10+ Alternatif Pengganti TikTok Shop untuk UMKM

Sukabumiupdate.com
Sabtu 04 Okt 2025, 09:06 WIB
10+ Alternatif Pengganti TikTok Shop untuk UMKM

Risiko TDPSE TikTok Mengintai, UMKM Jangan Sampai Rugi! Segera Diversifikasi ke 10 Platform Penjualan Online Alternatif ini (Sumber: Canva)

SUKABUMIUPDATE.com - Situasi terkini mengenai pembekuan Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) pada TikTok oleh pemerintah patut dipandang sebagai sinyal bahaya serius bagi seluruh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang menjadikan platform tersebut sebagai saluran penjualan utama.

Meskipun saat ini operasional TikTok Shop dan fitur iklan berbayar masih diklaim berjalan normal, risiko gangguan yang mengintai sangatlah nyata dan tinggi. Potensi pembatasan fitur krusial, seperti TikTok Live yang menjadi urat nadi penjualan live shopping dan interaksi konsumen, bisa saja terjadi kapan saja jika isu ketidakpatuhan berlanjut. Oleh karena itu, langkah proaktif untuk segera melakukan diversifikasi platform bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kewajiban mendesak untuk melindungi keberlanjutan arus kas dan pendapatan bisnis Anda.

Pilar Utama: Marketplace sebagai "Toko" Fisik Online yang Kuat

Platform Marketplace utama harus menjadi fondasi kokoh bagi transaksi UMKM karena menawarkan infrastruktur yang stabil, sistem pembayaran terpercaya, dan basis pengguna yang sudah sangat masif dan terbiasa berbelanja secara online. Di tengah ketidakpastian social commerce, inilah tempat terbaik untuk memfokuskan penjualan. Shopee menjadi pilihan ideal bagi UMKM yang berorientasi pada peningkatan volume penjualan yang cepat, terutama dengan mengoptimalkan program "Gratis Ongkir" yang sangat diminati konsumen dan fitur Flash Sale untuk memicu pembelian instan dan kompetitif.

Baca Juga: Grand Final Mojang Jajaka Kabupaten Sukabumi 2025, Sukses Digelar di Kampus Nusa Putra

Sementara itu, Tokopedia cocok bagi UMKM yang ingin fokus pada pembangunan merek dan citra jangka panjang; sistem pencarian organik (SEO marketplace) yang kuat di Tokopedia membantu produk Anda ditemukan secara berkelanjutan dan membangun kepercayaan sebagai merek yang kredibel di pasar Indonesia. Selanjutnya, Lazada menawarkan nilai lebih bagi UMKM yang mengandalkan promosi interaktif dan pengalaman belanja yang terpercaya. Dengan fitur livestreaming yang canggih, Lazada memfasilitasi penjualan real-time yang personal, didukung pula oleh sistem logistik yang mutakhir sehingga urusan pengiriman lebih terjamin. Terakhir, ada Bukalapak yang memiliki keunggulan unik melalui program "Mitra Bukalapak".

Platform ini sangat relevan bagi UMKM yang ingin mengintegrasikan penjualan online dengan pasar offline (strategi O2O), yaitu dengan menjangkau jaringan warung dan pengecer lokal, sekaligus mendapatkan dukungan berupa pelatihan dan pemberdayaan bisnis yang komprehensif. Menetapkan 1-2 marketplace sebagai basis utama transaksi akan memberikan stabilitas finansial bagi bisnis Anda.

Pengganti Traffic dan Konten Viral, Social Commerce Lintas Platform

Strategi Social Commerce TikTok yang mengandalkan konten video pendek yang viral kini harus dipindahkan secara agresif ke platform lain yang memiliki fitur serupa namun dengan risiko regulasi yang lebih kecil. Instagram dan Facebook melalui fitur Reels adalah pengganti yang paling efektif dan langsung untuk mereplikasi strategi video pendek + jualan. Reels sangat efektif untuk menciptakan konten yang menarik, viral, dan membangun komunitas yang loyal, ditambah lagi sistem iklan Meta yang sangat tertarget memungkinkan UMKM menjangkau demografi konsumen yang spesifik dengan biaya yang terukur. Dengan mengintegrasikan Reels dengan fitur Instagram Shop atau Facebook Marketplace, funnel penjualan dari konten viral ke transaksi dapat dilakukan dengan mulus.

Baca Juga: Petani Cireunghas Sukabumi Budidaya Jagung Ketan Ungu, Sebut Punya Khasiat Kesehatan

Selain itu, YouTube Shorts menawarkan potensi viralitas yang tidak kalah besar dan memiliki keuntungan jangka panjang yang signifikan. Sebagai bagian dari mesin pencari video terbesar di dunia, konten di YouTube Shorts memiliki masa hidup yang jauh lebih panjang dibandingkan di platform lain. Konten UMKM yang bersifat informatif, edukatif, atau menghibur dapat ditemukan kembali oleh calon konsumen melalui pencarian (search) berbulan-bulan setelah diunggah, menjadikan platform ini ideal untuk membangun otoritas merek dan traffic organik yang berkelanjutan. Kedua platform ini harus difungsikan sebagai mesin traffic utama yang mengarahkan konsumen ke toko online Anda di marketplace atau website utama.

Taktik Personal Touch dan Niche UMKM untuk Loyalitas

Selain transaksi massal dan traffic viral, UMKM wajib memelihara loyalitas pelanggan melalui interaksi personal yang tinggi dan mencari ceruk pasar (niche) yang solid. WhatsApp Business API menjadi tools vital untuk mencapai hal ini. Dengan WhatsApp, UMKM dapat melakukan broadcast penawaran eksklusif, memberikan layanan pelanggan yang cepat dan personal, serta memfasilitasi penjualan langsung yang membutuhkan komunikasi intens, yang semuanya sangat efektif untuk mendorong penjualan repeat order dan membangun kedekatan emosional dengan pelanggan.

Baca Juga: 144 Penjamah Makanan Dilatih Jaga Higienitas Pangan Oleh Dinkes Sukabumi: Tangani 22 Ribu PM

Sementara itu, untuk UMKM di wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau platform besar, platform niche seperti NilaiKu menawarkan solusi yang unik dan berbasis komunitas. NilaiKu tidak hanya sekadar marketplace, tetapi juga membangun jaringan komunitas digital yang kuat, khususnya di wilayah pedesaan (seperti Sukabumi, Garut, Lombok, dan Pasaman Barat). Platform ini ideal bagi UMKM yang tujuan utamanya bukan hanya menjual, tetapi juga mendapatkan dukungan, informasi pasar real-time, dan bergabung dalam ekosistem pemberdayaan yang solid. Memanfaatkan tools pendukung seperti Canva dengan template berbasis AI juga sangat penting untuk memastikan semua materi kampanye di berbagai platform terlihat profesional dan konsisten tanpa perlu biaya desain yang mahal.

Kesimpulannya, strategi paling optimal di tengah isu TikTok adalah menerapkan Kuadran Diversifikasi. Daripada panik memindahkan ke satu tempat, UMKM harus menggabungkan kekuatan dari berbagai kategori platform: (1) Stabilitas Transaksi (Shopee/Tokopedia), (2) Mesin Traffic Viral (Instagram Reels/YouTube Shorts), (3) Loyalitas Pelanggan (WhatsApp Business), dan (4) Dukungan Kreatif (Canva). Dengan membagi risiko dan mengoptimalkan kekuatan masing-masing platform, kampanye digital UMKM tidak hanya akan terlindungi dari potensi gangguan kebijakan satu pihak, tetapi juga dapat menjangkau konsumen dari berbagai saluran, menghasilkan pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan dan teruji.

(Dari berbagai sumber)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini