Sleep Apnea: Gangguan Tidur yang Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Termasuk Serangan Jantung

Sukabumiupdate.com
Rabu 10 Sep 2025, 12:30 WIB
Sleep Apnea: Gangguan Tidur yang Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Termasuk Serangan Jantung

Ilustrasi. gangguan tidur sleep apnea, kondisi dimana tidur tidak nyenyak dikarenakan tanpa disadari kondisi pernapasan berhenti berulang kali. (Sumber : Freepik.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan energi. Namun, tidak semua orang bisa merasakan tidur yang benar-benar berkualitas. Salah satu gangguan tidur yang sering tidak disadari adalah sleep apnea, yaitu kondisi ketika pernapasan berhenti berulang kali saat tidur. Mungkin hanya beberapa detik, tetapi bisa terjadi puluhan bahkan ratusan kali dalam semalam.

Sleep apnea paling sering berbentuk Obstructive Sleep Apnea (OSA), yaitu saat otot di tenggorokan terlalu rileks sehingga menutup saluran napas. Akibatnya, udara tidak bisa masuk, oksigen menurun, lalu otak memberi sinyal untuk terbangun sejenak agar bisa bernapas lagi. Penderita biasanya tidak sadar, tapi efeknya terasa tidur tidak nyenyak, sering mengantuk di siang hari, dan dalam jangka panjang bisa memicu masalah serius, terutama pada jantung.

Hubungan Sleep Apnea dengan Penyakit Jantung

Menurut American Heart Association, sleep apnea erat kaitannya dengan risiko penyakit jantung. Penderita OSA cenderung mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi), gangguan irama jantung, bahkan penyakit jantung koroner. Dikutip dari beberapa penelitian, menunjukkan bahwa penderita sleep apnea memiliki risiko serangan jantung 30% lebih tinggi, serta lebih rentan mengalami gagal jantung dan stroke.

Kenapa bisa begitu? Saat pernapasan terhenti, kadar oksigen dalam darah turun. Tubuh kemudian merespons dengan melepaskan hormon stres seperti adrenalin untuk membangunkan otak agar bernapas lagi. Kondisi ini menyebabkan lonjakan tekanan darah berulang kali sepanjang malam. Jantung pun dipaksa bekerja lebih keras dari biasanya. Jika berlangsung terus-menerus, pembuluh darah menjadi kaku, tekanan darah meningkat, dan risiko serangan jantung pun naik.

Baca Juga: Rahasia Tidur Berkualitas: Dari Posisi Hingga Kebiasaan

Bahaya Sleep Apnea bagi Kesehatan

Sleep apnea bukan sekadar gangguan tidur yang membuat seseorang mendengkur keras atau sering terbangun di malam hari. Kondisi ini dapat membawa dampak serius bagi kesehatan, terutama karena otak dan tubuh kekurangan oksigen berulang kali saat tidur. Berikut beberapa bahayanya:

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Kekurangan oksigen akibat sleep apnea dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat jantung bekerja lebih keras. Jika berlangsung terus-menerus, risiko terkena hipertensi, serangan jantung, hingga stroke menjadi lebih tinggi.

2. Gangguan Irama Jantung (Aritmia)

Sleep apnea dapat mempengaruhi detak jantung. Penderita lebih rentan mengalami detak jantung tidak teratur, yang bisa berbahaya bila tidak ditangani.

3. Diabetes Tipe 2

Gangguan tidur kronis dapat mengganggu metabolisme tubuh, sehingga meningkatkan risiko resistensi insulin dan akhirnya memicu diabetes tipe 2.

4. Obesitas Bertambah Parah

Sleep apnea dan obesitas memiliki hubungan dua arah. Obesitas bisa memicu sleep apnea, sementara kurang tidur akibat sleep apnea dapat meningkatkan hormon lapar (ghrelin) dan menurunkan hormon kenyang (leptin), sehingga berat badan lebih mudah naik.

5. Gangguan Fungsi Otak

Kurangnya oksigen dan tidur berkualitas bisa membuat penderita mudah mengantuk di siang hari, sulit konsentrasi, pelupa, hingga meningkatkan risiko kecelakaan kerja atau lalu lintas.

6. Depresi dan Gangguan Kecemasan

Tidur yang terganggu secara terus-menerus dapat memengaruhi kesehatan mental. Penderita sleep apnea lebih rentan mengalami depresi, stres, bahkan kecemasan.

7. Meningkatkan Risiko Kematian Dini

Beberapa penelitian menemukan bahwa penderita sleep apnea berat yang tidak ditangani memiliki risiko lebih tinggi mengalami kematian dini akibat komplikasi jantung atau stroke.

Baca Juga: Kurang Tidur Tapi Harus Tetap Aktif? Ini 5 Kiat Meningkatkan Energi Meski Tidak Istirahat Cukup

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Sleep apnea sering tidak disadari oleh penderitanya. Justru pasangan tidur atau keluarga biasanya yang melihat tanda-tandanya. Gejala yang umum antara lain:

  • Mendengkur keras dengan jeda napas tiba-tiba.
  • Terbangun dengan rasa tersedak atau kehabisan napas.
  • Mengantuk berlebihan di siang hari meski tidur lama.
  • Bangun tidur dengan mulut kering atau sakit kepala.
  • Sulit konsentrasi atau mudah lupa.

Jika gejala-gejala ini muncul, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan tidur (polisomnografi) bisa membantu memastikan diagnosis.

Sleep apnea bukan hanya soal mendengkur atau tidur yang terganggu. Gangguan ini bisa berdampak langsung pada kesehatan jantung dan meningkatkan risiko kematian dini, stroke, hingga gagal jantung. Mengenali gejalanya sejak dini sangat penting, apalagi jika kamu atau orang terdekat sering mengalami tidur tidak nyenyak disertai mendengkur keras.

Dengan deteksi dan penanganan tepat, risiko komplikasi bisa ditekan, kualitas tidur membaik, dan kesehatan jantung tetap terjaga. Jadi, jangan anggap remeh dengkuran atau rasa lelah berlebihan setelah tidur karena bisa jadi itu tanda sleep apnea yang perlu segera ditangani.

Baca Juga: Mengapa Saya Hanya Tidur Beberapa Jam Setiap Malam?

Sumber: Berbagai Sumber

Berita Terkait
Berita Terkini