis imperfecta atau kerapuhan tulang masuk dalam pemantauan Puskesmas Sukaraja.
Kadinkes Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi mengatakan, saat ini pasien masih menunggu pengobatan lanjutan di RS Hasan Sadikin Bandung, selama masa tunggu itu pihaknya memastikan Puskesmas Sukaraja untuk melakukan pemantauan rutin.
“Ya, itu memang pasien sudah lama yah, yang nanganinya juga dokter spesialis dan ternyata itu sudah masuk ke dalam pemantauan Puskesmas Sukaraja,” ujar Agus kepada sukabumiupdate.com, Selasa (29/4/2025).
“Untuk saat ini memang langkah kita akan semaksimal mungkin dilakukan pemantauan melalui Puskesmas karena untuk pengobatan kan itu sudah pake BPJS semuanya,” tambahnya.
Adapun upaya lainnya, Agus Sanusi mengaku akan terus berupaya membantu dan mendorong semua proses pengobatan yang bersangkutan.
Baca Juga: Viral Kejutan Pernikahan Tak Biasa di Sukabumi: Relawan Bawa Kantung Jenazah ke Pelaminan
“Di sini kami Dinas Kesehatan akan terus membantu, mendorong saja terkait penaganannya selama pengobatan, saat ini memang mungkin yang bersangkutan terkendala biaya hidup keluarga saja selama pendampingan pengobatan pasien,” kaya dia.
Terkait jenis penyakit yang diderita, Agus menyatakan baru menemukan penyakit seperti itu. Saat ini pihaknya pun masih menunggu informasi lebih panjut dari hasil pemeriksaan di RS Hasan Sadikin.
“Terkait penyakitnya memang kami juga belum mengetahui itu penyakit apa dan memang informasinya tidak bisa ditangani di RSUD di Sukabumi dan harus ditangani di RS Hasan Sadikin Bandung,” ujarnya.
Ditemui di kediaman Muhammad Abi Rahman Saputra, dr Imam Fauzi Jamal dari Puskesmas Sukaraja mengatakan bahwa penyakit yang diidap oleh Abi merupakan penyakit bawaan lahir.
“Itu bawaan lahir jadi genetik, jarang, langka. Tapi nggak sih (diduga dari makanan) lihat riwayat pas lahir bagus, perkembangannya sesuai waktu bayi sampai berjalan lebih cepat di usia 1,5 tahun,” ujar dr Imam usai melakukan pemeriksaan terhadap pasien.
Menurutnya, kondisi pasien saat ini cenderung aktif dan stabil. Saat ini Abi direncanakan untuk melaksanakan operasi namun masih dalam rangka pemadatan tulang.
“Kondisi tanda vital masih stabil. Anaknya juga masih aktif cuma karena keterbatasan ini ada patah di tulang ekor dan paha jadi susah bergerak. Saat ini masih dalam rangka pemadatan tulang, jadi tindakan operasinya harus ada proses pemadatan tulang sebelum operasi,” pungkasnya. (Adv)