Diplomat Ditemukan Tewas Dikamar Kos, Terakhir Bertugas Evakuasi WNI dari Iran

Sukabumiupdate.com
Kamis 10 Jul 2025, 01:10 WIB
Diplomat Ditemukan Tewas Dikamar Kos, Terakhir Bertugas Evakuasi WNI dari Iran

Ilustrasi. Mayat yang ditemukan mengambang di Muara Cibuni ternyata pelajar Bandung yang tenggelam di Pantai Cianjur. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Staf Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang bertugas sebagai diplomat, bernama Arya Daru Pangayunan, ditemukan tewas di kamar kosnya yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 8 Juli 2025. Jenazah korban  itu ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB.

Dilansir dari Tempo.co, juru bicara Kementerian Luar Negeri Roy Soemirat membenarkan bahwa korban adalah staf di kementeriannya. "Betul, salah satu staf Kemenlu," kata Roy dalam keterangannya, Selasa, 8 Juli 2025.

Pihak Kemenlu, kata Roy, menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian dan siap memberikan bantuan yang dibutuhkan selama proses tersebut. "Kami akan terus memberikan dukungan yang diperlukan dalam proses yang berlangsung," ucapnya.

Seperti dikutip Tempo dari Antara, Kepala Kepolisian Sektor Menteng Komisaris Rezha Rahandhi mengungkapkan bahwa korban ditemukan oleh penjaga kos. Menurutnya, jenazah Arya Daru ditemukan setelah istri korban tidak bisa menghubungi suaminya melalui telepon. Ia lalu meminta bantuan penjaga kos untuk memeriksa kondisi korban.

Baca Juga: Sidak Mie Gacoan Cibadak, DPMPTSP Sukabumi Tindaklanjuti Dugaan Pencemaran Lingkungan

Setelah mengetuk pintu kamar dan tidak mendapat respons, penjaga kos akhirnya membuka paksa pintu. Korban ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di atas tempat tidur. Penjaga kos kemudian menghubungi kepolisian.

"Kami menerima laporan dari warga terkait penemuan seorang pria yang meninggal di dalam kamar kos kawasan Gondangdia," ungkap Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya, Selasa, 8 Juli 2025.

Tim kepolisian pun segera menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal," ujar Susatyo.

Ketika ditemukan, kepala korban dalam kondisi tertutup atau terlilit lakban. Sementara itu, sekujur tubuhnya ditutupi selimut di atas kasur. "Korban dalam posisi terbaring di atas kasur dengan kepala tertutup lakban dan tubuh tertutup selimut,” ujarnya.

Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menjalani autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Polisi juga masih terus menyelidiki kasus ini.

Baca Juga: Geger Petani Sagaranten Sukabumi Tewas di Semak, Ada Luka Robek dan Botol Pestisida

"Polres Metro Jakarta Pusat bersama Polda Metro Jaya masih mendalami dan menganalisa seluruh keterangan saksi, CCTV, dan barang bukti lainnya untuk mengungkap penyebab kematian korban,” kata Susatyo.

Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, membenarkan kabar penemuan jenazah seorang diplomat muda di kamar kosnya yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Judha mengungkapkan bahwa korban berinisial ADP, yang merupakan diplomat fungsional muda di Kementerian Luar Negeri dan bertugas menangani isu-isu kriminal yang melibatkan WNI. Korban wafat dalam usia 39 tahun, dan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

"Kementerian Luar Negeri menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban," kata Judha ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa, 8 Juli 2025.

Kendati begitu, Judha belum berkenan menjelaskan rinci ihwal penyebab tewasnya ADP. Dia mengatakan, instansinya telah menyerahkan penuh penyelidikan kepada kepolisian. "Untuk detail bisa ditanyakan kepada kepolisian," ujar Judha.

Judha menjelaskan Arya Daru Pangayunan bergabung di Kementerian Luar Negeri sebagai seorang diplomat pada tahun 2014. Selama bertugas di Kemenlu, Arya Daru telah menjalani berbagai macam penugasan, termasuk penugasan ke luar negeri yang pertama di KBRI Dili, kemudian ke KBRI Buenos Aires, Argentina."Baru pada tahun 2022, Mas Daru bergabung di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia," kata Judha dalam keterangannya ketika melayat di rumah duka, Janti, Bantul, Yogyakarta, Rabu, 9 Juli 2025.

Judha mengatakan, Daru yang juga bertugas menangani perlindungan warga negara Indonesia (WNI), selama ini telah membantu banyak warga negara Indonesia yang mengalami masalah di luar negeri. "Kami melihat bagaimana Mas Daru membopong anak-anak telantar di Taiwan kembali ke Indonesia. Mas Daru juga ikut turun mengevakuasi WNI pada saat gempa Turki yang lalu," kata dia.

Baca Juga: Dispar Sukabumi Optimis Ciletuh-Palabuhanratu Pertahankan Status UNESCO Global Geopark

Terakhir, Daru juga sempat membantu mengevakuasi WNI dari Iran.

Judha menuturkan, Daru turut menangani perlindungan WNI untuk wilayah selain Asia Tenggara dan Timur Tengah karena menjadi bagian tugasnya. "Jadi ikut juga menangani kasus-kasus seperti evakuasi di Turki, di Iran," ujarnya.

Judha tak menampik bahwa Arya Daru pernah turut menangani kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). "Almarhum pernah menjadi saksi untuk kasus TPPO yang ada di Jepang, tapi itu sudah lama, sudah selesai kasusnya," kata Judha.

Namun Judha membantah Daru juga turut menangani kasus TPPO di Kamboja. "Jadi iya memang pernah dulu di Jepang, tapi jangan lantas dikait- kaitkan, kita lihat hasil penyelidikan polisi, jangan berspekulasi. Kami tidak ingin berspekulasi," ujarnya. Judha mengatakan Kemenlu menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polisi.

Disinggung apakah tugas Daru banyak berkaitan dengan kasus TPPO, Judha menyatakan tugas yang diemban diplomat muda itu berbagai macam. "Almarhum itu menjalani banyak tugas, dia menangani tugas penanganan pelindungan WNI untuk wilayah selain Asia Tenggara dan juga Timur Tengah.

Daru lebih banyak bertugas di bidang bidang pemulangan anak-anak terlantar, terutama evakuasi. "Jadi menangani kasus kasus seperti evakuasi di Turki, di Iran dan sebagainya," kata Judha.

Judha enggan menjelaskan apakah ada kolega Daru di Kemlu yang turut diperiksa atas kematiannya. Judha mempersilahkan hal itu dikonfirmasi ke kepolisian. "Silahkan ditanyakan kepada pihak kepolisian, tentu itu menjadi ranah pihak kepolisian untuk menjawab, kami menunggu hasil penyelidikan," kata dia.

Menurut Judha, keluarga besar Kemlu sangat kehilangan diplomat Arya Daru. "Beliau orang yang sangat humble, ceria, suka menolong, dan begitu dekat dengan semua, baik senior maupun junior," kata dia.

Judha menuturkan, para kolega di Kemlu sebenarnya saat ini sedang mempersiapkan perpisahan buat Daru yang akan berangkat tugas ke KBRI Helsinki akhir Juli ini. "Namun, Allah ternyata memiliki rencana yang lain, perpisahan ini menjadi perpisahan selamanya," kata dia.

Sumber : Tempo.co

Berita Terkait
Berita Terkini