SUKABUMIUPDATE.com - Gaya hidup sedentari, atau kebiasaan malas bergerak (mager), semakin banyak dijalani oleh masyarakat modern. Aktivitas yang serba praktis, penggunaan gawai yang intens, serta pekerjaan yang menuntut duduk dalam waktu lama membuat tubuh jarang bergerak.
Meski tampak sepele, mager yang dilakukan terus-menerus dapat memberikan dampak yang sangat merugikan bagi kesehatan. Istirahat memang diperlukan, tetapi kurangnya aktivitas fisik justru dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius jika dibiarkan.
Apa Itu Gaya Hidup Sedentari?
Gaya hidup sedentari adalah perilaku di mana seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk atau tidak melakukan aktivitas fisik yang berarti. Contohnya adalah pekerja kantoran yang selama berjam-jam duduk di depan komputer. Belum lagi perjalanan menuju kantor yang ditempuh dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum, yang juga membuat tubuh tetap dalam posisi duduk.
Di era digital, kebiasaan ini semakin meningkat. Banyak aktivitas yang dahulu menuntut seseorang bergerak kini dapat dilakukan secara online, seperti berbelanja, memesan makanan, hingga mengurus layanan tertentu. Semua kemudahan ini, tanpa disadari, membuat tubuh semakin jarang bergerak. Tidak heran, generasi sekarang lebih mudah dicap sebagai generasi “mager”.
Baca Juga: Mengapa Self Care Penting? Begini Cara Sederhana Merawat Kesehatan Mental
Bahaya Malas Gerak bagi Kesehatan
Beristirahat sejenak tidaklah salah, tetapi jika dilakukan terlalu sering tanpa disertai aktivitas fisik, dampaknya bisa membahayakan tubuh. Berikut beberapa ancaman kesehatan yang dapat muncul akibat malas gerak:
1. Penurunan Konsentrasi
Duduk terlalu lama membuat otot punggung menegang dan postur tubuh membungkuk. Hal ini dapat menghambat kinerja paru-paru dalam mengembang saat bernafas, sehingga suplai oksigen ke tubuh berkurang. Kekurangan oksigen dapat mengurangi fokus dan menurunkan kemampuan konsentrasi.
2. Meningkatkan Risiko Stroke dan Serangan Jantung
Studi Aerobics Research Center di Amerika menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang cukup dapat menurunkan risiko stroke hingga 60%. Penelitian Nurse’s Health Study juga menemukan bahwa wanita yang rajin beraktivitas fisik memiliki risiko lebih rendah mengalami stroke dan serangan jantung hingga 50%.
Sebaliknya, kebiasaan bermalas-malasan di depan layar gadget dapat meningkatkan risiko gangguan jantung secara signifikan.
3. Gangguan Fungsi Kognitif
Bergerak aktif dapat meningkatkan aliran darah kaya oksigen ke otak. Selain mendukung perbaikan sel-sel otak, aktivitas fisik juga membantu pembentukan sel saraf baru. Inilah yang menjaga otak tetap tajam dan daya ingat kuat. Sebaliknya, kurangnya gerak membuat fungsi kognitif menurun dan meningkatkan risiko gangguan memori jangka panjang.
Baca Juga: Bahaya yang Mengintai Pernikahan: 6 Faktor Pemicu Utama Terjadinya Perselingkuhan
4. Resistensi Insulin dan Osteoporosis
Duduk terlalu lama meningkatkan risiko resistensi insulin, yaitu kondisi ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik sehingga kadar gula darah dapat meningkat. Selain itu, kebiasaan tidak bergerak menyebabkan otot dan tulang kehilangan massa secara bertahap. Dalam jangka panjang, hal ini memicu pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Cara Mengatasi Malas Gerak
Agar terhindar dari risiko kesehatan akibat mager, beberapa langkah mudah berikut dapat mulai diterapkan:
- Gunakan standing desk untuk mengurangi waktu duduk.
- Berjalan kaki sejenak saat mencari ide atau ingin menyegarkan pikiran.
- Berdiri ketika menggunakan transportasi umum.
- Parkir kendaraan sedikit lebih jauh dan berjalan ke kantor.
- Kurangi belanja online dan luangkan waktu untuk berbelanja langsung.
- Sempatkan olahraga minimal satu jam setiap hari.
- Jadikan pekerjaan rumah sebagai aktivitas fisik harian, seperti menyapu atau mengepel.
Baca Juga: 10 Dampak Serius Kurang Tidur bagi Kesehatan Fisik dan Mental yang Perlu Diwaspadai
Mengubah kebiasaan malas gerak memang tidak mudah, tetapi perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Dengan lebih aktif bergerak, Anda dapat menurunkan risiko penyakit serius dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sumber: medicalnewstoday




